21. Benci Perempuan---
Taeyong mengusap-usap pelipisnya dengan wajah mengeras, masih merasa kesal. Ia menggebrak meja belajarnya, kemudian membuka jendela kamarnya lebar-lebar agar udara malam yang dingin bisa meredakan panas tubuhnya karena emosi.
Ketika ia menutup matanya, bayangan kejadian tadi sore menghantuinya kembali.
Sore itu, Taeyong bersama komplotannya mau memberi pembalasan pada Mark karena kejadian di kantin. Namun, ternyata Mark tidak sendiri. Dia bersama Haechan, Yaya, Jungwoo serta Xaxa. Akan jadi masalah kalau Taeyong terang-terangan menculik Mark untuk diberi pelajaran.
Bukannya Taeyong yang menghampiri, tahu-tahu Yaya berjalan ke arahnya. Setelahnya, ia menyuruh yang lainnya untuk duluan karena ia mau bicara berdua saja dengan Taeyong.
"Heh," kata Yaya dengan nada songong.
Taeyong jadi terpancing. Ia merasa geli, kali tertawa kecil. "Ada urusan apa lo sama gue? Berani bener? Nggak takut apa ini banyak cowok di belakang gue."
Yaya tertawa meremehkan. "Takut ya sama Allah seorang."
"Jangan sok alim lo," tukas Taeyong pedas.
"Gue di sini mau peringatin lo. Jangan ganggu orang-orang lagi kalau orang itu emang nggak pantas buat diganggu sama lo." Yaya menatap Taeyong lurus-lurus. "Gue tau lo mau ngapain sekarang sama Mark, makanya gue ingetin sama lo sekarang. Jangan ganggu Mark, atau orang lain yang nggak bersalah lainnya."
Taeyong tersenyum manis. Merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan Yaya. "Kalau gue nggak mau?"
"Gue bakal jaga mereka terus, setiap saat," balas Yaya dengan percaya diri, sama sekali tak terintimidasi dengan tatapan tajam Taeyong. "Gue bakal ada di dekat Mark setiap detik, hal itu juga berlaku sama orang lain yang lo gangguin. Gue bakal lindungin mereka dari lo."
Taeyong memasang wajah datar. Tak suka dengan gagasan yang disampaikannya Yaya.
"Kalau gue liat lo ganggu orang, gue bakal gangguin lo supaya nggak bisa gangguin orang lagi." Yaya tersenyum manis. "Jadi, sebaiknya jangan ganggu orang di depan gue. Gue nggak suka."
Setelahnya, Yaya pergi, meninggalkan Taeyong dengan kekesalan terpendam. Taeyong hanya melampiaskannya ke batu kerikil, menendangnya kuat-kuat hingga terpental ke kolam yang berisi kura-kura di depan sana.
Taeyong paling anti menganggu perempuan. Paling anti berurusan dengan perempuan.
Sekarang, ia membenci satu perempuan.
***
Gimana-gimana?
Udah satu Minggu sejak karya ini dipublikasikan. Hore!
Next: Salah Kostum
Thu 16 Jul 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 4 • NCT 127 X WAYV
Fanfic--- Ini kisah kelas XI IPA 4 yang merupakan kelas biasa-biasa saja. Sampai mereka semakin dekat, semakin berselisih, saling bersaing, merebutkan perempuan yang sama dan sakit hati. Ini hanya kisah remaja biasa. Tentang jatuh cinta dan patah hati...