Friends?? (II)

1.1K 144 43
                                    

Taehyung berjalan lunglai menuju rumahnya. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam dan dia baru kembali setelah seharian menangis dipelukan Hoseok. Matanya sembab mungkin bisa dibilang bengkak. Hidungnya merah dan napasnya sesak karena terlalu banyak menangis. Bahkan kepalanya terasa pusing.

Ia berjalan pelan sembari menunduk. Tidak sadar jika didepan rumahnya Yoongi berdiri menyender sambil memperhatikannya mendekat.

Karena pusing Taehyung tidak menyadari jika ia baru saja melewati Yoongi. Baru saja Taehyung hendak membuka pintu pagar saat Yoongi menahannya. Taehyung terkejut dan seketika itu pula menutupi wajahnya yang berantakan.

"Kau kenapa? Apa yang terjadi padamu?" Yoongi bertanya pada Taehyung. Namun Taehyung tidak menjawab ia hanya memalingkan wajahnya menghindari tatapan Yoongi.

"Aku bicara padamu. Kenapa kau menghilang tadi? Dan juga kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi? Hei, Kim Taehyung?!"

Karena Taehyung yang terus menghindar Yoongi menjadi kesal dan tidak sengaja membentaknya. Taehyung membatu begitu mendengar bentakan Yoongi. Yoongi memaki dirinya dalam hati. Mengapa ia sampai melakukan hal itu pada Taehyung.

"Mianhae, aku tidak sengaja. Aku hanya terlalu khawatir tidak melihatmu seharian ini. Mianhae Taehyung-ah."

Taehyung menutup matanya. Kepalanya sungguh berat. Ucapan Yoongi sama sekali tidak masuk ke otaknya.

"Bicaralah, Tae? Kau kenapa? Apa yang terjadi padamu? Kenapa matamu bengkak? Kau habis menangis? Hei, Taehyung? Jawab pertanyaanku, TAEHYUNG!"

Karena tidak kuat menahan sakit kepalanya Taehyung pingsan. Beruntung Yoongi sigap dan segera menahan tubuhnya. Tanpa menunggu waktu lagi Yoongi membopong Taehyung dan membawanya kerumahnya.

Pintu dibuka oleh Seokjin, kakak Taehyung. Ia langsung menyuruh Yoongi membawa Taehyung kekamarnya sedangkan ia sendiri mengambil air hangat untuk mengompres Taehyung.

Yoongi merebahkan Taehyung dengan hati-hati diranjangnya. Dibukanya sepatu dan ikat pinggang Taehyung agar dia bisa lega. Ia pun membersihkan sisa-sisa airmata yang mengering diwajah Taehyung dengan tisu.

Terlihat sekali jika Taehyung itu sedang kacau. Mata bengkak, hidung merah, dan suhu tubuh yang lumayan tinggi. Yoongi tidak habis pikir apa yang sudah sebenarnya terjadi pada Taehyung selepas kepergiannya bersama Hoseok tadi. Dia nanti harus bertanya pada Hoseok mengenai apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Seokjin masuk membawakan air hangat dan handuk kecil. Ia dengan telaten mengompres kepala Taehyung. Ia sungguh khawatir melihat adik kecilnya ini. Mereka hanya tinggal berdua. Ayah dan Ibu mereka sudah lama meninggal. Kakek dan Nenek mereka tinggal jauh di Daegu. Karena itu melihat keadaan adiknya yang seperti ini membuat hatinya terasa sakit.

Setelah yakin Taehyung baik-baik saja, Seokjin mengajak Yoongi bicara diluar. Mereka duduk diruang tengah dengan saling berhadapan. Yoongi menuduk sedang Seokjin menatapnya tajam.

"Apakah kau tau apa yang sebenarnya terjadi pada adikku Yoongi-ah?" tanya Seokjin terus terang. Ia tidak ingin berbasa-basi jika itu mengenai adiknya.

"Aku sungguh tidak tahu hyung. Kami memang berjanji untuk nonton bersama. Aku, Taehyung, Jimin dan Hoseok. Tapi ketika aku tiba disana Jimin bilang Taehyung dan Hoseok pergi karena ada urusan mendadak. Aku bahkan tidak bisa menghubungi ponselnya pun begitu dengan Hoseok. Aku khawatir dan mencarinya kemana-mana tapi aku tidak menemukannya. Baru saja aku kembali dan aku melihatnya jalan dengan lunglai disepanjang trotoar. Aku memanggilnya dan bertanya padanya tapi dia mengabaikanku. Lalu tiba-tiba saja ia pingsan," tutur Yoongi. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Taehyung dengan baik.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang