Soulmate (II) (Namtae)

1.6K 132 10
                                    

Hallo readers... aku tiba-tiba pengen ngelanjuitn cerita yang soulmate karena ngerasa kok ceritanya menggantung banget ya. Jadi aku mo buat sekuelnya.

Langsung aja ya. Happy Reading!!

*

*

*

*

*

Sebulan setelah pertemuannya dengan sang mate disinilah Namjoon sekarang berada. Black Moon Pack. Namjoon saat itu terpaksa menunda kunjungannya ke Golden Moon Pack dikarenakan sang ayah yang jatuh sakit dan Namjoon jadi harus mengambil tugas sang ayah mengelola kerajaan. Beruntung ayahnya sudah pulih beberapa waktu yang lalu sehingga Namjoon bisa dengan segera mengunjungi Golden Moon Pack dan mencari Matenya.

Sebelumnya Namjoon sudah mengabarkan perihal kunjungannya pada Pangeran Golden Moon Pack Jeon Jungkook. Namun Namjoon tidak memberitahunya tentang apa alasan sebenarnya Namjoon datang kesana. Dia hanya bilang kunjungan ini sebagai kunjungan persahabatan saja. Namjoon ingin memastikan terlebih dulu mengenai kebenarannya. Dia tidak ingin sembarangan datang dan tiba-tiba merusuh disana dengan mengatakan mencari seorang omega.

Namjoon datang bersama dengan Hoseok dan beberapa pengawal. Hanya rombongan kecil saja. Raja Jeon dan juga Pangeran Jungkook menyambut kedatangan mereka diaula istana. Mereka menyambutnya dengan cukup meriah padahal Namjoon sudah bilang untuk tidak melakukan penyambutan berlebihan untuknya. Raja Jeon Yunho memeluknya begitu Namjoon tiba dihadapannya. Yunho dan Hyunjeong berkawan baik sejak dulu. Karena itu tidak ada kecanggungan yang berarti ketika Yunho memeluk Namjoon. Yunho sudah menganggap Namjoon seperti anaknya sendiri. Apalagi Namjoon dan Jungkook juga merupakan kawan dekat.

"Akhirnya kau datang setelah sekian lama Namjoon-ah." ujar Yunho setelah melepas pelukannya.

"Maafkan aku Yang Mulia. Ayahanda sudah melimpahkan sebagian tanggung jawabnya dipemerintahan padaku. Jadi aku cukup sibuk belakangan ini."

Yunho menepuk-nepuk pundak Namjoon dengan bangga. "Kau memang cerdas seperti ayahmu. Aku yakin suatu saat kau akan memimpin packmu dengan baik."

"Terima kasih untuk pujiannya Yang Mulia. Aku masih harus banyak belajar lagi."

"Nah, tidak usah berlama-lama. Jungkook ajak Namjoon ke kamarnya. Kurasa dia harus beristirahat sejenak sebelum ikut perjamuan makan malam."

"Baik ayahanda."

Mereka pun berpisah. Yunho dan beberapa pengawalnya lebih dulu masuk kedalam istana, sedangkan Namjoon dan Jungkook serta Hoseok yang setia berada dibelakang Namjoon menunggu sampai Yunho menghilang dari pandangan.

Setelah Yunho benar-benar pergi Jungkook berbalik dan menoleh pada Namjoon. Mereka berdua tersenyum lalu saling berpelukan. Sudah lama mereka tidak bertemu. Mungkin sejak acara pertunangan Namjoon yang batal karena kematian Seokjin.

"Bagaimana kabarmu hyung? Kudengar kau sedikit berubah semenjak kepergian pangeran Seokjin?" tanya Jungkook saat mereka sudah berjalan menuju kamar Namjoon dengan diiringi Hoseok dan beberapa pengawal.

"Yah, kurasa aku sempat terpuruk selama beberapa saat. Kau tau kan jika kehilangan mate itu sama saja seperti kita kehilangan separuh jiwa kita. Dan aku merasakannya. Rasanya hampa sekali didalam hatiku. Kupikir aku tidak akan bertahan. Tapi untung saja kedua orang tuaku tanpa lelah mendukung dan menyemangatiku hingga saat ini." jawab Namjoon.

"Kau beruntung memiliki kedua orang tua yang sangat menyayangimu hyung."

"Kau juga sama kan? Kurasa Raja Jeon dan Ratu Jeon tentu saja menyayangimu seperti kedua orang tuaku menyayangiku."

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang