Musim semi dua tahun yang lalu...
Taerin menepuk bahu Jiwon dari belakang hingga gadis itu memekik kaget.
"Annyeong Jiwon-ah!" sapa Taerin lalu merangkul pundak Jiwon.
"Ya! Kau membuatku terkejut."
Taerin terkikik kecil karena berhasil mengerjai Jiwon.
"Bagaimana latihanmu hari ini?" tanya Jiwon.
"Ahhh, aku mengacaukannya dengan sempurna. Aku bahkan ragu bisa ikut seleksi untuk resital piano di Jaseline Musical bulan depan." jawabnya dengan lesu.
Jiwon menepuk nepuk pundak Taerin menyemangati.
"Tenang saja, kita bisa berlatih bersama. Eomma ku memanggil tutor khusus untuk mengajariku diluar tempat les. Kau mau ikut?" Jiwon menawarkan."Sepertinya tidak, kau tau kan aku cukup takut bertemu dengan Eomma mu."
"Ya! Eomma ku tidak akan menerkammu juga. Lagi pula sampai kapan kau menghindari Eommaku. Kau berkencan dengan Jeonsoo Oppa sudah tiga tahun, mau seberapa lama lagi kalian menyembunyikannya." ucap Jiwon lalu menarik lengan Taerin menuju gerobak Tteokbokki.
"Haruskah aku pindah ketempat les mu saja? Sepertinya aku tidak berkembang ditempat les ku sekarang." keluh Taerin mengalihkan pembahasan.
"Tto! Kau selalu mengubah pembicaraan kita. Ah! Molla-molla!" (lagi! .... Ah! Bodo amat!) kesal Jiwon.
"Ahjumma, tolong tteokbokki satu dan kimbab satu." pesan Taerin.
Jiwon berdiri menghadap Taerin lalu mendekatkan dirinya.
"Taerin-ah, mau melakulan suatu kegiatan yang seru?" ajak Jiwon."Mwo?" (apa?)
"Ayo kita berkemah semalam. Aku dengar ada area perkemahan baru yang dibuka didaerah Namyangju."
"Shirreo! Biaya nya mahal." (tidak mau!) tolak Taerin sambil memakan kue ikan yang diambilnya.
"Aku yang akan mengurusnya. Kau hanya perlu ikut. Ayo Taerin-ah, jebal." (kumohon) rengek Jiwon.
Taerin memutar bola matanya malas lalu mengangguk membuat Jiwon memekik kegirangan.
👇👇👇
Taerin menyusun sisa balok kayu setelah berhasil menyalakan api unggun kecil. Sesekali dia melirik kesekeliling tenda mencari keberadaan Jiwon yang entah bagaimana menghilang begitu saja.
Sudah hampir tengah malam dan mereka seharusnya mengadakan acara bernyanyi bersama sambil membakar jagung jika sesuai jadwal. Tapi sahabat perempuan nya itu belum juga terlihat.
Taerin memilih untuk mengupas jagung lebih dulu dan menjaga api agar tetap menyala.
"Apa karena area perkemahan ini masih baru jadi belum banyak orang yang kemari." gumamnya pada diri sendiri mengingat tidak menemukan satupun tenda diarea itu selain tendanya.
"Mungkin saja, zaman sekarang anak muda jarang ada yang tertarik dengan alam." lanjutnya.
Tiba-tiba saja suara berisik dari semak-semak mengalihkan perhatian Taerin dengan was-was Taerin mengambil sebatang balok kayu lalu menatap serius kearah datangnya suara.
Betapa leganya dia ketika melihat Jiwon yang ternyata muncul dari sana.
"Nollaesschana! Dari ma-" (aku terkejut tau!)Jiwon langsung menarik Taerin kedalam tenda dan dengan tergesa gesa membereskan barangnya.
"Wae geurae Jiwon-ah? Kenapa kau berkeringat? Kenapa membereskan barang-barang ini?" (Ada apa jiwon?) Taerin kebingungan.
Jiwon menatap Taerin sebentar lalu melempar tas Taerin dan membantu memasukkan barang-barangnya.
"Cepat kemasi barangmu! Kita harus pergi dari sini! Ppalli!" (Cepat!)
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...