🌹Jimin :: Idol

99 12 2
                                    

Domi menatap miris sahabatnya yang semakin hari seperti manusia yang enggan melanjutkan hidupnya, Jihan terlihat semakin kurus dan selalu terlihat murung. Tapi dia merasa terkejut ketika Jihan tiba-tiba mengatakan padanya bahwa dia ingin datang ke konser BTS yang diadakan di Daegu.

Domi sebenarnya sempat menolak, tapi melihat sorot mata mendamba dimanik mata Jihan membuatnya mengiyakan ajakan sahabat satu-satunya itu. Padahal Domi yakin sebenarnya Jihan juga merasa ragu tapi perasaan rindunya tidak tertahankan.

"Acaranya besok siang, kau yakin akan datang kesana?" tanya Domi untuk yang kesekian kalinya.

"Hmm, temanku yang kemarin itu memberiku tiketnya. Sangat sayang jika tidak dipergunakan." bohong Jihan. Padahal alasan utamanya adalah merindukan Jimin, dia ingin melihat lelaki itu secara langsung. Dia ingin memastikan bahwa ucapan Meari dan Taerin tidak benar.

Jihan cemas bahwa keadaan Jimin seburuk yang diceritakan Meari dan Taerin kemarin. Jihan tidak sanggup jika Jimin harus seterluka itu. Dia bahkan sempat berpikir untuk berlari mendatangi Jimin dan meminta agar hubungan mereka kembali seperti dulu. Tapi hatinya mengatakan hal yang lain, dia tidak boleh egois lagi, demi dirinya dan juga Jimin karena sejak awal memang mereka sudah sangat berbeda tidak ada takdir yang ikut campur dalam hubungan mereka, jadi Jihan tidak bisa memaksakan mereka harus tetap bersama.

Jihan tidak tau bahwa Jimin juga merasakan apa yang dia rasakan, padahal lelaki itu terlihat baik-baik saja didepan kamera. Ya, sebenarnya selama ini diam-diam Jihan masih melihat setiap video terbaru Bangtan terutama Jimin nya, mantan kekasihnya, idolnya itu. Hanya saja Jihan tidak pernah mengatakan kepada siapapun, termasuk Domi.

Lelaki itu juga remuk redam batin dan raganya seperti Jihan, dan Jihan tidak pernah berpikir bahwa Jimin akan seterluka itu karena perpisahan mereka. Jika saja Jihan punya cukup alasan kuat untuk mempertahankan hubungan mereka, mungkin sekarang dia sudah berlari kedalam pelukan Jimin.

"Berhentilah melamun seperti ini ketika bersamaku." omel Domi.

"Jadi bagaimana? Kau ikut?" tanya Jihan.

"Tentu saja, aku harus menemanimu."

"Katakan pada Eomma mu, kita harus menginap sehari disana."

Domi mengangguk.
"Lalu uang penginapannya?"

"Appa sedang baik, dia memberiku banyak uang jajan." Canda Jihan.

"Tapi kau yakin cukup sehat untuk pergi kesana? Daegu jauh dari sini. Dan kau baru saja membaik." Cemas Domi.

"Memangnya aku terlihat bagaimana sekarang?"

"Kacau! Kau seperti pasien yang dirawat di bangsal penyakit mematikan."

"Hush! Kau mau ku tendang hah? Kurasa kakiku cukup sehat untuk membuatmu pingsan!" Kesal Jihan.

Domi tersenyum kecil, "Nah kau terlihat lebih normal jika seperti ini. Berhentilah murung yah."

Jihan memutar bola matanya malas lalu menyerahkan selembar tiket kepada Domi.

👇👇👇👇

Jihan dan Domi berdiri dengan tenang di barisan paling depan dekat sekali dengan panggung, dia baru tau bahwa Meari memberinya tiket kelas A yang posisi nya paling diincar oleh penggemar dan pastinya mahal karena jarak dengan panggung kurang dari satu meter dibarisan paling depannya.

"Temanmu baik sekali Jihan-ah," kata Domi.

"Dia memang begitu."

"Ah iya, ini. Kuharap kau menikmati konsernya kali ini, lupakan masa lalu mu dengan dia Jihan-ah, cukup kita bersenang senang hari ini seperti dulu kita menonton konser layaknya orang tidak waras." Ucap Domi semangat dan Jihan hanya tersenyum sambil mengambil army bomb yang diberikan Domi padanya.

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang