30. Suaramu Alihkan Duniaku
---
Halo temen-temen pembaca setia 11 IPA 4!!!
Apa kalian menunggu war di work ini?
Kalau iya, sebaiknya kalian stok sabar banyak-banyak
---
"Halo, Sahabat!" Hendery tiba-tiba saja berseru saat pertama kali masuk ke kelas. Waktu yang sudah agak siang membuat kelas hampir sepenuhnya penuh, hampir semua anggota kelas sudah datang. Hendery sendiri sengaja datang agak siang karena ada segmen khusus hari ini. "Hari ini adalah satu bulan genap kelas ini terbentuk! Horeeee! Applause, semuanya! Baksuuuuu!"
"Wuuuuuhuy!" seru Lucas senang sendirian. Sebagian lainnya tampak terganggu, sementara yang lainnya lagi tampak biasa-biasa saja. "Yaey!"
"Kelas ini emang agak garing, tapi tenang, gue selaku mood booster akan meramaikan suasana!" Hendery berseru semangat, lalu berjoget ala cumi-cumi, anjing, kuda bahkan sampai burung walet. Hal itu membuat sebagian anak kelas tertawa. "Cas, gabung, Cas!"
Lucas segera berdiri, tak sampai di sana, ia naik ke kursi, lalu naik lagi ke atas meja dan memutar-mutar dadi yang sebelumnya ia copot secara dramatis. Hendery tak mau menyia-nyiakan momen, ia merekam Lucas dengan tawa terpingkal-pingkal, tapi tangannya mencoba untuk menyetabilkan kamera.
"Ayo, yorobun, digoyang-goyang, digoyang! Aseeeeekkk! Uuuuwww yaeh!" seru Lucas memanaskan suasana. Membuat beberapa anak ikut bergoyang, padahal tidak ada musik sama sekali.
Hendery berdeham, segera mendekati Doyoung selaku anak yang paling pertama terlihat jika masuk kelas. "Kalo, Kak Doyoung yang selalu kabur di setiap mata pelajaran, bagaimana rasanya sebulan sama kelas ini?"
Doyoung asalnya mau protes karena tak terima akhlak buruknya dipublikasikan begitu oleh Hendery, tapi karena di depan kamera Doyoung harus tampak sempurna, ia tersenyum lebar. "Rasanya senang sekali. Beruntung karena di sini anak-anak baik-baik. Apalagi gue ada temen setia dari kelas sepuluh yang jadi ketua kelas lagi."
"Oke!" seru Hendery, lalu beralih segera pada Taeyong. "Ketua kelas, bagaimana rasanya saya bulan memimpin kelas ini, padahal anda sendiri cuma tiduran atau nggak bolos bareng Doyoung?"
Taeyong memutar bola matanya, mau menjitak Hendery karena kurang ajar, tapi Hendery sudah lebih dulu kabur pada Jaehyun, melindungi diri dengan menggunakan Jaehyun. Saat Taeyong mau menyerang, Jaehyun menatapnya penuh peringatan. Taeyong menipiskan bibirnya, lalu keluar kelas karena kesal sendiri.
"Jaehyun, bagaimana rasanya satu bulan menjadi seksi kebersihan di sini?" tanya Hendery, ia menghafal semua orang kelas beserta posisinya karena Tata.
Jaehyun menganguk kecil. "Alhamdulillah, anak-anak kelas ini pada nurut. Gue sama Lala kerja sama—"
"Oke, good." Hendery tak mau mendengarkan lebih lanjut karena pasti panjang sekali.
Hendery mengarahkan kameranya ke meja Kun dan Yangyang. "Halo, menurut kalian berdua, kelas kita itu gimana, sih?"
"Tempat beramal," balas Kun dengan senyuman lebar.
Hendery tertawa hambar. "Menurut Yangyang?"
"Tempat promosi Band Acuh Tak Acuh!"
"Oke. Jawabannya yang menarik." Hendery beralih ke belakang Kun dan Yangyang. "Mark, Haechan, kalian kan bendahara, yang coba sebutin keluh kelas jadi bendahara!"
Haechan berpikir sebentar. "Nggak susah, sih. Cuma temen sebangku lo tuh demen bener ngutang. Nunggang tiga Minggu, nih!"
"Eh, sorry, itu nggak ada hubungannya sama gue, jadi langsung selesaikan sama Lucas aja, ya." Hendery tertawa, kemudian menggerakkan kameranya ke sebelah Haechan. "Menurut lo gimana, Mark?"
"Menurut gue, kelas ini cukup bagus dan disiplin."
Hendery bertepuk tangan dengan takjub. "Ini baru jawaban terbaik."
Hendery berlanjut ke belakang lagi, pada Jhonny dan Winwin. "Halo!"
"Niaho!" seru Winwin menyapa.
Jhonny hanya menatap kamera sedetik. Hendery pun tidak begitu tertarik dengan mereka berdua, ia langsung menyorot Tata dengan semangat. "Pagi, Tata."
"Pagi, juga."
"Gimana rasanya udah sebulan sama gue?"
Tata mengerutkan keningnya.
"Sebulan sekelas sama gue maksudnya." Hendery mengoreksi dengan tawa geli.
"Bagus. Gue nambah temen. Gue seneng di sini." Tata menjawab cepat. "Gue mau ngerjain tugas, jadi lo langsung pergi aja, ya. Lala juga sama."
Hendery tersenyum kecewa. "Oke."
"Halo, Yuta! Halo, Jungwoo! Hai, Xaxa! Hai, Yaya! Hai, Lucas!" sapa Hendery, memaksakan untuk ceria. Ia sudah tak niat wawancara lagi, tapi tiba-tiba Yaya menyerukan namanya.
"Kenapa, Ya?" tanya Hendery heran setelah menyorot Yaya dengan kameranya.
"Gue mau aksi bakat, nih," kata Yaya seraya berdeham.
Dan kau hadir~
Merubah segalanya~
Menjadi lebih indah~
Berdua denganmu selama-lamanya~
Membuatku merasa sempurna~
Yaya bernyanyi. Suaranya merdu dan terdengar dengan jelas karena satu kelas jadi hening. Bersamaan dengan itu, Taeyong kembali ke kelas. Telinganya seperti tersihir saat mendengar suara Yaya. Matanya menancap pada Yaya yang bernyanyi dengan syahdu tanpa berkedip.
Jantungnya berdegup kencang dan Taeyong merasa dirinya berbunga-bunga. Banyak kupu-kupu diperutnya dan Taeyong ingin waktu beku selamanya saat ini.
***
Mon maaf apdetku tidak teratur begini soalnya ... ya gitu
Dimaklumi ya geys
Mon 24 Aug 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 4 • NCT 127 X WAYV
Fanfiction--- Ini kisah kelas XI IPA 4 yang merupakan kelas biasa-biasa saja. Sampai mereka semakin dekat, semakin berselisih, saling bersaing, merebutkan perempuan yang sama dan sakit hati. Ini hanya kisah remaja biasa. Tentang jatuh cinta dan patah hati...