💐Jungkook :: We Will Be Fine

66 6 0
                                    

Entah kenapa Sanha merasa perasaan nya jadi lebih lega setelah menceritakan semua rahasianya kepada Jungkook, seolah dia tidak perlu lagi memakai topeng ketika berhadapan dengan lelaki itu. Jungkook tau bahwa Sanha bukan wanita kuat, karena dia selama ini berpura pura kuat. Dan setidaknya lelaki itu memihaknya pun sudah terasa sangat cukup meskipun diluar sana ribuan orang membencinya.

"Sanha-ya." panggil Jiho.

"Eoh, kau sudah datang rupanya."

Jiho meletakkan tas dan minum yang dibawanya dikursi dan berjalan kearah Sanha yang sedang duduk ditengah ruangan.

"Kau kemana saja? Dua hari kemarin tidak mengabari kami sama sekali." cemas Jiho.

"Maaf, kemarin aku demam." Sanha cengengesan.

Dia tidak berbohong, memang setelah semalaman bercerita ditemani tangisan, esok paginya dia demam dan Jungkook merawat Sanha selama dua hari itu. Meskipun lebih tepatnya Sanha seperti bermalas malasan di apartemen mewah Jungkook sedangkan lelaki itu sibuk dengan jadwal nya yang super padat. Jungkook baru bisa menemuinya di apartemen ketika hampir tengah malam untuk mengecek keadaan Sanha. Dan pagi ini lelaki itu pasti heboh karena tidak menemukan Sanha diapartemennya, karena Sanha pergi tanpa pamit.

"Membuat khawatir saja." gumam Jiho.

"Jiho oppa."

"Apa?"

"Bagaimana jika aku tidak meneruskan pelatihanku?" tanya Sanha.

"Ah wae?!" (ah kenapa?!) kaget Jiho dengan ekspresi yang tak santai.

"Aku kan hanya bertanya."

"Jika kau bertanya berarti akan berakhir begitu nantinya."

"Tidak kok, aku hanya iseng saja menanyakannya." Sanha tersenyum simpul.

Jiho meletakkan punggung tangan kanannya di kening Sanha, lalu meletakkan punggung tangan kirinya di dahinya sendiri.
"Demam mu sudah reda. Kau sudah merasa sehat sekarang?" Tanya Jiho.

"Hmm."

"Syukurlah." Gumam Jiho lalu bangkit dari duduknya.

Tangan Sanha lebih dulu meraih pergelangan kaki Jiho hingga lelaki itu tidak jadi pergi dan menunduk menatap Sanha yang sedang menatapnya.

"Ada apa?"

"Kau yang ada apa. Oppa, jika ada yang ingin dibicarakan denganku katakan saja. Aku tau kau menahan nahannya." Ucap Sanha.

Jiho menghela nafas lalu kembali duduk.
"Sanha-ya."

"Hmm."

"Aku hanya ingin tau bagaimana perasaanmu yang sebenarnya."

"Maksudmu?" Tanya Sanha. "Katakan yang jelas."

"Aku dan yang lainnya tau kau pasti tetap merasa lebih nyaman pada satu orang. Tapi tetap saja jika kau tidak mengatakan nya langsung siapa orangnya maka bagi kami masih ada kesempatan dan kami akan terus bersaing sampai membuatku tidak nyaman."

Sanha terdiam.

"Sanha-ya... Aku tau kau sebenarnya mengerti apa yang aku bicarakan. Kau tau bahwa kami saling berlomba merebut perhatianmu. Sangat terlihat jelas bahwa kami sebersaing itu bahkan disaat kami sudah berusaha menyembunyikannya."

"Tentu saja, aku merasakan ketegangan itu." Lirih Sanha tapi tidak didengar jelas oleh Jiho.

Sanha mengalihkan pandangan nya dari Jiho,  menggaruk alis nya yang tiba-tiba terasa gatal.
"Oppa, begini..."

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang