72. Anter Pulang
***
TIN TIN TIN!
Suara yang bersumber dari mobil merah mewah yang mengkilat di belakangnya membuat Jaehyun berbalik. Di salah sama kaca mobil itu, terlihat Shapira yang menunjukkan senyuman lebarnya.
Kening Jaehyun mengerut melihatnya.
"Ke bioskop, yuk! Film temen gue tayang hari ini. Gue kebetulan nggak ada temen nonton, nih," ajak Shapira langsung.
"Nggak."
"Apa?" Shapira merasa tak percaya dirinya ditolak untuk yang kedua kalinya.
"Gue nggak ada waktu buat nonton. Duluan ya," pamit Jaehyun kemudian.
Shapira berdecak gemas. Ia bisa saja mengejar Jaehyun untuk tahu di mana rumahnya jika ia tak bisa bersama-sama setelah pulang sekolah ini. Masalahnya sekarang, film yang dibintangi teman Shapira tayang perdana hari ini.
Mana mungkin Shapiro tega melewatkannya. Sebab temannya ini juga kerap kali menjadi pendukung nomor satu saat Shapira mengadakan konser untuk memperlihatkan suara indahnya pada dunia.
Untuk kali ini, Shapira membiarkan Jaehyun pergi. Besok, Shapira tentu akan kembali beraksi. Semakin dijauhi dan ditolak, Shapira semakin merasa bergejolak untuk merebut hati Jaehyun sebagai balasan karena Jaehyun telah merebut seluruh hatinya.
***
"Yaya!"
Yaya melihat Taeyong yang tahu-tahu berjalan di sampingnya secara sekilas. "Yong."
"Rumah lo di mana, nih?" tanya Taeyong sok akrab. "Rajin banget pulang bareng sama Jungwoo. Rumahnya deketan apa samaan?"
"Kepo banget, tiba-tiba lagi," tukas Yaya heran, bukannya menjawab. "Kenapa sih?"
Taeyong mengangkat kedua bahunya. "Emangnya salah buat gue tau tentang lo?"
"Ya, nggak juga sih," balas Yaya kehabisan kata-kata.
"Ya terus masalahnya di mana?" Taeyong tersenyum lebar. "Gimana kalau gue anterin lo sama Jungwoo sekalian?"
Yaya sontak tertawa mendengar itu. "Nggak usah, Yong. Rumah gue sama Jungwoo jalan satu menit aja nyampe."
"Oh, ya?"
"Iya."
"Nggak apa-apa, dong." Taeyong justru sedikit memaksa. Ia membuka pintu mobilnya yang tahu-tahu telah menghampiri. "Ayo, masuk. Gue anterin. Lo juga, Woo. Masuk."
Yaya benar-benar kehabisan kata-kata. Sementara Jungwoo turut saja masuk ke dalam mobil. Posisinya Taeyong di tengah-tengah Yaya dan Jungwoo sekarang, melakukan perjalanan ke rumah Yaya serta Jungwoo.
"Ya, kalau lo mau ikutan olim mtk, gue bisa langsung tunjuk lo, lho," kata Taeyong.
Sebelum Yaya sempat menjawab, mobil sudah lebih dulu sampai di kawasan perumahannya. Yaya berdecak kecil. "Tuh kan, gue bilang apa. Rumah gue sama Jungwoo itu deket banget, aneh rasanya kalau naik mobil. Aneh lo."
"Nggak apa-apa," balas Taeyong lembut. "Gue seneng bisa nganterin lo."
"Makasih kalau gitu." Yaya tersenyum sangsi. "Oh ya, gue nggak begitu pinter soal MTK, tapi Xaxa jago banget, lho."
"Oke. Bakal gue pertimbangkan kalau gitu."
"Siip." Yaya akhirnya turun dari mobil, disusul Jungwoo.
"Gue pergi dulu ya," pamit Taeyong.
"Eh, bentar," tahan Yaya.
"Kenapa?"
"Kenapa nggak nganterin Jaehyun juga?" tanya Yaya pelan, hati-hati sekaligus penasaran. Jungwoo juga merasakan hal yang sama.
Kening Taeyong mengerut. "Kenapa jadi tanyain Jaehyun? Dia ya dia, gue ya gue, Doyoung juga, dia ya dia. Kenapa harus nganterin dia?"
Yaya menaikkan satu alisnya. "Terus kenapa nganterin gue?"
"Oh, itu pertanyaan yang sulit." Taeyong berdeham dan tahu-tahu salah tingkah, tapi berusaha menutupinya. "Biar gue jawab nanti aja, kalau waktunya pas. Oke? Oke, kalau gitu gue pamit. Bye."
Taeyong pergi, Yaya dan Jungwoo saling bertatapan. Kemudian Yaya bertanya secara histeris. "APA LO BERPIKIRAN YANG SAMA KAYAK GUE, WOO?"
Jungwoo mengangguk-angguk. "Taeyong sekarang lagi selingkuh sama lo."
"Aduh, gue nggak tega dan gue nggak percaya gue jadi pelakor buat Jaehyun si hati selembut sutra itu. Hueeee."
***
Halo.
Sun 11 Oct 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 4 • NCT 127 X WAYV
Fanfiction--- Ini kisah kelas XI IPA 4 yang merupakan kelas biasa-biasa saja. Sampai mereka semakin dekat, semakin berselisih, saling bersaing, merebutkan perempuan yang sama dan sakit hati. Ini hanya kisah remaja biasa. Tentang jatuh cinta dan patah hati...