63. Saphira
---
Nambah lagi satu karakter yang tak terduga 😂😂😂
---
Di seluruh keluarga Taeyong, gengsi itu yang paling penting. Menang itu sangat penting, pamer itu wajib dan egois adalah cara untuk mencapai kepuasan hidup mereka.
Jadi, bagi Taeyong, memenangkan taruhan dengan Saphira--nama sepupunya--adalah hal yang penting. Jika menang, Taeyong akan menyita iPhone Saphira dan melarang perempuan itu untuk memposting foto apapun selama satu bulan. Taeyong tak suka Saphira saat ia pamer lebih dari Doyoung.
Karena kekayaan Saphira lebih besar, Doyoung kerap kali kalah dalam ajang pamer di Instagram. Sebagai teman yang baik, tentu Taeyong akan membantu Doyoung. Selain itu, Taeyong juga ingin membuat Saphira minder dengan teman-temannya selama sebulan itu.
Permusuhan Taeyong dan Saphira dimulai dari hari pertama mereka sekolah SMP, sekolah yang sama. Mereka seumuran. Saphira mencorat-coret tas kesayangannya, juga membawa Ribby--anjing kesayangan Taeyong sejak kecil--ke sekolah hingga membuat Ribby jatuh ke got pinggir sekolah.
Taeyong sangat bersyukur karena sekarang mereka beda SMA. Saphira sekolah di Bali dan pulang ke Jakarta saat ada acara besar seperti ulang tahunnya saat ini.
Bagi Taeyong, Saphira adalah nenek sihir. Bagi Saphira, Taeyong adalah sepupu yang menyenangkan untuk dijahili. Jika menang taruhan nanti, Saphira akan melakukan kejahilan selama satu bulan untuk Taeyong.
Pesta sudah dimulai dua menit yang lalu. Taeyong dan Doyoung sudah datang. Kehadiran keduanya membuat Saphira tersenyum miring. Saphira mendekati Taeyong dan Doyoung dalam balutan dress Cinderella-nya.
"Cuma berdua aja?" tanya Saphira dengan nada meremehkan, matanya menatap lurus pada Taeyong. "Udah gue duga, lo nggak punya temen deket selain Doyoung."
Taeyong mengangkat kedua bahunya dengan santa. "Ya, kita bisa liat nanti."
"Kenapa nanti kalau harus sekarang?"
Taeyong tersenyum lebar saat melihat seseorang yang tengah berjalan di belakang Saphira. Kini, Taeyong yang menatap Saphira dengan senyum miring dan tatapan meremehkan. "Karena baru aja, bukti kemenangan gue datang."
Saphira berbalik, menatap Jaehyun dari atas sampai bawah. Laki-laki itu memakai tuxedo putih lengkap dengan sepatu kulit mengkilap dan rambut kelimis yang menampilkan keningnya yang mulus dan putih. Jelas, set itu diberikan oleh Taeyong. Mana mungkin Taeyong membiarkan Jaehyun kaosan dan sarungan seperti pakaian sehari-hari untuk datang ke pesta ultah tahun mewah sepupunya.
Saphira seperti diserang ribuan kupu-kupu sampai ia sadar Jaehyun telah berada di sampingnya, menyapa Taeyong.
"Gue di sini lima menit aja ya, Yong. Gue udah ngantuk banget," kata Jaehyun.
Suaranya menyihir Saphira hingga ia bisa sadar lagi saat Taeyong mengguncang pundaknya.
"Woi! Lo kalah nih? Siniin iPhone lo," kata Taeyong dengan tawa puas.
Tanpa membantah dan tanpa mengalihkan pandangannya dari Jaehyun, Saphira memberikan iPhone berharganya pada Taeyong. Membuat Taeyong melongo karena bagi Saphira yang berpikiran normal, iPhone miliknya ini sudah seperti jantungnya.
Sekarang, Saphira memberikannya begitu saja pada Taeyong, artinya Saphira sudah gila.
"Yong, ini temen lo?" tanya Saphira akhirnya. Saphira tak pernah melihat ciptaan Tuhan yang begitu sempurna sampai membuatnya tak bisa berkedip sampai ia bertemu Jaehyun malam ini.
"Iya, itu asli temen gue. Sebangku sama gue bahkan. Namanya Jaehyun," jawab Taeyong.
Saphira tersenyum manis, membuat Jaehyun menatapnya dengan kening mengerut, tak mengerti apa yang terjadi pada Saphira.
"Jaehyun," sapa Saphira. Mengulurkan tangannya yang lentik dengan kuku jari yang dikutek dengan warna biru laut dan berkelap-kelip di malam yang ramai dan indah ini. "Gue Saphira, sepupunya Taeyong."
Jaehyun menyatukan kedua tangannya di depan dada, menolak bersentuhan dengan Saphira.
"Dia muslim, Ra," kata Taeyong memberitahu.
Saphira tertegun sebentar, untuk setelahnya tersenyum lebih lebar lagi hingga membuat Taeyong dan Doyoung takut melihatnya. "Jaehyun, lo udah ditandai sama gue. Jadi, siap-siap, ya."
Saphira mengedipkan sebelah matanya, kemudian berlalu pergi dengan langkah angkuh. Meninggalkan Taeyong dan Doyoung yang tercengang dan Jaehyun yang bodoh amat.
"Anjir, lo ditandai sama nenek lampir," kata Taeyong merasa prihatin. "Maaf ya, Jae. Gue nggak tau kalau kehadiran lo bakal—"
"Apa gue boleh pulang sekarang? Gue rasa urusan gue di sini udah selesai."
***
Selamat hari Minggu, semoga liburannya menyenangkan^^
Yudadababay
Sun 27 Sep 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 4 • NCT 127 X WAYV
Fanfiction--- Ini kisah kelas XI IPA 4 yang merupakan kelas biasa-biasa saja. Sampai mereka semakin dekat, semakin berselisih, saling bersaing, merebutkan perempuan yang sama dan sakit hati. Ini hanya kisah remaja biasa. Tentang jatuh cinta dan patah hati...