05. Nakamoto Yuta

246 29 3
                                    

05. Nakamoto Yuta

Happy reading!!!

Jangan lupa vote dan komen sebelum mulai baca Bang Atuy!

---

Dari kecil, Yuta sudah diajari kedisiplinan yang kental. Mulai dari jadwal bangun dan tidur, jadwal makan dan minum, jadwal mandi dan keramas, jadwal mencuci dan bersih-bersih serta jadwal belajar dan bermain. Karena itu, Yuta tumbuh dengan baik, rapi dan tanpa masalah.

Yuta ditawari masuk ke sebuah SMA karena ia pernah menjadi Ketua OSIS di SMP-nya. SMA itu merupakan sekolah swasta, tapi sudah terkenal dengan fasilitas berkualitas tinggi, prestasi segudang dan kualitas guru yang tinggi.

Yuta mengakui hak itu karena setelah satu tahun bersekolah di sana, ia merasakannya.

Sekolah itu nyaman dan Yuta akhirnya diangkat menjadi wakil ketua OSIS yang memiliki kemungkinan terbesar untuk menjadi ketua OSIS tahun depan. Semua orang mengenalnya, menjunjungnya dan menghormatinya.

Beberapa mengaguminya dan beberapa yang lain jatuh cinta padanya.

Namun, Yuta terlalu sibuk dengan menjaga kedisiplinannya sehingga mengurung hatinya untuk tidak jatuh cinta pada siapa-siapa. Yuta akan jatuh cinta sesuai jadwalnya, pada waktunya. Karena itu, tanpa Yuta bisa cegah, ia telah mematahkan banyak hati.

Meski begitu, hidup tetap harus berjalan. Yuta tetap sekolah dengan baik, berorganisasi dengan baik dan mengabdi pada orang tua serta beribadah rajin. Jatuh cinta bukan bagian dari prioritasnya saat ini.

Dia masuk ke kelas yang tidak membuatnya mengernyitkan kening. Siswa-siswi di dalamnya tampak baik-baik saja, tidak ribut atau ricuh. Yuta menyukainya.

Yuta memilih bangku kosong di sebelah seseorang dan duduk di sana setelah bicara. Kelihatannya teman sebangkunya ini kalem, jadi Yuta memutuskan duduk di sampingnya.

"Kenalin, gue Jungwoo." Laki-laki itu memperkenalkan dirinya. Dari nada suaranya yang pelan dan lembut, Yuta yakin bahwa Jungwoo adalah laki-laki kalem.

"Gue Yuta—"

"Iya, tau!" seru perempuan yang duduk di meja sebelah. Dengan gemas, ia beralih duduk di kursi depan, sebelah seorang laki-laki yang sibuk mengutak-atik kamera mirrorless-nya. "Wakil ketua OSIS idaman, datar tapi perhatian, tegas tapi nggak pernah marah. Siapa yang nggak tau coba? Oh, ya kenalin, gue Yaya!"

Yuta menatap perempuan itu dengan heran. Mengapa seseorang bisa seceria itu. "Oh, iya."

"Ih, emang nggak bisa senyum, ya?" tanya Yaya gemas. Sebab Yuta jarang sekali tersenyum, bahkan Yaya tak pernah melihatnya.

"Jangan genit lah, ya," kata Jungwoo tak senang. "Yuta jadi keganggu, tuh."

Yaya mendelik pada Jungwoo, kemudian menatap Yuta. "Lo keganggu, Ta?"

Yuta segera menggeleng. "Nggak, Kok. Cuma kaget aja."

"Kenapa kaget?" tanya Yaya penasaran. Ia senang sekali melihat panutannya, suaranya adem seperti ubin masjid.

"Karena gue nggak pernah ketemu yang kayak lo," balas Yuta dengan senyum kecil.

Yaya semakin senang karena Yuta tersenyum padanya. "Oh, ya?" Yaya bertanya malu-malu, salah tingkah.

Jungwoo tertawa meremehkan. "Udah tau wali kelas kita belum?" tanyanya, mengalihkan topik pembicaraan.

Yaya cemberut dan menatap kesal pada Jungwoo karena Yuta jadi fokus pada Jungwoo. Yaya semakin dibuat kesal karena seseorang menepuk pundak keras-keras secara tiba-tiba.

Yaya langsung berbalik dan menatap pelaku dengan mata melotot. "Apa, sih?"

"Sorry, gue mau sit in chair yang lo pantatin," kata pelaku itu. Laki-laki yang tingginya sampai membuat leher Yaya sakit hanya untuk menatap matanya.

***

Next: Lucas

Thu 9 Jul 2020

11 IPA 4 • NCT 127 X WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang