1 - Lee Taeyong
---
Happy Reading
---Sebenarnya sejak lulus SMP, Taeyong sudah tak niat untuk sekolah lagi.
Taeyong sudah terlahir dari sendok emas. Ayahnya pemilik pabrik kelapa sawit di Kalimantan dan Ibunya adalah stylish dengan bayaran mahal. Rumahnya sudah seperti istana. Tiga lantai dengan arsitektur artistik, ada dua kolam renang—satu di depan rumah dan satu yang lainnya ada di atap, ada dua rubah peliharaan, ada dua gazebo indah, ada dua lapangan tempat olahraga—satu untuk panahan dan satu lagi untuk berkuda serta kemewahan-kemewahan lainnya yang tidak bisa dibayangkan oleh kaum jelata.
Sejak kecil, Taeyong sudah hidup dalam kemewahan yang diidam-idamkan banyak orang. Ia dikelilingi emas dan wanita sejak masuk TK, punya banyak teman setia yang mirip anjing pesuruh saat di SMP dan semuanya jadi sangat membosankan karena tak ada yang membuat Taeyong tertarik.
Hidupnya yang seperti ini, menghambur-hamburkan uang dengan kegiatan yang sama setiap harinya, sangat membosankan bagi Taeyong.
Apalagi sekolah. Taeyong merasa jika ia melanjutkan sekolah, tak ada artinya karena harta orangtuanya akan sampai ke generasi ketigabelas setelah Taeyong dan belum tentu akan habis.
Karena itu, Taeyong merasa sekolahnya tak perlu dilanjutkan.
"Terus kamu mau ngapain kalau nggak sekolah?" tanya ayahnya di suatu lagi saat sarapan dengan mata tajam, membuat Taeyong tak bisa berkata-kata. "Ayah udah daftarin kamu ke SMA favorit. Jalani aja. Jangan malu-maluin di sana."
Taeyong akhirnya melanjutkan sekolahnya. Meski tak begitu berminat, ia tetap harus melaksanakannya. Taeyong tak bisa melawan perkataan ayahnya, karena ia takut.
Di hari pertama masuk, Taeyong mendapatkan banyak perhatian orang-orang. Sebab dari semua murid baru yang masuk ke SMA tersebut, hanya dirinya tak melewati MPLS membosankan dengan segepok uang. Apalagi Taeyong menggunakan mobil mengkilap sebagai kendaraan yang mengantarkannya. Ditambah Tamiang yang seperti tokoh manga, ia sontak menjadi sumber perhatian semua orang, terutama kaum hawa.
Beberapa dari mereka merasa mual-mual karena merasakan rahim mereka menghangat, beberapa lagi mimisan dan melarikan diri ke UKS, sementara beberapa lagi berteriak dan menyatakan perasaannya terang-terangan.
Taeyong sudah melalui ini sejak detik pertama ia dilahirkan. Bahkan suster yang menangani kehadirannya saja langsung pingsan dan katarak karena wajah Taeyong begitu bersinar.
Banyak yang sudah mengungkapkan perasaannya pada Taeyong selama ia sekolah di SMA ini, tapi tak ada satupun yang berhasil mengambil hati Taeyong. Lagipula, daripada wanita, Taeyong lebih suka bermain-main dengan budaknya yang ia ciptakan dengan uang.
Taeyong akan bermain sepuasnya dengan budak-budak itu, membunuh waktu sampai ia bosan.
Hari ini, satu tahun telah berlalu sejak Taeyong sekolah di SMA ini dengan malas-malasan. Kelas dari kelas sepuluh akan dipecah sesuai minat masing-masing dan otomatis Taeyong akan dapat teman baru, lingkungan baru dan situasi baru.
"Doyoung!" seru Taeyong saat melihat seseorang yang berdiri di depan sebuah kelas.
XI IPA 4.
Itu kelas Taeyeong untuk dua tahun ke depan dan jika Doyoung juga ada di depan kelas itu, maka otomatis mereka akan, "KITA SEKELAS LAGI?!"
Doyoung langsung berteriak, membuat satu lorong menggemakan suaranya yang membahana. Orang-orang di sekitar jelas saja menatap ke arahnya.
Taeyong memutar bola matanya. Hubungannya dengan Doyoung itu sangat aneh. Mereka berdua saja dikatakan dekat, tapi juga sering terlibat dalam situasi untuk menjadi musuh untuk masing-masing.
"Kalau lo mau masuk IPA 4, artinya kita sekelas lagi." Taeyong tersenyum miring.
Dan saat langkahnya masuk ke dalam kelas tersebut, Doyoung turut masuk, bukan karena mengikutinya, tapi ia memang harus masuk kelas ini.
***
Next : Kim Doyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 4 • NCT 127 X WAYV
Fanfiction--- Ini kisah kelas XI IPA 4 yang merupakan kelas biasa-biasa saja. Sampai mereka semakin dekat, semakin berselisih, saling bersaing, merebutkan perempuan yang sama dan sakit hati. Ini hanya kisah remaja biasa. Tentang jatuh cinta dan patah hati...