When We First Met (??)

1.4K 142 156
                                    

Taehyung mengendarai mobilnya dengan santai. Ia sedang dalam perjalanan pulang menuju kampung halamannya. Sejak kedua orang tuanya pindah ke Seoul, Taehyung sudah jarang pulang ke desanya untuk menjenguk kakek dan neneknya. Apalagi sejak ia sibuk kuliah dan skripsi. Kesibukannya makin menjadi-jadi. Bahkan terkadang Taehyung lupa untuk mengurus dirinya sendiri. Beruntung eommanya selalu ada untuk mengingatkannya. Jika tidak mungkin Taehyung sudah jatuh sakit.

Rasa rindu Taehyung kepada kakek dan neneknya sudah sangat membuncah karena sudah hampir dua tahun ia tidak menengok mereka. Terakhir kali hanya eomma dan appanya saja yang pulang karena Taehyung tidak bisa ikut dikarenakan tugas kuliahnya menumpuk. Beruntung sekarang semuanya sudah terbayar dengan gelar sarjana yang ia tersemat dinamanya. Taehyung bisa dengan bangga menunjukannya pada kakek dan neneknya tersebut.

"Haraboji, Halmoni, tunggu aku," gumamnya senang.

Mobil Taehyung harus melewati sebuah hutan sebelum tiba didesa kakek dan neneknya. Hutan itu harus ia lalui sekitar empat puluh lima menit sebelum mencapai gerbang desa. Karena sudah dekat Taehyung mengurangi kecepatan mobilnya. Ia tidak mau terburu-buru karena takut jika nanti ada hewan yang lewat didepan mobilnya dan tertabrak. Taehyung tidak menginginkan hal itu.

Saat perjalanan sudah mencapai setengahnya melewati hutan, tiba-tiba mobil Taehyung tersendat. Taehyung coba mengendalikan mobilnya namun ternyata mobilnya malah makin tersendat dan kemudian mati. Taehyung memukul kemudi mobilnya karena ia kesal. Perjalanan masih setengahnya dan sekarang ia terjebak ditengah hutan.

Taehyung mengecek ponselnya. Tidak ada sinyal yang masuk membuat ia melempar ponselnya kesembarang arah. Langit sudah mulai menggelap pertanda malam akan tiba. Sedangkan sejak tadi tidak ada seorangpun yang lewat. Taehyung menendang ban mobilnya karena marah. Masa dia harus bermalam ditengah hutan begini?

"Apa aku jalan saja ya mengikuti jalanan ini? Toh tinggal lagi beberapa kilometer saja. Tapi uh!! Kenapa jalanan didepan terlihat menakutkan?"

Taehyung merinding melihat jalanan didepannya yang gelap. Ia masuk kedalam mobil untuk berpikir.

"Jika aku berjalan sendirian nanti bagaimana jika aku diterkam oleh macan? Atau beruang? Atau ular? Tapi aku juga tidak mau tinggal disini semalaman. Sejak tadi saja sudah tidak ada mobil yang lewat. Aku harus bagaimana? Halmoni, haraboji tolong aku."

Karena lelah sehabis marah-marah Taehyung jadi mengantuk. Ia perlahan menutup matanya dan jatuh tertidur. Taehyung tidak menyadari dari dalam hutan muncul cahaya berwarna putih terang yang terbang mendekati mobilnya. Cahaya itu berhenti tepat didepan mobil Taehyung seperti sedang mengamati. Taehyung yang tertidur sama sekali tidak terusik dengan cahaya yang begitu terang itu.

Setelah diam selama beberapa saat cahaya itu masuk menembus kaca mobil dan merasuk ke tubuh Taehyung. Taehyung terlonjak, kepalanya menengadah dan matanya terbuka. Warna matanya perlahan berubah menjadi putih seluruhnya. Dari tubuhnya keluar cahaya yang sangat terang hingga menerangi sekitarnya. Hingga sedetik kemudian cahaya itu menghilang membawa Taehyung yang juga turut menghilang dari balik kemudi.

***

"Hansung! Hansung! Buka matamu!"

Taehyung merasakan seseorang mengguncang tubuhnya dengan keras. Ia tersentak dan terbangun karena kaget.

"Halmoni!!! Haraboji!!!" teriak Taehyung tanpa sadar.

"Hansung-ah! Kau kenapa? Apa kepalamu terbentur? Sejak kapan kau memiliki haraboji dan halmoni?" suara seorang pemuda menyapa indra pendengaran Taehyung. Kepalanya jadi sedikit pusing karena tiba-tiba terbangun.

"Akh! Kepalaku sakit," lirih Taehyung pelan sambil memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Hansung-ah! Jangan membuatku takut! Kau sebenarnya kenapa? Kenapa setelah tenggelam di sungai kau jadi aneh?"

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang