24. Piket
---
Apa kabar yang belajar daring?Apa kabar yang work from home?
Sesungguhnya, orang-orang merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan. Cuma bedanya cara mengatasinya aja
Semangat!!!
---"Buat yang piket jangan dulu pulang, nanti kena denda sepuluh ribu!"
Ancaman Lala yang disuarakan dengan wajah tajam dan sorot mata penuh peringatan jelas menjadi sebuah motivasi untuk anak-anak kelas disiplin dalam merealisasikan jadwal piket kelas. Hal itu juga terjadi pada Hendery. Meski waktu pulangnya jadi sedikit lebih sore, Hendery tak mau menambahkan timbangan dosa.
Hendery harus amanah.
Lagipula, kebersihan adalah sebagian dari iman. Maka dari itu, Hendery juga ingin mendapatkan pahala, selain untuk mengindari denda karena tidak piket.
Sebelum memulai piket, tugas dibagi-bagi secara telepati. Maksudnya, ada yang mengambil sapu, pelan, kanebo dan kemoceng secara suka rela. Hendery sendiri mengambil kanebo karena hak itu satu-satunya yang mudah menurutnya.
Hendery belum begitu akrab dengan anak kelas yang lainnya, satu-satunya yang dekat dengannya hanya Lucas. Meski Hendery seorang YouTuber, sebenarnya ia agak tertutup dan canggung untuk memulai jika di dunia nyata.
Setidaknya harus ada yang mengajak Hendery duluan, baru Hendery akan menunjukkan sifat aslinya yang tak tahu malu, banyak bicara dan mudah tersenyum.
Saat ini, dengan wajah datar, Hendery mengelap kaca jendela kelas bagian luar. Lucas tidak satu jadwal piket dengan, karena itu Hendery merasa sangat kesepian.
Namun, tahu-tahu ada sebuah kepala menyembul di kaca jendela di depannya, di bagian dalamnya. Perlahan tapi pasti, seraut wajah berada tepat di depannya. Seorang perempuan. Sedang fokus mengelap kaca bagian dalam.
Hendery terkesima. Keningnya, alisnya, matanya, hidungnya, pipinya, bibirnya dan seluruh bagian wajahnya menyatu sempurna hingga menghidupkan jantung Hendery lebih dan lebih. Terus menambah pacu degup jantung Hendery tanpa izin.
Perempuan itu masuk ke hati Hendery tanpa mengetuknya, lalu terkunci di sana.
Hingga Hendery sadar bahwa kini ia telah ....
"Hei, kok bengong?! Lap-in kacanya lagi, dong!"
Jatuh cinta.
Hendery melihat badge nama yang terjahit di seragamnya. Tata. Ke mana saja Hendery selama ini hingga tidak menyadari bahwa Tata sudah berada di dekatnya sejak tiga Minggu yang lalu?
"Eh, iya. Maaf," kata Hendery gugup. Kemudian melanjutkan pekerjaannya dengan sesekali mencuri pandang pada Tata yang terus fokus pada pekerjaannya, tak menemukan Hendery tengah sangat tertarik padanya.
Tak sampai satu jam, piket selesai dilakukan. Tak mau kehilangan kesempatan, Hendery segera berjalan di samping Tata saat perempuan itu keluar kelas setelah menyimpan kanebo di lemari.
"Ekhm." Hendery berdeham, menginginkan perhatian Tata.
"Kenapa lo? Batuk berdahak?" tanya Tata seraya mengecek ponselnya. Ia bertanya pada Lala, apakah perempuan itu masih ada di ruang guru, menyetor hafalan surat pada guru agama.
Hendery tertawa kecil, sok keren. "Nggak tau, nih. Deket cewek cantik bukannya kena virus cinta, malah kena virus batuk berdahak kayaknya."
"Yaudah, jauh-jauh aja. Nanti virusnya makin marah keteteran dari gue," balas Tata cepat. Memasukkan ponselnya kembali ke satu rok karena Lala masih ada di ruang guru.
"Eh, eh, bukan gitu maksudnya." Hendery jadi salah tingkah. "Btw, gue Hendery."
"Iya, tau."
"Eh, tau?"
"Gue udah hafal semua orang kelas kali, nggak kayak lo."
Hendery meringis, malu sendiri. "Sorry."
"Nggak apa-apa." Tata tersenyum manis pada Hendery, sejenak membuat Hendery lupa bagaimana cara bernapas. "Semua orang diciptain beda-beda sama Allah SWT. Ada yang kurang tinggi kayak gue, ada juga yang kurang bagus ingatannya kayak lo."
Hendery mengangguk. Sebelum ia sempat meluncurkan gombalan yang dipelajari langsung dari Hendra, Tata lebih dulu menepuk pundaknya sambil sedikit berjinjit karena perbedaan tinggi yang signifikan.
"Gue duluan, ya!"
Tata pergi begitu, meninggalkan Hendery yang sedikit kecewa.
"Pulang barengnya besok aja, bawa motor sekalian," kata Hendery pada diri sendiri.
***
Apakah Hendery berhasil mengejar cintanya?
Hanya orang-orang yang membaca sampai akhirnya yang mengetahuinya 🌚
Wed || 5 Aug 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
11 IPA 4 • NCT 127 X WAYV
Fanfiction--- Ini kisah kelas XI IPA 4 yang merupakan kelas biasa-biasa saja. Sampai mereka semakin dekat, semakin berselisih, saling bersaing, merebutkan perempuan yang sama dan sakit hati. Ini hanya kisah remaja biasa. Tentang jatuh cinta dan patah hati...