Meari gemetar ketika melihat Rapmon memasuki ruangan itu, dia merasa bingung harus bagaimana mengatakannya. Disatu sisi Meari merasa ingin egois dan hanya mengatakan "mari menolak perjodohan ini." tapi disisi lain Meari tidak ingin menolaknya.
"Sudah menunggu lama?" tanya Rapmon dengan nada datar khas nya.
"Tidak, hanya sekitar setengah jam." jawab Meari dengan suara pelan.
"Aku tidak punya banyak waktu, jadi mari langsung saja. Apa yang akan kau lakukan?" tanya Rapmon.
"Menikahimu!" jawab Meari cepat sambil memejamkan matanya. "Oh tuhan, jangan membuatku menyesali keputusanku." batin Meari.
"Tentu saja kau akan mengatakannya, siapa yang tidak tertarik untuk menikah dengan seorang idol dunia." sombong Rapmon sambil tersenyum meremehkan.
Meari membuka matanya dan menatap Rapmon yang terlihat angkuh didepannya. Entah keberanian dari mana Meari malah mendengus meremehkan Rapmon balik.
"Ah, kuharap kau bisa seberharga itu." sindir Meari.Rapmon mengernyitkan keningnya sekilas.
"Apa untungnya buatku menikahimu?""Tidak ada," jawab Meari singkat ikut bersikap angkuh.
"Oke sepakat. Kalau begitu kita tidak perlu menikah." putus Rapmon tiba-tiba sambil bangkit dari duduknya.
Meari dengan cepat menahan tangan Rapmon sambil menatap dengan raut wajah sedih.
"Ayo lakukan." lirihnya."Aku tidak mau." tolak Rapmon.
"Aku akan bersikap menurut padamu dan akan melakukan apapun yang kau mau. Jadi lakukan, ya?" mohon Meari. "Demi Appa dan Eomma." batinnya menguatkan diri.
Rapmon tampak berpikir sambil menatap Meari. Akhirnya dia memutuskan duduk kembali dikursinya.
"Kau tau konsekuensi yang akan terjadi jika aku menikah denganmu? Dan sekarang?"
Meari menggeleng.
"Kau bisa dijadikan orang paling dicari oleh media dan grupku bisa terancam bahkan yang lebih parahnya karirku serta anggotaku akan lenyap." jelas Rapmon.
"Kita hanya akan melakukannya hitam diatas putih, tidak lebih. Setelahnya kau tidak memiliki kewajiban apapun terhadapku, begitupun sebaliknya. Kau bisa menganggap bahwa tidak ada yang terjadi setelahnya."
"Segampang itukah?"
"Ya, harus! Aku berjanji tidak akan memberatkanmu. Aku, aku... harus menikah denganmu." Meari mengurungkan niatnya untuk mengatakan pada Rapmon bahwa ini demi memenuhi permintaan terakhir kedua orangtuanya. Tapi Meari yakin Namja didepannya itu hanya akan mengatakan bahwa ini alasan saja.
"Baiklah, datang ke practice room besok tepat pukul 4 sore."
Meari mengangguk cepat lalu dia hanya diam melihat Rapmon pergi dari sana.
"Eomma, Appa. Aku sudah berusaha keras." gumamnya.
👇👇👇
Jimin melempar botol air mineral sambil menghampiri Rapmon yang baru saja memasuki practice room dengan wajah muram.
"Kau baru bertemu dengannya? Maksudku calon pengantinmu."
Alih-alih menjawab pertanyaan Jimin, Rapmon malah mengerutkan keningnya seperti sedang berpikir.
"Jimin-ah, bagaimana bisa ada gadis sekonyol dia? Kemarin dia menolak tegas perjodohan ini, tapi sekarang dia bahkan memohon untuk menyetujuinya. Apakah dia tidak waras?" kesal Rapmon mengomel.
Jimin menepuk pundak Rapmon lalu berdecih kecil.
"Kau tau bahwa jiwanya sedang terluka, pikirannya pasti sedang kacau. Dia hanya butuh tempat untuknya pulang, dan mungkin kau cocok dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...