Hari ini adalah hari pertunangan Jeon Namjoon. Sebagai adik yang baik Jungkook tentu saja harus menghadirinya. Ia meninggalkan pekerjaannya di Amerika hanya untuk datang dan memberikan selamat pada sang kakak.
Acara pertunangan diadakan disebuah gedung yang masih milik keluarga Jeon. Tamu undangan sudah banyak yang hadir. Begitu pula Jungkook. Ia sudah duduk disalah satu meja yang disediakan untuk keluarga. Terlihat sang kakak, Namjoon sedang menyalami beberapa orang yang datang diacaranya didampingi sang ayah, Jeon Yunho. Sedangkan Jeon Nara sang ibu sedang mengobrol dimeja lain dengan teman-temannya.
Jungkook merasa sangat bosan. Sedari tadi acara belum juga dimulai padahal waktu sudah menunjukan jam 8 malam. Ibunya tadi bilang bahwa keluarga pasangan sang kakak terjebak macet dan menyebabkan mereka datang terlambat.
Sambil menyesap winenya Jungkook mengedarkan pandangan ke sekitar. Banyak dari undangan yang dia tidak kenal. Karena sejak kecil ia sudah mandiri dan bahkan pergi ke amerika untuk studinya hingga akhirnya dia membuat sendiri perusahaannya disana. Untuk perusahaan sang ayah, Namjoonlah yang diberikan amanat untuk mengelolanya. Jungkook sendiri acuh dengan hal itu. Dia lebih suka menghasilkan sesuatu dengan jerih payahnya sendiri.
"Jungkook-ah," terlihat Namjoon datang menghampirinya sambil tersenyum lebar. Dari wajahnya Jungkook tau sang kakak sangatlah bahagia.
"Hyung, kapan acaranya dimulai? Ini sudah lewat dari waktu yang ditentukan," ujar Jungkook malas. Besok ia harus mengejar penerbangan pagi untuk kembali ke Amerika.
Namjoon menepuk-nepuk pundaknya. "Bersabarlah sedikit. Sejak dulu kau itu selalu saja tidak sabaran. Menjadi seorang Alpha butuh tingkat kesabaran yang tinggi. Jika tidak dia akan salah arah."
"Tapi itu tidak berlaku padaku," kata Jungkook sombong.
Namjoon tertawa kecil melihat tanggapan sang adik. Jungkook memang berbeda dengannya. Jungkook itu orangnya dingin, tegas, kaku dan tidak sabaran. Dia tidak segan-segan berkata pedas pada orang yang tidak disukainya. Namjoon itu lebih kalem, penyayang dan lembut. Namun jika dibutuhkan maka dia bisa bersikap tegas juga. Bahkan mungkin bisa lebih kejam daripada Jungkook.
"Tunggulah sebentar lagi. Eomma dan Appa Kim bilang mereka akan tiba sekitar sepuluh menit lagi. Jadi berusahalah bersabar Little Jeon," ujar Namjoon.
Jungkook mendelik marah padanya. Dia tidak suka dipanggil Little Jeon. Sekarang dia sudah besar bahkan tubuhnya jauh lebih tinggi dan kekar dibanding sebelumnya.
"Sudah kukatakan aku tidak suka dipanggil dengan sebutan itu. Aku sudah dewasa sekarang."
"Bagiku kau tetap adik kecilku Jungkook-ah."
Jungkook memutar bola matanya malas. Ia sudah menyerah dengan sang kakak. Terserah dia mau bilang apa yang penting acara ini cepat berakhir.
Tak berapa lama yang ditunggu pun datang. Kebetulan saat itu Jungkook sedang pergi keluar gedung acara karena ingin merokok. Ia mendengar suara riuh didalam.
"Pasti acaranya sudah dimulai. Terserahlah. Aku sudah malas untuk masuk kesana," ujarnya sambil menyesap rokoknya lamat-lamat.
Malam ini bulan purnama tampak dengan cantik. Bahkan bintang-bintang terlihat jelas dilangit. Moon goddess sepertinya memberkati pertunangan sang kakak.
Krosak!! "Aduh!!"
Jungkook terkejut hingga seketika menoleh pada sumber suara. Didapatinya seorang pemuda terduduk meringis sambil memegang kakinya.
Jungkook awalnya acuh saja membiarkan pemuda itu dengan kesibukannya sendiri. Namun tiba-tiba wangi lavender dan vanilla menelisik hidungnya. Omega. Aroma itu sangat manis hingga tanpa sadar membuat Jungkook melangkahkan kakinya mendekati si pemuda. Rokoknya ia lempar jauh-jauh. Saat sudah sampai didepan pemuda itu Jungkook berjongkok menyamakan diri dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)