61. Cuma Dua
---
Semenjak Doyoung menaruh komentar yang kurang berkenan di hati Lala di ponstingan Instagram miliknya Hendery, kedua orang itu sering adu mulut tiap kali berpapasan. Tata yang selalu berada di samping Lala jelas mendengar pertengkaran mulut itu setiap saat.
Karena itu, ia agak jengah dan stress. Sebab karenanya, Lala sering kelelahan bicara karena debat panjang dengan Doyoung yang keras kepala. Doyoung mengatakan bahwa sasarannya hanya pada Hendery, tapi Lala tak menerima itu. Doyoung sudah meminta maaf, tapi tidak terdengar tulis di telinga Lala, sehingga masalah itu belum selesai sampai sekarang.
Sebenarnya Tata sudah tak masalah lagi dengan Doyoung, sebab bagi Tata, Doyoung sudah tak terlihat lagi. Mau apapun yang dilakukan cowok itu, Tata tak mau peduli dan tak membiarkan hidupnya terpengaruhi.
Namun, sekarang masalahnya lebih rumit lagi saat ada akun-akun yang mengirim direct message pada akun Instagram Tata tentang kedekatannya dengan Hendery. Hendery jelas terlihat terlalu tinggi, kurus dan tampan untuk Tata yang pendek, buntet dan berwajah kentang.
Banyak kata-kata kasar yang terkirim di sana dan Tata depresi karenanya.
Jika tidak ditraktir bingsu seperti ini, sudah pasti Tata kabur saat Hendery bilang mau menjelaskan semuanya. Apalagi Tata diizinkan untuk memesan bingsu bentuk panda, yang mana merupakan bentuk bingsu yang paling mahal dari yang lainnya. Tata tak punya alasan bagus untuk menghindar lagi dari Hendery meski ia sangat mau.
Traktiran itu adalah kelemahan terbesar Tata.
"Gue minta maaf, Ta. Gue benar-benar minta maaf," kata Hendery segera setelah pesanan keduanya datang. "Gue bakal hapus postingan itu sekarang."
Hendery memperlihatkan ponselnya pada Tata, membuktikannya bahwa di feed akun instagramnya, sudah tak ada lagi postingan yang membuat Tata marah, sedih dan kesal. "Nih. Udah, ya."
Tata mengangguk. "Oke, makasih."
"Sekarang, gue mau jelasin kenapa gue posting foto itu, kenapa gue nggak dengerin lo dan bikin lo stress," lanjut Hendery kemudian. "Tapi lo jangan kaget."
Tata langsung mengangguk.
"Gue suka sama lo," kata Hendery tegas.
Tata berhenti memakan bingsunya. Ia menatap Hendery dengan mata membulat. Kemudian, ia menipiskan bibirnya seraya balas menatap Hendery dengan serius.
"Gue juga suka sama lo." Tata menukas cepat, membuat Hendery seperti diterbangkan ke luar angkasa saat itu juga. "Siapa yang nggak suka sama cowok humoris kayak lo? Setiap hari kelas jadi ada tawanya gara-gara lo sama Lucas. Apalagi sekarang channel YouTube lo lagi berkembang pesat, banyak banget gue. Makin suka jadinya."
Hendery yang awalnya senang bukan main, kini memendam kekecewaan yang sama besarnya dengan rasa senangnya. "Jangan bilang lo juga suka Winwin, Kun, Lucas atau yang lainnya sama kayak lo suka sama gue."
"Iya, bener itu," bas Tata santai. "Gue suka sama semuanya, kecuali Doyoung."
"Ta," tegur Hendery tegas.
"Hm?" Satu alis Tata terangkat.
"Gue cinta sama lo."
Tata menganguk satu kali. "Gue juga."
"Apa sekarang jantung lo dugun-dugun?" Tanya Hendery memeriksa.
"Apaan tuh dugun-dugun?"
"Deg-degan."
"Woyajelas!" seru Tata cepat. "Kan gue idup, Hendery Sapitri, aduh."
Hendery membuang napas kecewa. "Berarti lo nggak cinta gue, Ta."
"Kok gitu?"
"Soalnya jantung lo deg-degan cuma karena lo idup, bukan karena seneng ada di deket gue," balas Hendery lemah, tapi serius dan tajam. "Kalau lo mau tau, sekarang jantung gue rasanya mau lompat karena gue satu meja sama lo, deket sama lo, berduaan sama lo."
TENG, TERERERENG!
Secara itu mengejutkan Tata dan Hendery seketika. Ponsel Tata yang menjadi sumber suara itu.
"Aduh, kaget." Tata segera mengecek apa yang membuat ponselnya berbunyi dan tersenyum tak enak saat kembali melihat Hendery. "Maaf, ya. Lala nyuruh pulang, nih. Bingsu gue juga udah abis. Gimana kalau kita pulang sekarang?"
"Oke." Hendery meneguk ludahnya yang terasa pahit, lalu bangkit dan keluar bersama dengan Tata setelah membayar. Mereka perlu berjalan sebentar untuk sampai di halte bus, yang mana melalui kendaraan itu Tata akan pulang, sementara Hendery menunggu jemputan.
Hendery tak mau menyia-nyiakan waktu. Ia segera bersuara. "Lo udah hapus DM dari orang-orang itu kan?"
"Iya, udah."
"Bagus. Jangan dipikirin aja pokoknya." Hendery berkata lembut. "Lagian aneh banget kenapa mereka dm lo segala cuma karena foto bareng gue."
"Jadi, lo nggak sadar?" tanya Tata, langsung menghentikan langkahnya. Hal itu membuat Hendery ikut menghentikan langkahnya.
Tata menatap Hendery dengan dengan mengerut.
"Apaan?" tanya Hendery tak paham.
"Lo itu ganteng, humoris, terkenal di YouTube," kata Tata, benar-benar membuat Hendery lagi-lagi terbang ke angkasa, "banyak cewek yang suka sama lo, apalagi yang satu sekolah. Jelas mereka nyerang gue karena gue nggak pantes sama lo."
Seketika, senyum senang Hendery luntur saat mendengar kalimat terakhir yang disuarakan Tata.
"Yang tentuin gue sama lo pantes atau nggak, cuma dua." Hendery menatap Tata penuh arti. Ia menyentuh dadanya sendiri, lalu menunjuk ke atas. "Hati kita sama pencipta hati kita."
Tata tak pernah bertemu orang sekomplit Hendery. Sudah tampan, humoris, lembut, manis, pintar, dia juga bijak. Tata takut jatuh hati padanya dan sakit hati lagi pada akhirnya, setelah merasakan kebahagiaan dan kesenangan saat bersamanya.
***
NCT 2020 bikin pingsan aja sih hueeee TT
Wed 23 Sep 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 4 • NCT 127 X WAYV
Fanfic--- Ini kisah kelas XI IPA 4 yang merupakan kelas biasa-biasa saja. Sampai mereka semakin dekat, semakin berselisih, saling bersaing, merebutkan perempuan yang sama dan sakit hati. Ini hanya kisah remaja biasa. Tentang jatuh cinta dan patah hati...