💐Jungkook :: Waiting

97 10 0
                                    

Jungkook melirik jam tangannya sekali lagi, dan kembali berdecak kesal karena Sanha tak kunjung datang. Padahal mereka janjian sejak 6 jam yang lalu tapi gadis itu bahkan tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali.

Jungkook mulai bosan menanti diruangan penuh cermin ini sendirian. Jika tau Sanha tidak ingin datang, lebih baik Jungkook bermalas malasan di apartemen atau di dorm nya. Yang membuatnya kesal adalah Sanha tidak bisa dihubungi dan bahkan pesannya tidak dibalas, membuat Jungkook bimbang harus pergi atau tetap menunggu.

Jungkook menyetel lagu keras-keras lalu berlatih koreo dance nya sendiri, sampai pintu terbuka membuat Jungkook bersemangat untuk melihatnya.

Dan pandangan kecewa jelas terlihat dimatanya saat melihat yang datang bukanlah Sanha melainkan trainee lain.

Trainee itu terkejut melihat Jungkook dan hendak pergi tapi Jungkook lebih dulu menahannya.
"Kau tau Sanha dimana?" Tanya Jungkook.

"Aku sempat mendengar mereka berbicara tentang Bar. Kurasa mereka pergi kesana." Jawab Trainee itu dengan gugup lalu berpamitan pergi.

"Mereka? Bar?" Pikiran-pikiran aneh mulai menyerang otaknya, dia benar-benar tidak bisa berpikir bersih sekarang. Bagaimana bisa Sanha melupakan janji mereka untuk membuat dance cover bersama dan berlatih vocal lagi yang malah pergi kesebuah club.

"Astaga Sanha, apa yang kau lakukan? Kau masih dibawah umur!"

Jungkook kembali sibuk menghubungi Sanha dengan handphone nya, tapi tetap tak membuahkan hasil apapun.

Lalu suara seorang pria terdengar di panggilan telepon nya yang kali ini.

"Yeobeoseyo hyung!"

"Ada apa Kook?"

"Apa aku boleh masuk ke bar?" Tanya Jungkook yang mendapat respon terkejut dari managernya di seberang sana.

"Ya! Andwae. Kau bisa kena skandal nanti. Memangnya ada apa? Kau sedang ingin minum-minum?" (Hei! Tidak boleh.)

"Cepat kemari temani aku jika kau tidak ingin aku berkeliaran sendirian!"

"Aish! Kau dimana?"

"Ruang latihan trainee lantai 4 gedung cabang."

"Jangan berani pergi kemanapun sebelum aku sampai!"

"Eoh. Jadi cepatlah."

Beberapa jam kemudian....

Jungkook melepas masker dan topinya dengan kasar, managernya yang duduk dibalik kemudi kembali menggeleng seolah bertanya 'apakah tidak ada?' Kepada Jungkook.

"Kurasa dia tidak disini." Gumam Jungkook.

"Kalau begitu kita hentikan. Kau juga harus istirahat. Besok pagi kau ada pemotretan majalah. Kau harus istirahat."

"Tapi aku khawatir padanya hyung. Umurnya baru sembilan belas tahun, bagaimana jika terjadi hal yang tidak diinginkan." Cemas Jungkook.

"Lalu kau mau bagaimana lagi hah? Seluruh bar dan club malam disekitar agensi sudah kau masuki, tapi dia tidak ada. Kau juga tidak bisa menghubunginya, apa lagi yang harus kau lakukan? Yang penting kau sudah berusaha mencarinya. Toh setiap bar dan club malam itu punya standar pelanggan, jika dia dibawah umur sudah pasti tidak diperbolehkan masuk. Bisa saja dia ada dirumah sekarang sedang tidur sedangkan kau repot-repot melakukan hal berbahaya ini yang dapat menciptakan skandal." Omel managernya.

Jungkook hanya diam sambil sesekali mengusap wajahnya kasar, bingung harus bagaimana lagi.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya dia mengangguk dengan enggan.
"Baiklah kita kembali ke apartemen."

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang