(Suga)Lagi lagi seorang anak baru saja kena sial karena namanya harus tertulis didaftar buku hitam milik Suga yang sudah diketahui bahwa siapapun nama yang masuk daftar itu akan mendapatkan point pelanggaran.
Suga berjalan dikoridor sekolah dengan tenang, meskipun para siswa yang ada disana saling berbisik membicarakannya. Hal biasa bagi namja bermarga Min itu.
Suga tersenyum ketika melihat gadis yang disukainya itu lewat didepannya sambil membawa bekal makan siang dan buku biru muda miliknya. Dengan cepat Suga berbelok kearah yang sama dengan jalan gadis itu. Suga memelankan langkahnya memberi jarak antara dia dan gadis itu.
"Kim Jin Hee!" panggil seseorang dan gadis itu menoleh kearah samping kanannya.
"Ne oppa?" tanya Jinhee.
Lelaki yang tadi memanggil Jinhee lalu membicarakan sesuatu dengan Jinhee. Mereka berbincang sesaat tanpa bisa Suga dengar, karena jarak mereka yang cukup jauh.
Lalu Jinhee mengangguk dan pergi meninggalkan lelaki itu. Suga kembali mengikuti Jinhee dan berakhir seperti biasa, ditaman sekolah dekat gudang. Tempat favorite Jinhee karena tempatnya nyaman dan tidak ada murid yang mau kesana sebab ada rumor miring tentang tempat itu.
Jinhee membuka kotak bekalnya dan memutar musik klasik seperti biasanya. Suga sangat hafal sekali bahwa Jinhee akan memilih Jumukbab yang paling kecil dahulu hingga yang terbesar. Setiap satu jumukbabnya habis maka Jinhee akan mengganti lagunya dengan lagu lain.
"Dia tersenyum," gumam Suga dengan suara berbisik ketika melihat Jinhee tersenyum senang sambil menatap langit.
Beberapa menit kemudian, bekal makanan Jinhee sudah habis. Lalu dia membuka buku biru mudanya dan mulai menuliskan tanggal dan catatan kecil sambil sesekali bersenandung.
"Apa yang harus aku tulis kali ini?" tanya Jinhee pada dirinya sendiri sambil menempelkan pensilnya kedagu.
Sejenak suasana hening, Jinhee masih berpikir apa tema yang akan dia kembangkan menjadi sebuah cerita kali ini. Sementara Suga masih setia duduk dibangku belakang semak semak yang berada tak jauh dari tempat Jinhee.
Disaat itu, Jinhee membuka ponselnya yang berdering beberapa kali lalu meletakkan ponsel ditelinga kirinya.
"Yeoboseyo?" ucap Jinhee.
"Ne, Ji Eun unnie yang akan menjemputku nanti. Tidak perlu khawatir."
Lama Jinhee terdiam lalu tersenyum sambil mengangguk angguk.
"Saranghae," setelah itu Jinhee menutup teleponnya.Suga hanya diam, pikiran negatif mulai bermunculan diotaknya.
"Apa dia lelaki yang akhir akhir ini sering bersama Jinhee?" batin Suga.
"Assa! Aku punya ide. Bagaimana jika tema kali ini adalah stalker!" pekik Jinhee senang sambil menuliskan sesuatu dibuku birunya.
Suga langsung mematung mendengarnya, tapi lama kelamaan dia tersenyum melihat Jinhee yang mulai terlarut dengan serius kedalam dunianya dan tidak peduli sekitar.
Jinhee bersenandung sambil sesekali tersenyum hingga dia benar benar terasa puas akan catatan yang baru saja ditulisnya dan dia menutup buku birunya dengan senyuman yang selalu sukses membuat jantung Suga berdetak dua kali lebih cepat.
Mata Jinhee berkedip dua kali lebih cepat lalu dia menutup mulutnya yang menguap dengan lebar, setelah perut kenyang memang benar benar membuat seseorang akan mengantuk. Itu persepsi Jinhee.
"Kuharap ada seseorang yang melakukan itu kepadaku," gumam Jinhee sebelum merebahkan tubuhnya dikursi kayu tempatnya duduk dan mulai memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...