Rewind (II)

1.1K 190 158
                                    

SELAMAT SOREEEEE....

SELAMAT HARI MINGGUUUUUU...

AKU KASIH HADIAH AHRI INI BUAT YANG HARI MINGGUNYA DIRUMAH KAYAK AKUU

EH, YANG GAK DIRUMAH JUGA DING... BUAT KALIAN DIMANAPUN KALIAN BERADA... (NGOMONG APA SEH. GAJELAS)

SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE!! CATET YA VOTE!! TINGGAL PENCET DOANG!

NAH...

LANGSUNG DEH... CUZZZZ

CEKIDOT SKIDIPAPAP!!!!!!!!





((((((****))))))









"Tertangkap kau sekarang, Kim Taehyung," -Jeon Jungkook.

***

Malam ini adalah malam pesta kelulusan untuk siswa tingkat akhir di Hansang High School. Seluruh siswa datang menghadirinya dengan hati gembira. Termasuk Taehyung dan Jimin. Keduanya datang bersamaan karena tentunya mereka selalu bersama-sama kemanapun. Namanya juga soulmate.

Saat Jimin pergi ke toilet, Taehyung menunggunya diluar. Dia termenung memikirkan sesuatu. Hal yang selama ini dia tutupi. Bahkan kepada Jimin.

"Malam ini terakhir ya," gumamnya pelan.

Ia menatap ke lorong yang sepi. Tentu saja sepi. Mereka memakai lorong di gedung sekolah mereka. Sedangkan pesta diadakan digedung aula yang terpisah dari gedung sekolah.

Apa ini akhirnya? Apakah hingga saat terakhir dia tidak melakukan apa-apa? Apa dia akan membiarkannya berlalu seperti itu saja?

"Ayo Tae," suara Jimin mengagetkannya yang sedang termenung.

"Ah, ne."

"Kau kenapa? Melamun?"

"Tidak. Ayo segera kembali ke aula. Disini gelap. Menyeramkan."

Mereka pun berjalan kembali menuju aula. Diperjalanan Taehyung tetap termenung. Bahkan ocehan Jimin pun tidak ditanggapinya hingga akhirnya membuat Jimin kesal.

"Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja? Kau sedang memikirkan apa sih?" tanya Jimin. Dia sudah heran dengan sikap sahabatnya itu sejak tadi. Taehyung terlihat sedikit berbeda. Lebih pendiam, tidak seceriwis biasanya.

"Aniyo. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu saja," jawab Taehyung.

"Memikirkan apa?"

"Memikirkanmu," sahut Taehyung asal.

"Eung? Untuk apa memikirkanku? Kau jatuh cinta padaku?"

"Dasar bodoh! Tentu saja tidak! Aku tidak mungkin jatuh cinta pada mochi sepertimu. Lagipula kau sama denganku. Sama-sama pihak bawah."

"Eit, tapi untukmu pengecualian Taehyung-ah. Aku bisa kok menjadi pihak atas jika untukmu."

"Paboya!!!!!! Dari pada meledekku pikirkan saja hubunganmu dengan Namjoon hyung sana! Bodoh sekali kau putus dengannya. Dia itu sangat menyukaimu kau tahu."

"Tae, bisakah jangan membahas hal itu. Kau tau aku tidak menyukainya. Masalahnya tidak sesederhana itu," ucap Jimin.

"Lalu apa? Jelaskan padaku."

"Dia mendapat beasiswa ke luar negeri semester depan. Aku tidak bisa jika harus berhubungan jarak jauh dengannya. Aku... takut," tutur Jimin sedih.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang