🌻J-hope :: For me?

156 22 7
                                    

"Jung Ho Seok!" teriak Rapmon dari kamarnya.

J-hope langsung berlari kedalam kamar Rapmon dan terheran melihat leadernya itu baik-baik saja.

"Wae?" (kenapa?) tanya J-hope bingung.

"Lagu difolder nomer dua lima menghilang." lirih Rapmon dengan ekspresi wajah yang kosong.

"Ya!!! Bagaimana bisa?" kaget J-hope.

J-hope mengotak atik komputer melihat recycle folder dan lainnya namun benar-benar sudah tidak ada.

"Apa yang terjadi Namjoon-ah?" tanya J-hope.

"Aku tak tau, aku selesai mengedit lagu terbaru ketika menyadari folder itu sudah tidak ada."

J-hope mengacak rambutnya frustasi sambil mencoba berpikir.
"Apa kau masih ingat lagunya?"

"Tentu saja, hanya ada beberapa bagian yang sulit diingat namun secara keseluruhan aku mengerti. Kita membuat lagu itu selama dua bulan penuh hyung." jawab Rapmon.

"Baiklah, kita mulai kembali dari awal saja."

"Baiklah aku akan menghubungi Yoojin nuna agar datang ke ruang latihan untuk mengaransemen lagu kembali." ucap Rapmon bangkit dari kursinya.

"Kau belum dengar Yoojin nuna mengambil cuti karena kehamilannya yang sudah besar." cegah J-hope.

"Sampai kapan hyung?" tanya Rapmon.

"Mungkin tiga sampai lima bulan."

"Lalu bagaimana lagu ini? Kau tau sebagian besar lagu ini bernada piano." bingung Rapmon.

"Aku akan mengurusnya, jangan sampai Jimin tau bahwa lagu debut solo nya menghilang."

Rapmon mengangguk lalu memperagakan mengunci mulutnya rapat-rapat.
"Jusimhae hyung, kabari aku jika kesulitan." (hati-hati)

"Fokus saja untuk membuat ulang lagunya, debut Jimin hanya tinggal dua bulan lagi."

J-hope menutup pintu kamar Rapmon dan menghembuskan nafasnya berat.
"Selalu saja tidak ada hari untuk bersantai." gumam J-hope lalu mengambil ponselnya.

"Eodiya?" tanya J-hope setelah mendengar panggilan terangkat. (Kau dimana?)

"Kau tidak punya sopan santun ya?" keluh suara diseberang sana.

"Ya eodinyagu. Aku akan segera kesana."

"Tentu saja dirumah. Wae? Kau mau kesini sekarang?"

"Eoh," jawab J-hope lalu mematikan sambungan telepon.

👇👇👇

"Ne seonsaengnim!" Jawab murid-murid nya serentak.

"Baiklah, kita akhiri pembelajaran hari ini. Hati-hati dijalan, sampai ketemu minggu depan." Taerin melambaikan tangannya kearah murid-muridnya yang perlahan menghilang dibalik pintu kelas.

Taerin berjalan kearah kursi paling belakang dimana sejak setengah jam lalu Miran sudah duduk disana sambil memperhatikannya mengajar.

"Waeyo?" Tanya Taerin lalu duduk dihadapan Miran. (Ada apa?)

"Aku hanya merasa takjub padamu yang sangat sabar menghadapi anak-anak nakal seperti itu."

"Ujian terbesar seorang guru adalah kesabaran Miran-ah."
"Kau terdengar seperti wanita tua."
Miran tertawa kecil dan Taerin ikut tertawa.

"Kau benar-benar akan berhenti menjadi guru les setelah memulai karir bermusikmu kembali?" Tanya Miran.

"Sepertinya itu tidak mudah, lagipula hingga saat ini aku belum begitu yakin bahwa karir bermusikku akan kembali membaik." Ucap Taerin lesu.

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang