Belakangan ini kelas Taehyung dan Jungkook sedikit terasa sepi dan damai. Bagaimana tidak Taehyung yang pada awalnya selalu mencari ribut dengan Jungkook berubah menjadi lebih kalem. Sudah seminggu ini teman-teman sekelasnya menaruh curiga. Jangan-jangan terjadi sesuatu dengan mereka.
Jimin sang sahabat bahkan lebih penasaran lagi. Dia sering bertanya pada Taehyung kenapa sekarang dia jarang marah-marah pada Jungkook. Namun Taehyung hanya memberikan jawaban yang sama sekali tidak memuaskan hatinya.
"Aku sudah lelah terus bersaing dengannya Jimin."
Hell no!!! Tidak mungkin seperti itu. Jimin tau sifat Taehyung. Dia tidak akan semudah itu mengalah hanya karena lelah. Taehyung itu pemuda yang penuh ambisi. Jadi alasan itu menurutnya cukup klise.
"Kau sebenarnya kenapa Tae? Kenapa kau berubah?" tanya Jimin saat mereka berdua sedang asik makan dikantin sekolah.
Taehyung memutar bola matanya malas. Sudah berpuluh-puluh kali Jimin menanyakan hal yang sama dan Taehyung sudah bosan menjawabnya.
"Kan sudah kubilang aku sudah lelah bersaing dengannya. Sudahlaaah, jangan lagi kau tanyakan hal itu kepadaku. Tidak penting kau tau!" sungutnya kesal.
Hilang sudah napsu makannya. Padahal tadi dia ingin sekali makan jajangmyeon. Namun pertanyaan Jimin membuatnya jadi tak berselera.
Jimin hanya merengut mendengar jawaban yang sama dari Taehyung. Dia tau pasti ada sesuatu yg disembunyikan oleh Taehyung. Sebab gerak geriknya belakangan mencurigakan saat berada disekitar Jungkook. Taehyung akan menjadi pendiam dan berubah manis. Padahal dulu jika bertemu dengan Jungkook maka Taehyung akan mulai mengomel dan marah-marah tidak jelas. Dan tentu saja biasanya yang menjadi korban adalah Jimin. Jimin akan menjadi tempat sampah Taehyung melampiaskan kesalnya jika Jungkook tidak mau meladeninya. Karena itu sekarang Jimin merasa sangat aneh sekarang.
"Tae!! Taehyung!!!"
Itu Jungkook. Datang dengan keadaan berlari menuju meja Taehyung dan Jimin.
"Ya? Kenapa?" jawab Taehyung pelan. Jimin mendelik kearah sahabatnya. Sejak kapan ia bersikap lembut seperti ini pada Jungkook? Rival abadinya?
"Kita harus pulang sekarang!"
"Eh kenapa?"
"Tidak ada waktu. Kujelaskan dijalan. Dan kau Jimin tolong ijinkan kami pada guru piket. Kami ada keperluan mendadak."
Dengan begitu Jungkook segera menarik tangan Taehyung tanpa menunggu perkataan dari siempunya. Taehyung terpaksa mengikutinya dengan tangan yang digenggam erat oleh Jungkook.
Jimin yang memperhatikan mereka sukses terdiam tanpa mampu mengeluarkan suara apapun. Tak hanya Jimin. Seluruh manusia yang berada dikantin sontak terdiam melihat kedua rival abadi itu bergandengan tangan. Mereka semua syok melihat kejadian yang baru saja terjadi didepan mereka.
"UWAAA!!!! Apa itu!!! Jungkook dan Taehyung bergandengan tangan!!!!!" Yugyeom yang duduk dimeja sebelah Jimin tiba-tiba bersorak. Akhirnya seluruh kantin ikut ribut melontarkan kata-kata tidak percaya mereka.
Jimin yang jengah dengan keributan yang terjadi dikantin pun segera berlalu. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengetikan sesuatu.
"Kau berhutang penjelasan padaku Kim Taehyung!!"
***
Sesampainya dirumah Jungkook ternyata mereka mendapati Yeontan kecil mereka kaki depannya dibalut dengan perban. Ternyata tadi Yeontan sempat menyusup keluar dan terserempet mobil yang lewat. Badannya yang kecil membuat orang-orang kesulitan untuk melihatnya dari dalam mobil. Beruntung dia hanya mendapat luka yang tidak parah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)