🌻J-hope :: Sweet Enemy

130 20 1
                                    

Taerin tersenyum ceria menatap dirinya dicermin yang sudah terlihat merona kulitnya dan tidak pucat seperti dua hari yang lalu. Dia juga berterimakasih berkat J-hope yang merawatnya dan menyuruhnya berobat kerumah sakit dan beristirahat total selama dua hari.

Taerin sudah merasa dirinya benar-benar sehat saat ini. Hari ini dia hendak pergi bekerja dan memulai harinya kembali dengan semangat.
Dilihatnya jam putih yang bertengger manis didinding merah muda kamarnya menunjukan pukul delapan pagi. Dia masih memiliki waktu dua jam sebelum jam kerjanya.

Miran mengetuk pintu kamar Taerin setelah itu kepala nya terlihat menyembul dari balik pintu.
"Kau sudah ingin berangkat bekerja? Sepagi ini?" Tanya Miran.

"Tidak, aku akan ketoko roti dulu untuk membawakan mereka beberapa camilan."

"Kalau begitu pakai mobilku saja, kau baru sehat sebaiknya hindari bus. Kau tau kan akhir-akhir ini sedang banyak virus." Ucap Miran sambil duduk ditempat tidur.

"Lalu kau?" Tanya Taerin.

"Aku tidak berangkat kerja hari ini."

"Wae?" (Kenapa?)

"Hanya ingin."

"Baiklah, istirahat saja dirumah. Jangan lupa giliranmu mencuci pakaian. Hehe." Taerin mengambil kunci mobil yang diberikan Miran dan melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar sebelum keluar rumah.

👇👇👇👇

Taerin sedang memperhatikan orang yang menyebrang jalan didepannya ketika handphone nya berbunyi.

"Wae Miran-ah?" Tanya Taerin menyalakan pengeras suara.

"Mianhae Taerin-ah. Aku melupakan sesuatu, bisa kau kirimkan barang yang ada dibagasiku kealamat yang akan kukirimkan?" Tanya Miran.

"Tentu saja, tapi aku akan pergi ke toko roti dulu sebentar setelah itu aku akan mengantar barangmu."

"Gomawo, akan ku kirim alamatnya sekarang."

Taerin menepikan mobilnya dan memasukkan alamat yang baru saja dikirim Miran ke GPS mobil.

👇👇👇👇

"Yohan-ah!" Panggil seseorang.

"Wae?" Tanya Yohan tanpa memalingkan pandangannya dari foto berbingkai besar didinding yang sedang ditatapnya.

"Kau tau aku sungguh marah padamu akhir-akhir ini."

"Kau selalu cemburu berlebihan baby, kau kan tau bahwa aku tidak pernah benar-benar menyukainya." Kali ini Yohan menatap lawan bicara nya sambil tersenyum dan mengelus pundaknya.

"Sungguh? Tapi kau selalu menatapnya dengan bahagia dan tersenyum lebar hingga dia merasa kau benar-benar menyukainya! Aku tidak suka!"

"Sut! Sut! Sut! Calm down, bukankah itu inti nya? Buat dia melambung setinggi tinggi nya dan jatuh kan dia hingga remuk!"

"Ishhh, lagi pula kenapa lama sekali sih? Bisa-bisa kau akan menyukainya dengan serius."

Yohan menggeleng sambil tersenyum.
"Tunggu sedikit lagi, waktu main nya baru saja akan dimulai baby."

"Jika saja bisa aku ingin menginjak kepalanya, menendangkan hingga dia mati rasa, dan membuat dia merasakan apa yang seharusnya dia rasakan dua tahun yang lalu! Sampai dia meminta ampun aku tidak akan berhenti!"

"Woah! Woah! Kau ini kejam sekali, tapi aku suka. Sekarang lebih baik kau minum obatmu, agar waktunya pentas nanti kau akan sehat." Ucap Yohan lalu memeluknya.

"Aku sudah tidak sabar memakai ruangan diujung rumah ini yang kita bangun khusus untuk si jalang itu. Jangan terlalu lama, aku tidak ingin melihatnya tersenyum lagi."

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang