Sebelumnya Tata mendengar bahwa Hendery tak lolos seleksi dari Xaxa dan melihat kursi laki-laki itu kosong setelah dua puluh menit jam pelajaran ke-enam berlangsung, Tata merasa sangat khawatir.Bukan hanya Hendery yang tak hadir di kelas saat ini. Taeyong juga tak ada di kursinya. Kata Yaya, Taeyong hari ini sekolah, tapi telat.
Tata khawatir jika Taeyong memarahi Hendery habis-habisan hingga laki-laki itu menangis.
"Ta," tegur Lala. Heran melihat Tata tak fokus memerhatikan guru yang tengah menjelaskan di depan.
"Eh?" Tata sadar dari lamunannya. "Kenapa, La?"
"Ngapain bengong?" tanya Lala. "Bukannya lo udah lolos seleksi buat ikut lomba Minggu depan? Kenapa muka lo kagak ada seneng-senengnya?"
Tata membuang napas panjang. Ia tak bisa menyembunyikan khawatirnya. Sungguh, kalau bisa, ia ingin keluar dari kelas dan mencari keberadaan Hendery untuk memastikan bahwa Hendery baik-baik saja.
"Gue cemas, La," ungkap Tata jujur. "Hendery nggak masuk-masuk. Sekarang dia ngapain? Dia di mana? Dia sama siapa?"
Lala menipiskan bibirnya. "Lo demen sama Hendery?"
"Ya, lumayan," balas Tata cepat. "Pokoknya nggak bukan begitu konteksnya. Bukan gue demen atau apa sama Hendery. Cuma gue—"
"Bu!"
Lala tiba-tiba mengangkatnya tangannya dan berseru sehingga menarik perhatian semua orang yang ada di kelas.
"Eh, anjir, lo mau ngapain?" tanya Tata, sudah merasa horor sendiri.
"Iya, kenapa, La?" tanya Ibu Guru di depan.
"Tata boleh izin ke toilet kan, Bu?" Lala meminta izin. Membuat mata Tata membulat sempurna.
"Yang mau ke toiletnya Tata, kok jadi kamu yang izinnya?" tanya Ibu Guru heran.
"Soalnya Tata udah kebelet, Bu. Sampai nggak mampu buat ngomong," cengir Lala.
"Ya udah, cepet ke toilet sana. Jangan ditahan, nanti keluar terpaksa kan nggak enak," balas Ibu guru.
Lala segera menyikut pelan lengan Tata dan Tata tersenyum penuh arti sebelum akhirnya keluar dari kelas untuk mencari keberadaan Hendery.
Beruntung sekali Tata punya sahabat yang sangat mengerti dirinya. Lala memang terbaik dari yang terbaik.
Pertama-tama, Tata mencari di lapangan indoor, tapi tak ada Hendery di sana. Kemudian, Tata berpikir keras sebelum akhirnya beranjak ke atap. Sayang sekali, tak ada siapa-siapa di sana selain sekumpulan anak-anak nakal yang membolos.
Kaki Tata melangkah saat kepalanya terus berkerja untuk menebak di mana Hendery berada.
Lalu, tanpa di sangka-sangka, ternyata Hendery ada di kantin. Bukannya bersedih apalagi depresi berat seperti yang Tata pikirkan, ternyata Hendery tengah makan dengan lahap. Tak hanya sendiri, Hendery memiliki teman yang seperti sangat seru untuk diajak ngobrol.
Dan tebak siapa yang membuatnya tertawa?
Kalian pasti mengetahuinya.
Hati Lala menghangat melihatnya. Ia sangat lega dan tak lagi mencemaskan tentang Hendery. Laki-laki itu sudah ditangani dengan baik oleh seseorang yang tepat.
Lala tersenyum lebar dengan bangga, lalu berbalik pergi kembali ke kelas.
Bukan hal sia-sia Lala memilih seseorang untuk menjadi ketua kelasnya selama satu periode.
***
Konser band Acuh Tak Acuh dilaksanakan hari ini.
Yangyang tak menaruh ekspetasi karena tiket yang ia pegang untuk dijual bahkan tidak laku satupun. Entah dengan konser yang dipegang oleh member lainnya. Yangyang tak tahu dan tak mau tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 4 • NCT 127 X WAYV
Fanfiction--- Ini kisah kelas XI IPA 4 yang merupakan kelas biasa-biasa saja. Sampai mereka semakin dekat, semakin berselisih, saling bersaing, merebutkan perempuan yang sama dan sakit hati. Ini hanya kisah remaja biasa. Tentang jatuh cinta dan patah hati...