Dokter (MinV)

1.7K 149 36
                                    

"Kau datang lagi. Kali ini apa keluhanmu?"

Dokter sekolah bernama Park Jimin menyambut dengan kesal seorang murid yang baru saja masuk ke UKS. Namanya Kim Taehyung. Anak nakal dari kelas sebelas.

Bagaimana tidak kesal, hampir setiap hari Taehyung datang ke UKS dengan berbagai macam alasan. Entah itu sakit perut, terluka dikepala akibat lemparan bola basket, jatuh dari tangga sekolah, menabrak tembok dan yang lainnya. Jimin sampai sudah lupa saking seringnya ia ke UKS.

Taehyung, si murid nakal dan ceroboh itu nyengir kearah Jimin. Ia lalu mendekat namun tangannya disembunyikan ke belakang.

"Wae?" tanya Jimin heran.

Taehyung dengan perlahan memperlihatkan tangan kanannya kepada Jimin. Jimin terkejut. Telapak tangannya sobek dan mengeluarkan banyak darah. Ia segera meraihnya dan memperhatikannya dengan cermat. Lukanya terlihat cukup dalam dan karena itu mengalirkan darah cukup banyak. Jimin juga baru sadar jika darhanya berceceran dilantai.

"Apa yang terjadi padamu?!" Jimin berseru marah.

Yang dimarahi hanya nyengir kuda sambil menggaruk kepalanya dengan sebelah tangannya yang lain.

"Terjadi kecelakaan dilab kimia. Aku tidak sengaja memecahkan sesuatu. Hehe."

"Lalu kenapa tanganmu bisa sampai seperti ini?!"

"Aku berusaha membersihkannya tapi pecahannya mengenai telapak tanganku."

Jimin menggelengkan kepalanya. Ia sungguh tidak bisa berkata apapun lagi pada Taehyung. Bocah ini mudah sekali membuatnya khawatir.

"Duduklah disana. Aku akan membersihkan lukamu terlebih dulu."

Taehyung menurut. Ia duduk diranjang uks yang ditunjuk Jimin. Sedangkan Jimin mencari cairan aseptik dan juga obat-obatan lainnya untuk mengobati luka Taehyung.

Setelah menemukan semua yang ia butuhlan Jimin mendekat kearah Taehyung. Menarik kursi dan duduk didepannya. Sedangkan peralatannya ia taruh diatas nakas.

"Angkat tanganmu."

Taehyung mengangkat tangannya sesuai arahan Jimin. Jimin mulai membersihkan lukanya dengan cairan aseptik. Dengan telaten Jimin melakukan semua prosedur yang harus ia lakukan.

"Jika sakit beritahu."

"Nde."

Taehyung diam-diam memperhatikan wajah sang dokter sekolah yang cukup tampan. Jimin itu bersatus dokter, tampan dan masih muda. Taehyung jadi penasaran apa dia sudah memiliki kekasih.

"Hyung."

"Nde," Jimin menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya dari tangan Taehyung.

"Apa hyung punya pacar?" tanya Taehyung penasaran.

"Kenapa kau bertanya hal itu?"

"Aku hanya penasaran saja."

Jimin tidak menjawab. Ia sedang serius mengobati luka Taehyung. Tak berapa lama luka Taehyung sudah selesai diobati. Lukanya sudah terbalut perban dengan rapi hasil karya Jimin.

"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku hyung?"

"Memangnya apa urusannya jika kau tahu aku sudah punya pacar atau belum?" kata Jimin sambil membereskan peralatannya kembali ketempatnya masing-masing.

"Memangnya aku tidak boleh tahu?"

"Tidak. Tidak ada untungnya bagiku."

"Aish!" Taehyung merengut kesal.

Melihat itu Jimin menghampiri Taehyung lalu mencondongkan dirinya hingga jarak wajah mereka sepuluh senti.

"Jangan penasaran denganku. Jika kau tau lebih jauh tentangku kau tidak akan bisa lepas dariku, Kim Taehyung."

Taehyung meneguk ludahnya kasar. Suara Jimin seakan menyihirnya hingga membuatnya tak sanggup berkata-kata.

"Sudah, kembalilah ke kelasmu. Dan jangan terluka lagi. Aku lelah harus mengobatimu terus," ujar Jimin sambil menoyor kepala Taehyung hingga hampir membuatnya terjengkang kebelakang.

Jimin menjauhkan tubuhnya dari Taehyung. Ia kembali duduk dibelakang meja kerjanya. Taehyung mencebik kesal karena tahu sedang dipermainkan oleh Jimin. Ia keluar UKS sambil menghentakan kakinya kesal. Jimin benar-benar menyebalkan, begitu pikirnya. Ditutupnya pintu UKS dengan kasar hingga menimbulkan suara debuman.

"Aish bocah itu! Benar-benar! Kucium baru tahu rasa! Dasar bocah! Akh, bagaimana aku bisa menyukai bocah nakal seperti dia? Aku sampai harus menahan diriku agar tidak kelepasan menciumnya tadi. Hah! Sepertinya otakku sudah rusak!!! Kau sudah gila Park Jimin!"

The End.

Up lagi. Dampak kegabutan yang haqiqi... kalo jelek maap ye...

😆😆😆😆😆😆

See u next chap!!

Borahae Army 😬😬😬😬😬😬



















Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang