🌷V :: Moment

598 67 0
                                    

Sohyun menjatuhkan dirinya diatas tempat tidur, lalu dia menatap nyalang langit langit kamarnya yang berwarna biru muda. Seketika pikirannya berkelana pada kejadian beberapa jam yang lalu. Seulas senyum terlukis di bibir merah muda gadis itu ketika mengingat kata kata V tadi, lelaki itu mengatakan akan menerima cintanya dan memutuskan cinta sepihaknya.

Sohyun tersenyum malu lalu menutup wajahnya pakai bantal.

"Aku menerima cintamu, jadi itu bukan cinta sepihak."

Kalimat itu kembali terngiang dengan tiba tiba ditelinga Sohyun, membuat gadis itu memekik kegirangan dengan kencang. Lalu dia melonjak lonjak girang diatas tempat tidur sambil tertawa persis seperti orang tidak waras.

Ya, Sohyun memang menyukai V. Bohong jika dia bilang dia sangat membenci dan tidak menyukai idolanya itu. Sejak satu setengah tahun yang lalu, ketika untuk pertama kalinya saat disebuah acara penghargaan mereka bertemu. Saat itu Sohyun seorang staff coordi dari idol agensi lain.

Flashback...

Sohyun berjalan di lorong yang sedikit sepi setelah habis habisan dia dimarahi atasannya karena kesalahannya. Riasan pada idol yang dipegangnya tidak sesuai dengan konsep yang akan dibawakan, jadilah dia sasaran empuk amukan atasannya itu.

Ini bukan pertama kalinya Sohyun di marahi dan dimaki maki terutama karena dia masih baru, dia awalnya berpikir bahwa menjadi salah seorang staff coordi itu sangat menyenangkan karena dapat selalu bertemu dengan idolanya, bercengkrama dan menyapa satu sama lain. Tetapi seperti biasanya ekspektasi tidak sesuai dengan kenyataan, ternyata impiannya sejak dulu itu berakhir dengan menyeramkan seperti ini.

Dan ditambah lagi, hari ini adalah hari peringatan kematian orangtuanya. Sohyun merasa amat kesepian disaat seperti ini, bingung yang dia rasakan saat dia tidak tau harus mengadukan pada siapa setiap masalah dihari yang dilaluinya.

Entah kenapa Sohyun merasa lelah, setelah usaha keras yang dilakukannya seperti tak ada hasil yang menyenangkan sama sekali. Seolah olah kebahagiaan selalu menghindarinya, jika Sohyun tidak memikirkan tentang adanya dosa, mungkim dia sudah mengutuk tuhan ribuan kali. Tanpa sadar dia menangis dan berjalan kearah tangga menuju atap gedung itu.

Sohyun terus berajalan sambil menangis menuju pagar pembatas, lalu dia bersandar dipagar besi itu dan melihat kearah bawah, seolah olah dia ingin mengakhiri hidupnya dengan menjatuhkan diri dari lantai 20 itu.

"Bukankah dunia harusnya bersikap adil pada gadis manis sepertiku!" teriak Sohyun dengan kata kata konyol.

Sohyun terus mencondongkan tubuhnya kearah bawah hingga suara deheman berat seseorang mengalihkan kegiatannya itu dan membuat Sohyun langsung melihat kearah belakangnya.

"Kau menyia nyiakan nyawa berhargamu yang hanya ada satu jika kau memilih melompat dari atap gedung ini."

Sohyun hanya diam sambil memandang seorang lelaki yang entah sejak kapan sudah duduk dibangku dibelakangnya. Mungkin karena terlalu sibuk menangis dengan pikiran berkecamuk dikepalanya sampai sampai dia tidak menyadari lelaki itu sudah disana sejak tadi.

"Seberapa berat masalahmu hingga memutuskan untuk mati mengenaskan dengan tubuh hancur di lantai bawah?" lelaki itu lagi lagi berbicara dengan nada yang masih sama, datar dan tenang.

"Mwoya ige? Kau tidak menjawabku?"

Sohyun lagi lagi hanya diam saja masih dengan pandangan bingung dan aneh.

"Arasseo arasseo! Jika kau ingin bunuh diri silahkan, tapi jangan didepan mataku." ucap lelaki itu sambil mengibas ngibaskan tangannya diudara seolah mengusir Sohyun dari sana.

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang