Kim Jimin duduk bersama dengan kedua orang tuanya juga tamu mereka diruang tamu sambil berbincang hangat. Ia sesekali melirik pada salah satu tamu yang datang. Pipinya sampai bersemu merah. Entah apa yang dipikirkan olehnya. Sedangkan si tamu hanya acuh padanya dan lebih memilih untuk masuk dalam obrolan kedua orang tuanya juga calon besannya.
Pria yang dilirik Jimin adalah Min Yoongi, calon suami dari adik Jimin yaitu Kim Taehyung. Yoongi dan orang tuanya bertamu dalam rangka mebahas masalah pernikahan yang akan diadakan kurang dari seminggu lagi. Namun entah kenapa bukan Taehyung yang duduk disini tapi malah Jimin.
Taehee dan Jinan selaku orang tua Taehyung dan Jimin sudah menyuruh salah satu pelayan dirumahnya untuk memanggil Taehyung dikamarnya. Namun sampai saat ini Taehyung tidak juga muncul. Jinan menoleh mencari keberadaan sang putra namun tak jua dilihatnya.
"Tuan Kim! Tuan Kim!" pelayan yang disuruh oleh Jinan mendatangi mereka dengan terburu-buru. Ia membawa selembar kertas ditangannya.
Jinan mendelik marah padanya karena mengganggu kegiatan mereka.
"Ada apa?! Kenapa kau harus berteriak seperti itu?! Mana Taehyung?!!" bentak Jinan marah. Disebelahnya Taehee berusaha menenangkannya dengan mengelus lengannya.
Pelayan itu gemetar mendengar bentakan Jinan. "I-itu... Tuan Muda Taehyung, dia- tidak ada dikamarnya."
"Kemana dia?!"
"Saya tidak tahu Tuan. Tapi saya menemukan ini diatas ranjang Tuan Muda Taehyung."
Pelayan itu menyodorkan kertas yang ia bawa pada Jinan. Jinan meraihnya lalu membacanya. Seketika matanya melotot membaca tiap kata yang tertera disana.
"A-apa ini?!!!"
Maafkan aku. Aku tidak bisa melanjutkan perjodohan ini. Aku sudah mencintai orang lain.
Aku pergi.
Kim Taehyung.
Yoongi membulatkan matanya begitu tau isi surat itu. Begitupun kedua orang tuanya. Min Jongin dan Min Soyeon merasa dipermainkan. Mereka marah pada keluarga Kim. Jongin bahkan meluapkan emosinya kepada Jinan.
"Apa maksud anakmu?! Kenapa dia kabur disaat seperti ini?! Pernikahan akan diadakan kurang dari seminggu! Undangan sudah disebar dan persiapan sudah hampir rampung. Mau ditaruh dimana mukaku?!"
Jinan berusaha menenangkan calon besannya. Bagaimanapun juga kedua keluarga adalah keluarga yang terpandang jika pernikahan ini batal tentu saja akan mencoreng nama kedua belah pihak.
"Tenanglah. Aku akan mencarinya. Taehyung kami tidak pernah seperti ini. Dia anak yang baik hati dan penurut. Bahkan kupikir dia senang dengan perjodohannya dan Yoongi. Aku yakin dia akan kembali. Tenang saja pernikahan ini akan tetap terlaksana." kata Jinan membujuk. Disebelahnya Taehee berurai airmata dengan Jimin yang berusaha menenangkannya. Sedang Yoongi hanya terpekur diam, sepertinya ada yang ia pikirkan.
"Kuharap begitu adanya. Jika pernikahan ini batal bukan hanya hubungan baik kita yang hancur, tapi juga seluruh kerjasama perusahaan kita. Aku akan membatalkan semuanya. Ingat itu! Ayo kita pulang!"
Jongin, Soyeon dan Yoongi pamit pulang. Meninggalkan keluarga Kim dalam rasa bersalah dan khawatir.
"Kemana Taehyung? Apa yang sebenarnya anak itu pikirkan? Padahal kemarin dia baru bercerita bahwa dia bersemangat dengan perjodohan ini. Ada sesuatu yang salah disini." ujar Jinan.
"Taehyung adalah anak yang baik. Dia tidak mungkin berbuat sesuatu yang akan merusak nama baik keluarganya. Aku tahu anakku. Taehyungieku, kemana kau nak..." lirih Taehee masih sambil terisak. Jimin mengelus punggungnya menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
FanfictionCOMPLETED!! Kumpulan cerita (BTS) dengan berbagai macam genre. Dengan Taehyung sebagai cast utama disetiap ceritanya. (My first book. Maaf kalau tulisannya masih berantakan. Borahae. 💜)