Jihan duduk disamping Meari sambil membicarakan souvenir yang mereka beli disebuah pusat oleh-oleh dekat bandara, sedangkan Jinhee sedang tertidur karena kondisinya yang kurang sehat akibat kelelahan, disampingnya Suga terlihat sedang sibuk dengan laptopnya.
Jimin membicarakan soal debut solo nya bersama Rapmon sambil sesekali melirik kearah Jihan yang masih asik bercengkrama dengan Meari diseberang tempat duduknya.
"Kau begitu menyukainya?" tanya Rapmon berhenti membicarakan perihal pekerjaan mereka.
"Eoh, sangat." jawab Jimin sambil tersenyum simpul.
"Lalu kenapa kemarin kalian membatalkan janji untuk pergi ke Seongsan membuat kami menunggu lama disana."
"Kami bermain dipantai dan membuat masakan, serta bermain beberapa game diresort." jawab Jimin jujur.
"Sungguh? Bukan karena kau menerkamnya seharian?" goda Rapmon.
"Kau pikir aku lelaki macam apa, aku hanya akan menyentuhnya setelah menikahinya." kesal Jimin.
"Baiklah-baiklah, aku mengerti. Kau itu lelaki yang suci." Canda Rapmon.
"Cih."
Jimin memalingkan wajahnya lalu handphone yang ada disakunya terasa bergetar, dilihatnya nama appa Jihan tertera disana. Dengan cepat Jimin langsung mengangkatnya.
"Yeobeoseyo," sapa Jimin.
"Apa kalian akan tinggal disana? Kau bilang tiga hari ta-... Apa yang kau lakukan! Biarkan saja mereka!" Terdengar suara Eomma Jihan juga yang ribut kepada Appa Jihan.
"Kami akan pulang hari ini, maafkan aku. Aku akan mengantarnya pulang dan menjelaskannya pada kalian." Kata Jimin masih mendengar pertengkaran dari seberang sana.
"Mianhaeyo Jimin-ssi, tidak apa lanjutkan saja. Kami akan menunggu dengan tenang disini." Suara Eomma Jihan lalu setelahnya sambungan telepon terputus.
Jimin menatap Jihan yang sekarang sedang menatapnya juga.
"Hehe, aku lupa mengabari mereka kemarin." Kata Jihan sambil cengar cengir sebelum ditanya oleh Jimin.
Jimin tersenyum sambil geleng-geleng kepala karena kelakuan Jihan, tapi tetap saja dia tidak bisa marah melihat ekspresi lucu kekasihnya itu.
👇👇👇👇
Jimin duduk dengan sopan dibawah tatapan Appa Jihan yang tajam kearahnya, sedangkan Jihan dan Eomma nya terus berbisik sambil sesekali memperingati Appa nya untuk berhenti memasang muka menyeramkan seperti itu.
"Mianhamnida, karena mengajak Jihan lebih lama sehari dari yang kubilang."
"Gwaenchana Jimin-ssi, Appa Jihan memang suka seperti ini pada anak perempuannya. Yang terpenting Jihan sudah pulang dengan selamat." Kata Eomma Jihan dan mendapat anggukan setuju dari Jihan.
"Baiklah, kau boleh pulang." Ucap Appa Jihan sambil bangkit dari duduknya.
"Ye?" Bingung Jimin sambil menatap Appa Jihan.
"Sudah kan? Jihan sudah pulang jadi yasudah." Kata Appa Jihan lagi.
Jimin benar-benar sudah menyiapkan dirinya jika Appa Jihan akan marah padanya, tapi ternyata hanya seperti itu jadi dia merasa bingung.
"Ah ahjussi, ani! Abeonim? Ah Tuan Lee!" Panggil Jimin cepat-cepat sebelum Appa Jihan pergi dari ruang tamu.
Appa Jihan menoleh.
"Abeonim tidak buruk juga." Kata Appa Jihan membuat Eomma Jihan dan Jihan yang sejak tadi terdiam langsung tersenyum sambil ber-tos ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanficBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...