48. Anak Jaipong Baru

69 14 3
                                    

48. Anak Jaipong Baru

---

Adakah penumpang kapal Hendery-Tata???

---

"Gue denger dari anak jaipong di kelas, katanya ada cowok yang masuk ke sana!"

"Oh, ya? Anjir, satu sekolah sama bencong, serem juga. Hahaha."

"Untung nggak sekelas, kan."

"Eh, katanya kan dia pindahan China. Sipit-sipit gitu."

"Nggak aneh kalau kelakuannya beda dari kita."

"Semoga nggak terlalu bencong, lah!"

Tata menipiskan bibirnya saat ia mendengar suara-suara itu di saat perjalanannya pulang bersama Winwin. Beruntung sekali Winwin sepertinya tidak mendengar apa yang mereka katakan.

Jika ada Lala, mereka yang mengata-ngatai Winwin pasti sudah habis dilabrak. Sayang sekali Lala sedang punya banyak orderan hingga pulang duluan hari ini.

Tata hanya berharap dirinya segera dijauhkan dari mereka yang jahat itu. Dan semoga Winwin benar-benar tak mendengarnya.

"Win," panggil Tata, mencoba mengalihkan perhatian Winwin.

Winwin menoleh. "Kenapa, Ta?"

"Tugas Bahasa Indonesia udah?" tanya Tata random. Bahkan ia tak ingat tugas bahasa Indonesia mana.

Sekarang Tata hanya khawatir Winwin merasakan hal yang sama dengannya. Tata paham sekali bagaimana sakitnya saat orang-orang memberinya kata-kata buruk. Bahkan Tata berpikir tak bisa melupakannya seandainya ia dilahirkan kembali menjadi mahluk yang baru.

"Ada tugas bahasa Indonesia, ya?" Winwin balas bertanya.

Tata meringis, bingung harus menjawab apa.

"Tata!" seru Hendery yang bagi Tata dan Winwin seperti tiba-tiba datang dari belakang, padahal sebenarnya sejak Tata dan Winwin keluar dari ruangan jaipong, Hendery sudah ada di belakang mereka.

Hendery langsung berjalan di tengah-tengah Tata dan Winwin, menjadi batas diantara dua orang yang kini kebingungan menatapnya.

"Belum pulang lo?" tanya Tata heran. "Perasaan tadi pulang sama Lucas, deh."

"Aw, gue terharu karena ternyata lo perhatiin gue," balas Hendery takjub.

"Apasih," balas Tata bingung. "Gue ngeliat aja tadi lo Sama Lucas keluar kelas paling pertama. Nggak sengaja. Nggak usah ge-er lo."

Hendery yang awalnya mau memberikan gelang couple, tak jadi karena merasa waktunya belum tepat. Tata sama sekali tidak blushing atau gugup.

Artinya, Tata belum ada rasa apa-apa padanya.

Apa Hendery beraksi besok saja?

Hendery menggelengkan kepalanya, menentang keras pemikiran itu. "Ta!"

Tata sedikit karena tiba-tiba Hendery menyerukan namanya terlalu keras. "Kenapa?"

"Lo ada waktu Minggu depan?"

"Kalau nggak ada apa-apa, ya, gue ada waktu. Kenapa emangnya?"

"Kalau ada waktu, boleh gue ajak jalan?"

***

Sebelum pencet bintang, jangan dulu next :)

11 IPA 4 • NCT 127 X WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang