"Kamsahamnida seonsaengnim." ucap anak perempuan itu sambil membungkuk pada gurunya.
"Makan yang banyak yah Eunjung-ah. Kau harus cepat tumbuh besar dan jadi pianis hebat." ucap guru itu sambil tersenyum dan mengelus kepala muridnya.
"JUNG TAERIN!" teriak Miran dari pintu masuk.
"Anak-anak, kalian boleh pulang sekarang. Hati-hati dijalan semuanya, sampai ketemu lusa." ucap Taerin menyudahi sesi pembelajaran hari ini.
Taerin masih mengamati murid-muridnya yang perlahan menghilang dari ruangannya.
"Ya! Miran-ah. Aku sudah katakan jangan berteriak didepan murid-muridku. Nanti mereka bisa ketakutan melihat wajah menyeramkanmu dan suara besarmu."
"Neo chugullae?!" (kau mau mati?!) Ancam Miran.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Taerin sambil merapihkan mejanya dan buku-buku.
"Aku ada berita besar! Kau harus mendengarkannya."
Taerin masih saja sibuk kesana kemari membereskan kelasnya.
"Mwondae? Maraeba." (Ada apa? Katakan saja)"Aku mendapat telepon dari winter musikal bahwa mereka ingin bekerja sama denganmu!"
"Kyaaaaa!" pekik Taerin kesenangan lalu berlari memeluk Miran dan mereka melompat lompat senang.
"Neo gotjimal aniya?" (kau tidak bohong kan?)
"Ya! Mana mungkin aku berbohong tentang kabar baik seperti ini. Jinjjaya!" (aku serius)
"Duduk dulu duduk! Jelaskan padamu sekarang." pinta Taerin.
"Taerin-ah, nollaji ma!" (kau jangan terkejut ya!)
Taerin mengangguk mantap sambil tersenyum tak sabar mendengarnya.
"Kau dapat penampilan tunggal untuk acara winter musikal minggu depan!" semangat Miran."Kyaaaaaa! Miran-ah! Mimpiku tercapai!" senang Taerin sambil lompat-lompat kesenangan.
"Kau harus berlatih mulai sekarang, dan tema musikal kali ini negeri impian."
Taerin mengangguk lalu mengambil handphone nya dari saku dan langsung menelpon seseorang.
"Aku berhasil! Aku akan tampil kembali. Kau harus melihatnya! Harus yah! Winter musikal kamis depan!" ucap Taerin dengan semangat sebelum orang diseberang menjawab dia sudah mematikannya.
Taerin masih menatap Miran merasa tak percaya.
"Aku turut senang kau kembali lagi setelah bertahun tahun diusir paksa dari dunia musikal seperti ini.""Gomawo Mirah-ah, sudah menemaniku selama ini. Dan terimakasih sudah menjadi managerku tanpa dibayar. Jika aku kembali berjaya kau akan aku bayar dengan besar, terus bantu aku yah."
"Siapa bilang kau tidak membayarku, kau sudah membayarnya sejak dulu. Jadi sekarang kau fokus saja dulu untuk memulihkan karirmu, ini kesempatan besar untuk keluar dari ruangan sempit ini."
Taerin menggangguk.
"Sudah cepatlah bersiap kita harus berbincang dengan pihak sana untuk kelanjutan acara."Taerin lagi-lagi mengangguk dan mengambil tasnya lalu mengajak Miran pergi.
👇👇👇
J-hope melempar hoddie nya setelah melepaskannya dengan kasar dan menjatuhkan dirinya di tempat tidur.
"Bisakah kau tidur sendiri dikamarmu? Kamarku bukan tempat penampungan seok-ah!" kesal Jin.
"Aku hanya ingin menghemat biaya listrik, kamarmu sudah menyalakan AC jadi sekalian aku menyejukkan diri disini saja."
Jin mencebikkan bibirnya karena kesal lalu memilih melupakan J-hope dan kembali pada bukunya.
Suara handphone J-hope berbunyi dan dia langsung mengangkatnya. Kurang dari semenit panggilan sudah dimatikan dan J-hope kembali memasukkannya kedalam saku celana.
"Nugu?" (siapa?) tanya Jin tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Bukan siapa-siapa."
"Hope-ah, kau melihat Namjoon?"
J-hope menggeleng.
"Wae?" (Kenapa?)"Ada yang harus aku bicarakan dengannya."
"Mungkin dia sedang diapartemen, kau tau kan mereka sedang akur akhir-akhir ini."
"Ya benar, kurasa namjoon mulai menyukai Meari. Lagi pula Meari tipe yeoja yang mudah disukai kok."
"Dan kau menyukainya hyung?" Tanya J-hope.
"Itu berbeda konsep hoseok-ah. Bagiku Meari seperti dongsaeng yang lucu dan manis. Tidak lebih." Bantah Jin.
"Terserah kau saja. Ah hyung! Apakah minggu depan jadwal kita padat?" Tanya J-hope sambil berbaring menghadap Jin.
"Kurasa belum, kita akan mulai sibuk awal bulan depan untuk persiapan konser di luar Seoul."
"Ah, oke."
"Apa kau ada acara?" Tanya Jin.
"Eoh, aku harus datang ke pertunjukan musikal temanku."
"Yeoja?" Goda Jin.
"Eoh, yeoja."
"Chingu? Yeoja chingu?" goda Jin lagi membuat J-hope jengah.
"Just friend!" tekan J-hope lalu pergi dari kamar Jin.
"Cih, aku kan hanya bercanda." ucap Jin.
👇👇👇
Miran memutar mutar tubuh Taerin hingga gadis itu merasa pusing.
"Ya! Geumanhae. Kepalaku bisa pecah jika kau memutar mutarku terus. Kita pakai baju yang mana saja, semuanya bagus bagiku.""Tidak ini kurang memperlihatkan bentuk indah tubuhmu. Kau harus terlihat cantik untuk penampilan itu."
"Aku setuju kalau aku memang harus terlihat cantik, karena dia juga akan datang melihatku. Tapi ini sudah gaun kesebelas yang aku coba. Aku lelah."
"Dua gaun terakhir, hanya dua yah." rajuk Miran sambil menunjukan dua gaun ditangannya.
Sambil menghembuskan nafas berat Taerin mengangguk menyetujuinya.
👌👌👌
Sorry for typo chingu.
Anggritannisa
26-11-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...