My Protective Brother (Namtae)

1.5K 157 64
                                    

UP LAGIIIIII!!!!! 🤣🤣🤣🤣

BIARIN YA UP TERUS... AKU BELUM PUAS SOALNYA!!! WKWKWK 😆😆😆

NAH JANGAN LUPA VOTENYA PENCET!!!! CET CET CET!!!!!

LANGSUNG AJA CEKICROOOOTTTTTTTTTTTTT!!!!!!!


((((((*****))))))


Waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam saat Taehyung mengecek jam tangannya. Ia mendesah khawatir karena ia sudah melewati jam malamnya dan dia belum sampai rumah. Semua ini gara-gara Jimin yang mengajaknya hang out hingga pada akhirnya ia terlambat pulang. Sudah pasti dia akan kena marah.

Akhirnya taksi yang ia tumpangi tiba didepan kediamannya. Taehyung membayar ongkos taksi kemudian turun. Selepas taksi itu pergi ia tidak juga beranjak melangkahkan kakinya memasuki halaman rumahnya.

"Sampai kapan kau akan berdiri disana Kim Taehyung?" suara seseorang membuyarkan lamunan Taehyung.

Itu Namjoon, kakaknya. Ia berdiri didepan pintu rumah sambil menyilangkan tangannya didepan dada. Taehyung tahu riwayatnya akan tamat sekarang.

Dengan perlahan ia mendekati sang kakak yang terus memperhatikannya. Ia menunduk tidak berani menatap balik Namjoon. Ia lalu berhenti tepat dihadapan Namjoon.

"Masuklah, kita bicara didalam."

Taehyung mengikuti langkah Namjoon masuk kedalam rumah. Rumah ini sepi. Hanya ditinggali oleh Taehyung dan Namjoon. Kedua orang tua mereka untuk sementara tinggal di Amerika karena sedang menjalankan bisnis disana.

Namjoon mendudukan Taehyung diruang tengah. Taheyung masih saja menunduk tidak berani menatap Namjoon yang terus menatapmnya tajam.

"Darimana saja kau? Apa kau tahu sekarang sudah jam berapa? Atau kau memang sengaja untuk pulang telat?" tanya Namjoon sarkas.

"A-aniyo hyung. Tadi Jimin mengajakku karaoke setelah makan. Aku jadi lupa waktu," jawab Taehyung.

"Kau tau kan peraturan dirumah ini? Kau dilarang pulang melebihi jam sembilan malam. Tapi sekarang? Kau terang-terangan sudah melawanku Kim Taehyung!"

"Aniyo hyung! Aku tidak ada niatan sama sekali untuk melawanmu. Aku hanya benar-benar lupa tadi. Aku minta maaf. Lagipula aku sudah tujuh belas tahun hyung. Aku sudah bisa menjaga diriku sendiri!"

Namjoon mengeraskan rahangnya. Dia tidak suka melihat Taehyung menjadi pembangkang seperti ini. "Aku tidak peduli berapa umurmu! Selagi kau masih tinggal bersamaku maka kau harus menuruti semua ucapanku! Paham?!"

"Tapi hyung..."

"Apa kau paham Kim Taehyung?!"

Taehyung menghela napas pasrah. Jika Namjoon sudah marah maka ia tidak akan bisa melakukan apa-apa. Namjoon itu tidak suka ditentang. Jika ia menentangnya maka Namjoon bisa bertindak kasar dan Taehyung takut jika Namjoon sudah kasar padanya.

"Ne, aku paham hyung."

"Bagus. Sekarang kemarikan ponselmu! Aku akan menyitanya selama tiga hari sebagai hukumanmu!"

Taehyung melotot pada Namjoon. Kenapa sekarang Namjoon malah mau menyita ponselnya? Bukankah tadi dia sudah minta maaf? Toh dia juga tidak sengaja melakukannya.

"Tapi hyung bagaimana jika nanti teman-teman menghubungiku? Atau jika ada tugas dari sekolah? Beri aku hukuman yang lain saja. Jangan itu," pinta Taehyung memelas.

"Cepat kemarikan atau akan aku tambah hukumannya," ucap Namjoon tak peduli.

Dengan terpaksa Taehyung memberikan ponselnya pada Namjoon. Namjoon menerimanya lalu mengantonginya.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang