Suasana ruang tunggu begitu menegangkan, perdebatan antara seorang idol dan coordi nya terdengar begitu sengit seperti tak ada yang mau mengalah diantara keduanya.
"Apa kau pikir aku mau disini? Tanpa kau memecatku, aku sudah lama ingin resign dari grup mu. Tapi teman temanmu dan staff mu yang memintaku tinggal! Berhenti lah sok seperti itu! Kau pikir kau yang terbaik dan segalanya? Tanpa kau grupmu akan lebih baik!" marah Sohyun dengan garangnya.
Dan seketika perempuan didepannya itu terdiam lalu menangis dan pergi dari ruangan itu.
"Dasar cengeng! Dan kalian berhentilah memintaku tetap disini! Aku pergi!" bentak Sohyun sambil menunjuk para staff yang hanya diam tertunduk.Entah kenapa Sohyun malah terasa seperti atasan mereka, ya mungkin mereka seperti itu karena Sohyun adalah staff coordi kehormatan bagi mereka. Begitu banyak agensi dan idol yang saling berlomba ingin mempekerjakannya karena keahlian luar biasa Sohyun, sekaligus Sohyun adalah keponakan pemilik agency itu.
Jangan meremehkannya, walaupun Sohyun terlihat luar biasa cuek dan tomboy, tapi gadis itu akan berbeda jika sudah menyangkut tentang pekerjaannya.
Sohyun mengambil tasnya dan memasukkan barang miliknya lalu keluar dari ruangan itu dengan suara pintu berdebum kencang.
"Mereka pikir mengapa aku mau disini?! Hanya karena aku menghormati pamanku!" desis Sohyun sambil menyalakan mobilnya dan pergi mengendarai mobilnya menembus jalanan kota Seoul yang ramai.
Suara ponselnya berdering lalu Sohyun mengangkatnya dan melihat nama yang tertera disana.
"Yeobeoseyo."
"Selamat siang nona Park,"
"Ne. Ada apa?" tanya Sohyun tak ingin basa basi karena mood nya sedang buruk.
"Kudengar kabar bahwa kau baru saja resign, apakah kau berniat bergabung dengan kami?" tawar seseorang dari seberang sana.
Sohyun tersenyum kecut, bahkan baru beberapa menit dia meluncur keluar dari kantornya dan kabar itu sudah tersebar ke berbagai agency lain.
"Aku tidak berminat, permisi." Sohyun langsung mematikan sambungan telepon.
Sohyun menyalakan musik klasik di player mobilnya dan baru dia hendak mengganti lagunya, ponsel putihnya kembali berbunyi.
Sohyun mengumpat kesal lalu mengangkatnya lagi.
"Yeobeoseyo."
"Annyeong Sohyun-ah!" sapa suara dari seberang dengan cerianya.
Sohyun mengernyitkan keningnya bingung dan melihat layar ponselnya yang hanya tertera nomer telepon tanpa nama.
"Nuguseyo?" tanya Sohyun.
"Wah daebak! Kau melupakanku. Aku Jaeri! Teman kelasmu yang duduk tepat dipaling belakang pojok kanan."
"Aku tidak ingat," jawab Sohyun cuek.
"Oh arasseo, kalau begitu aku akan to the point saja. Kau mau bergabung dengan girl grup ku? Ah maksudku menjadi coordi kami."
Sohyun memutar bola matanya malas dan mengumpat sesaat.
"Mian Jaeri-ssi, aku tak berminat. Aku tutup." Sohyun lagi lagi yang lebih dulu mematikan sambungan telepon.Dengan mood super buruk Sohyun langsung menepikan mobilnya dan berhenti sejenak. Dia membuka dashboard mobilnya dan mengambil kaset yang baru saja dibelinya kemarin, lalu dia memutar lagu yang langsung membuatnya tersenyum.
"Geurae, aku harus secepatnya mencari pekerjaan lagi. Pengangguran bukan tipeku." gumamnya pada diri sendiri lalu kembali melajukan mobilnya.
👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanficBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...