Saranghae, Hyung! (KookV)

2.8K 227 28
                                    

Jeon Jungkook, remaja berusia lima belas tahun yang jatuh cinta pada pemuda cantik bernama Kim Taehyung yang merupakan sahabat sang hyung, Jeon Seokjin. Berkali-kali Jungkook menyatakan perasaannya namun tentu saja ditolak oleh si cantik. Jarak umur Jungkook dengan Taehyung memang cukup jauh yakni lima tahun. Taehyung merasa menjadi pedofil jika dia berpacaran dengan Jungkook.

"Hyuuung, ayo kencan denganku." Jungkook tiba-tiba mendusel kepada Taehyung yang sedang asik bermain ponsel dikamar Seokjin. Seokjin sendiri sedang membuatkan minum untuk Taehyung didapur.

Taehyung menarik napas kasar lalu mematikan ponselnya. Taehyung menatap Jungkook yang memandangnya dengan berbinar. Aduh, Taehyung tidak kuat dengan yang imut-imut seperti ini. Tapi dia harus menahan diri, bagaimanapun juga dia sudah menganggap Jungkook sebagai adik kecilnya. Masa dia memacari adiknya sendiri?

"Jungkook-ah, sudah berapa kali aku bilang aku tidak tertarik pacaran denganmu. Kau itu masih terlalu kecil. Pergilah berkencan dengan orang lain yang seusiamu. Lagipula kau tidak lebih tinggi dariku."

"Hyung aku hanya menyukaimu. Aku tidak menyukai orang lain. Lagipula sebentar lagi aku sudah masuk SHS. Dan aku masih akan bertambah tinggi. Aku sudah bukan anak kecil lagi!" Jungkook memonyongkan bibirnya. Dia selalu kesal jika Taehyung mengungkit masalah umur. Ayolah bagaimanapun juga diakan dominan.

"Kau itu hanya sebatas mengagumiku saja. Lama kelamaan perasaan itu akan hilang. Nanti kau juga akan menemukan cintamu sendiri dan aku yakin itu bukan aku." Taehyung mengusap surai Jungkook. Adik kecilnya ini susah sekali diberi tahu.

"Tapi kan..."

"Jungkook!" Seokjin tiba-tiba masuk kamar sembari membawa minuman dan snack. Matanya melotot kearah Jungkook. Dia paham pasti Jungkook sedang merecoki Taehyung. "Sana kembali ke kamarmu. Aku dan Taehyung mau mengerjakan tugas."

Jungkook bangun dari kasur Seokjin. Kakinya dihentak-hentakan kesal. Sebelum menutup pintu Jungkook berkata, "Awas kalau hyung berani macam-macam pada Taetae hyung!"

Blam!

Pintu ditutup dengan keras. Seokjin hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan adiknya itu. Seokjin menaruh minuman dan makanan keatas nakas. Kemudian bergabung dengan Taehyung yang sudah asik bermain ponsel lagi diranjang.

"Maafkan adikku ya. Dia memang masih anak-anak. Dia selalu saja begitu jika bertemu denganmu."

Taehyung terkekeh. "Tidak apa-apa. Menurutku dia menggemaskan. Kau tidak lihat tadi saat matanya berbinar, lucu sekali. Jika sudah dewasa nanti pasti banyak yang akan tergila-gila padanya."

"Hei, apa sebenarnya kau tertarik padanya?"

Seokjin mendapat geplakan dikepala atas ucapannya barusan.

"Kau ini. Aku menyayanginya sebagai adik. Aku tidak mau dicap pedofil dengan memacari anak dibawah umur."

"Kalau begitu jika tidak dengan adiknya bagaimana kalau dengan kakaknya saja?" kata Seokjin sambil memainkan alisnya. Taehyung tertawa melihat tingkah lucu Seokjin. Ternyata kakak dan adik sama saja.

"Big nooo!!! Kau itu sahabatku. Aku tidak mau berpacaran dengan sahabat sendiri. Nanti hubungan kita jadi canggung."

"Kau benar." Seokjin mengambil laptopnya yang ada diatas nakas lalu mulai mengetik sesuatu. "Tapi apa kau yakin tidak ingin memberi tahunya kalau kau akan pindah ke London menyusul orangtuamu?"

Taehyung terdiam sejenak. "Aku sendiri yang akan memberitahunya. Tapi tunggu saat yang tepat. Aku suka tidak tega jika melihat matanya yang berbinar saat menatapku."

"Tapi kapan? Keberangkatanmu tinggal seminggu lagi. Bagaimanapun juga nantinya dia pasti akan patah hati ditinggal olehmu."

"Secepatnya. Aku harap dia bisa menerimanya."

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang