91. Bubur Sumsum

42 8 2
                                    

91. Bubur Sumsum

Wangi pandan yang menghiasi indra penciuman Taeyong, Doyoung serta Shapira begitu masuk ke rumah sederhana itu ternyata bersumber dari sebuah hidangan yang telah tersaji dengan rapi di meja makan.

Taeyong belum pernah melihat meja makan sekecil ini sebelumnya, tapi ia merasa lebih nyaman duduk di sini. Makanan tampak sedikit, tapi lebih dekat dan menggugah selera. Begitu pula dengan orang-yang satu meja dengannya.

Doyoung, Shapira, Jaehyun serta Ibunya tampak lebih dekat dan membuat Taeyong tidak merasa kesepian seperti saat makan di rumahnya yang luas. Begini lebih baik menurut Taeyong.

Diamnya Doyoung dan Shapira dengan wajah takjub yang tak pernah hilang jelas mengandung pemikiran yang sama seperti Taeyong. Tiga anak konglomerat yang senantiasa hidup bergelimpangan harta itu ternyata lebih nyaman dan bahagia di rumah Jaehyun yang sederhana.

"Ini ... makanan apa, Bu?" tanya Shapira begitu melihat sebuah piring di depannya. Piring tersebut mengandung sebuah adonan putih dengan cairan gula merah yang sebelumnya dituang Ibu Jaehyun.

Shapira belum pernah melihatnya, tapi keliatannya lezat.

"Ini namanya bubur sumsum, Nak," jawab Ibu Jaehyum dengan nada ramah yang membuat hati Shapira meleleh.

"Bubur sumsum?" Doyoung bertanya heran.

"Sumsum yang ada di tulang?" tanya Taeyong begitu saja.

"Nggak lah, warnanya aja udah putih, Ege," balas Doyoung agak malu karena punya teman yang kurang pintar, agak kesal juga sebenarnya.

"Ini bukan sumsum yang ada di tulang, Nak." Ibu Jaehyun menjelaskan. "Ini dari tepung beras, ditambah santan. Cobain deh, enak, lho."

"Iya, Tante," balas Shapira lembut. Hal ini membuat Taeyong dan Doyoung sama-sama menahan mual karena biasanya Shapira bertindak serta berkata kasar. Di hadapan Ibu Jaehyun, perempuan yang biasanya seperti anjing liar itu terlihat seperti kucing anggora peliharaan keluarga.

Bagaimana Shapira bertingkah dua sisi, berkualitas dua, membuat Taeyong dan Doyoung tak bisa menahan wajah jengah mereka.

"Wah, enak banget!" seru Shapira dengan mata berbinar-binar.

Taeyong mulai mencobanya. Awalnya ada sensasi dingin dan lembut. Kemudian terasa asin, gurih, lalu manis dan candu. Doyoung merasakan hal yang sama sehingga ia tak bisa berhenti menyuap hingga akhirnya menjadikan yang pertama kali menghabiskan.

"Mantul!" seru Taeyong takjub.

"Mantap!" seru Doyoung ikut-ikutan.

"Baguslah kalau kalian pada suka." Ibu Jaehyun lega. "Tadinya Ibu bakal kasih bubur ayam, tapi ternyata bubur ayamnya keburu habis laku. Alhamdulillah. Jadi, sekarang ibu kasih bubur sumsum sebagai gantinya."

"Kayaknya aku bakal lebih suka bubur sumsum daripada bubur ayam, Tante." Shapira menyuarakan pendapatnya dengan anggun dan membuat Ibu Jaehyun semakin senang. "Mantep ini."

"Awas ini rambutnya," kata Ibu Jaehyun seraya menyampirkan rambut panjang Shapira yang membuat acara makan perempuan itu sedikit terganggu.

Atas perlakuan itu, Shapira baper. Lalu, semakin jatuh hati pada Ibu Jaehyun, terutama pada Jaehyun yang punya Ibu se-asdfdiejekskausvagw ini.

Jaehyun yang sedari tadi hanya diam menyimak, merasakan ada sesuatu yang tak beres dari ekspresi Shapira saat ini. Jujur, saat ini Iia ingin tiga orang itu cepat-cepat pulang saja.

Sejurus kemudian, tiga tamu itu selesai dengan makanan dan kunjungannya. Saat langit telah jingga sepenuhnya, tibalah waktu perpisahan. Ibu Jaehyun mengantar tiga tamu pertamanya sebagaimana teman Jaehyun saat SMA itu sampai keluar gerbang.

"Makasih ya udah mampir ke sini," kata Ibu Jaehyun.

"Harusnya saya yang makasih karena udah kasih makanan yang enak, Tante," balas Taeyong mewakili dua orang lainnya yang menganguk-angguk.

"Iya, sama-sama." Ibu Jaehyun tersenyum lembut. "Hati di jalan kalau begitu."

"Boleh kapan-kapan mampir lagi, Tante?" tanya Shapira dengan senyuman penuh harap.

"Nggak, jangan," jawab Jaehyun cepat.

"Boleh. Rumah ini selalu terbuka buat siapapun." Ibu Jaehyun sama sekali tak mengindahkan perkataan tidak setuju Jaehyun.

Shapira tersenyum amat senang, bahkan sampai mengacungkan dua jempolnya dan berseru lumayan kencan di sore buta. "Siap, Tante!"

***

NCT world 2.0 daebak rame bett

02112020

11 IPA 4 • NCT 127 X WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang