"Taehyung-ah!" Jungkook berlari sambil melambaikan tangan kepada Taehyung yang menantinya dibibir pantai.
Taehyung tersenyum menyambut kedatangannya. Hari ini Taehyung terlihat berbeda dengan saat terakhir kali Jungkook bertemu dengannya beberapa waktu lalu.
"Hai, Jungkook. Bagaimana kabarmu?" kata Taehyung begitu Jungkook sampai dihadapannya.
"Sebenarnya aku sedang flu. Tapu dengan melihatmu seperti ini rasanya keadaanku menjadi jauh lebih baik," ujar Jungkook.
"Benarkah? Kalau begitu sebaiknya kau beristirahat dari pada menemuiku disini. Maafkan aku sudah mengganggu istirahatmu," keluh Taehyung. Ia sedikit mencebikan bibirnya.
Jungkook gemas melihatnya bersikap imut seperti itu. Ia lalu mencubit kedua pipi Taehyung.
"Untuk apa minta maaf. Aku senang melihatmu disini. Lagipula aku merindukanmu," kata Jungkook setelah melepas cubitannya.
Pipi Taehyung langsung merasa panas. Bukan karena cubitan Jungkook namun karena kata-kata manisnya.
"Oh, be-benarkah?" katanya gugup.
"Tentu saja! Appa dan eomma juga merindukanmu. Kenapa kau tidak mampir kerumah tapi malah mengajak bertemu disini?" tanya Jungkook.
Mendengar pertanyaan Jungkook, Taehyung langsung mengalihkan tatapannya lurus kearah lautan.
"Karena disini tempat kita pertama kali bertemu Jungkook-ah. Dan aku ingin menyampaikan salam perpisahanku disini juga," kata Taehyung pelan yang hampir-hampir Jungkook tidak mendengarnya.
"Apa? Kau bilang apa barusan?" Jungkook menggosok telinganya. Apa ia salah dengar barusan?
"Aku akan keluar negri lusa Jungkook-ah."
Waktu terasa berhenti untuk Jungkook saat mendengar ucapan Taehyung. Ia terpaku sembari menatap Taehyung yang masih setia memandang ke lautan lepas.
"Apa maksudmu Taehyung?"
Taehyung menolehkan dirinya agar berhadapan dengan Jungkook. "Aku akan pergi keluar negeri lusa Jungkook. Tepatnya ke amerika. Aku akan meneruskan kuliahku disana. Jadi aku kemari ingin memberikan salam perpisahanku untukmu."
Jungkook benar-benar tidak mempercayai pendengarannya. Taehyung? Pergi?
Memahami Jungkook yang sepertinya tidak percaya padanya Taehyung tersenyum tipis. Ia tahu jika ini tidak akan mudah.
"Masalahku dengan Yoongi hyung sudah selesai. Dia memutuskan untuk tetap mencoba menjalani pernikahannya dengan Jimin hyung. Dan aku sendiri akan mencoba melupakannya. Mungkin dengan pergu jauh aku dengan perlahan bisa belajar bagaimana cara melupakannya. Aku pun tidak ingin membuatnya kesulitan dalam menjalani rumah tangganya dengan Jimin hyung," tutur Taehyung.
"Tapi kenapa Taehyung? Bukankah kau dan Yoongi saling mencintai? Kenapa kalian tidak bersatu seperti yang seharusnya?" tanya Jungkook tidak mengerti.
"Karena akan banyak orang yang terluka jika kami meneruskannya. Jimin hyung, orangtuaku dan juga orangtua Yoongi hyung. Semuanya akan menjadi rumit dan aku tidak menginginkan hal itu terjadi. Akan ada banyak yang dikorbankan jadi aku lebih memilih untuk mengalah," jawab Taehyung.
"Jadi Yoongi hyung dengan sukarela melepasmu begitu saja?"
Taehyung menggeleng." Tidak. Lebih tepatnya aku yang memintanya untuk melepaskan aku. Aku memohon padanya untuk mempertahankan rumah tangganya dengan Jimin hyung. Aku tahu dia terluka karena keegoisanku. Tapi aku rasa hal ini adalah jalan yang terbaik. Jimin hyung benar-benar sangat mencintai Yoongi hyung. Dia pasti akan bisa membuat Yoongi hyung balik jatuh cinta kepadanya. Sebenarnya Jimin hyung adalah orang yang sangat baik. Hanya saja karena cinta membutakan mata hatinya makanya dia seperti itu. Tapi dia pun sudah berjanji padaku akan dengan sekuat hatinya untuk membahagiakan Yoongi hyung dan aku percaya padanya. Aku yakin mereka berdua akan bahagia pada akhirnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)