Seven day's ago...
Yoeun memeluk Meari dengan air mata berlinang dikedua pipinya. Meari hanya tersenyum kecil sambil mengusap air mata Yoeun yang sedang mengucapkan kata mianhae berkali kali.
"Mianhae, karena tidak datang kesana."
"Gwaenchana, aku yang salah karena tidak mengabarimu. Ponselku hilang jadi aku tidak terpikirkan untuk mengabari siapapun. Aku yang harusnya meminta maaf."
"Jangan tersenyum seperti itu! Kau membuatku terlihat seperti teman yang jahat."
"Lalu aku harus bagaimana?" Meari tertawa kecil dibalik hatinya yang masih menganga luka lebar.
"Neo jeongmal gwaencaha?" (kau benar baik baik saja?)
"Aku berbohong jika mengatakan aku baik-baik saja dan semua ini tidak menyakitkan. Aku hanya sedang berusaha kuat dan mencoba menerima semuanya."
"Lalu bagaimana dengan ahjusshi?"
Meari menatap ujung kakinya yang sedang melangkah.
"Dia masih koma, dan dokter bilang belum ada tanda yang memungkinkan dia segera terbangun. Aku hanya bisa menunggu.""Kenapa kau kembali kemari? Siapa yang akan menjaganya? Ahjumma dan ahjusshi kan anak tunggal, kau tidak memiliki kerabat yang bisa menjaganya." Khawatir Yoeun.
"Tenang saja, teman ayahku yang menjaganya disana. Aku harus tetap bekerja disini agar bisa membiayai perawatan rumah sakit Appa."
"Ah Meari ku yang malang. Jika kau butuh sesuatu, kau harus mengatakannya padaku!"
"Ne Eonni!" ledek Meari untuk mencairkan suasana hatinya. Yoeun pun tertawa kecil sambil mengusap bekas air matanya.
👇👇👇
"Namjoon-ah!" teriak Jin dari arah dapur.
"Wae?" Rapmon muncul dari balik pintu kamarnya.
"Bisakah kau bantu mencicipi resep baruku ini?"
Rapmon mengangguk lalu berjalan kearah dapur.
"Kau membuat apa?""Entahlah, aku hanya memakai sisa bahan- bahan yang masih layak pakai di kulkas."
"Jika aku sakit perut bagaimana?"
"Apakah masakanku pernah membuat kalian sakit?" kesal Jin.
"Lalu kenapa kau masak sebanyak ini?" tanya Rapmon lalu mencicipi dengan sendok kecil.
"Sebentar lagi kita akan comeback, semakin sibuk jadwal kita dan aku tidak ingin makanan di dorm menjadi kadaluarsa dan terbuang sia-sia. Jadi aku akan memasak semuanya."
"Ini enak. Tapi kau akan dimarahi Sejin Hyung jika berat badan kita bertambah."
"Itu urusan kalian untuk mengontrol berat badan."
"Ah sial, bagaimana bisa kami menolak makananmu? Terlalu enak." kesal Rapmon dan Jin hanya tertawa puas.
"Hyung! PD-nim bilang orangtuamu akan menemuinya jam satu siang nanti." ucap Suga yang baru saja datang.
"Jinjja?!" (sungguh?! / benarkah?!) kaget Rapmon.
"Huum. Kau diminta datang kesana."
"Wae? Apa ada sesuatu yang buruk?" tanya Jin yang juga kebingungan.
"Molla, aku juga bingung kenapa mereka langsung datang kesana." (tidak tau) jawab Rapmon.
"Yoongi-ah, panggil yang lain dan ajak makan bersama." pinta Jin dan Suga mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...