Taehyung sedang membereskan apartemen saat Seokjin dan Namjoon datang ke apartemen. Sedangkan Yoongi sedang berada didalam ruang kerjanya mengerjakan sesuatu.
Tentu saja kedatangan mereka mengejutkan Taehyung. Dia sampai tidak bisa berkata-kata saking kagetnya. Seingatnya dia tidak mengatakan apapun pada Seokjin maupun Namjoon mengenai keberadaannya disini. Pun begitu tentang kejadian dua hari lalu. Apa Yoongi yang sudah mengatakannya pada mereka?
"Hyung? Sedang apa hyung disini?" tanyanya bingung. Dia sampai tidak menyuruh masuk keduanya dan hanya berdiri diam didepan pintu.
Seokjin menatapnya tajam hingga membuat Taehyung takut dan menundukan kepalanya. Dipastikan dia akan kena marah oleh Seokjin setelah ini.
"Ekhem, kau tidak menyuruh kami masuk lebih dulu Taehyung-ah? Kami ada perlu denganmu dan juga Yoongi," Namjoon mencoba mencairkan suasana.
"Ah, iya. Mianhae. Masuklah hyung," Taehyung mempersilahkan kedua hyungnya itu masuk.
Mereka berdua masuk mengikuti Taehyung keruang tamu. Taehyung kemudian meminta kedua hyungnya duduk sementara dia sendiri pergi ke ruang kerja Yoongi untuk memanggil si manusia es.
"Hyung," Taehyung melongokan kepalanya kedalam ruang kerja Yoongi.
"Oh, Taehyung. Ada apa?" tanya Yoongi.
"Ehm, itu, diluar ada Seokjin hyung dan Namjoon hyung. Katanya mereka ada perlu dengan kita," sahut Taehyung.
"Mereka sudah tiba? Baiklah, kau pergilah lebih dulu dan temani mereka. Aku akan menyusul sebentar lagi setelah membereskan semua ini," kata Yoongi sambil menunjuk kertas-kertas dan komputernya.
"Ne."
Taehyung menutup pintu ruang kerja Yoongi. Ia terdiam sejenak. Berarti memang Yoongi yang memberitahukan perihal keberadaannya disini. Lalu apakah Yoongi juga mengatakan mengenai hubungan mereka?
Wajah Taehyung memerah membayangkan kembali malam panasnya dengan Yoongi. Memang setelah itu hubungan mereka berjalan biasa saja meski sikap Yoongi sedikit berubah. Hanya saja masih sebatas wajar. Taehyung pun sekarang tidak tidur bersama Yoongi. Dia tidur dikamar lain yang ada diapartemen itu. Dikamar yang biasanya Jimin tempati jika dia menginap. Selain itu tidak ada yang spesial.
Tak! Taehyung menjitak kepalanya sendiri karena sudah terpikir hal yang aneh-aneh. Dia merasa harus tahu diri karena sudah dibantu sedemikian rupa oleh Yoongi. Perihal malam itu, biarlah menjadi rahasia diantara mereka berdua. Taehyung juga tidak ingin menjadikannya sebuah alasan untuk mengikat Yoongi. Toh, dia juga salah karena sudah membiarkan Yoongi melakukan hal itu bukan? Jadi semua itu bukan sepenuhnya kesalahan Yoongi.
Setelah menguatkan hatinya, Taehyung akhirnya menghampiri lagi kedua kakaknya yang sudah duduk disofa ruang tamu. Terlihat Namjoon dan Seokjin sedang berbincang serius.
"Hyungdeul, kalian mau minum apa?" Taehyung menyela perbincangan mereka hingga membuat mereka menoleh secara bersamaan pada Taehyung.
"Ah, tidak perlu. Kau duduk," kata Seokjin tegas sambil menunjuk sofa didepannya.
Dengan terpaksa Taehyung duduk sesuai perintah Seokjin. Dirinya menunduk takut. Pastilah sekarang dia akan dimarahi oleh kakaknya itu.
"Kenapa kau tidak menghubungiku?" tanya Seokjin tanpa basa-basi.
"A-aku..." Taehyung tergagap menjawab pertanyaan Seokjin.
"Aku apa? Memangnya aku tidak tahu apa yang terjadi padamu? Memangnya kau pikir tidak akan ada orang yang akan memberitahukan hal itu padaku?Kau pikir bisa menyembunyikannya berapa lama?" kata-kata Seokjin terasa menusuk dihati Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)