"Hyung! Apa kau melihat underwear hitam polkadotku? Aku tidak dapat menemukannya!" teriak Jungkook dari dalam kamar.
"Molla," (tidak tau,) jawab Jimin sambil memasuki kamar lalu mencari sesuatu dilaci mejanya.
"Hyung!" teriak Jungkook lagi hingga Jimin harus menutup telinganya sambil menyipitkan matanya yang memang sudah sipit.
"Geumanhae, kau membuat telingaku sakit." (Hentikan,) ucap Jimin lalu keluar kamar setelah menemukan kaos kaki yang dicarinya.
"Suga hyung! Apa kau memakai punyaku lagi?" tanya Jungkook sambil berjalan kearah kamar Suga. Ketika masuk kedalam kamar Suga , lelaki yang dicarinya tidak ada disana.
Jungkook berjalan keruang tv dan menemukan V sedang menonton televisi. Jungkook pergi kearah dapur dan hanya menemukan Jin yang seperti biasa sedang memasak makan siang ketika di dorm. Tanpa kata lagi Jungkook kembali berjalan menuju ruang musik dan hanya ada Rapmon juga J-hope. Lelah berjalan akhirnya Jungkook memutuskan untuk bertanya pada Jimin yang sedang duduk di meja makan dengan semangkuk sereal didepannya dan ditemani handphone nya.
"Hyung, apa kau melihat Suga hyung?" tanya Jungkook.
"Dia pergi dengan Jinhee satu jam yang lalu," jawab Jimin tanpa mengalihkan pandangan dari handphone nya.
"Ah! Dia sepertinya memakai underwear ku lagi." kesal Jungkook.
"Pakai saja underwear yang lain. Mengapa kau ribut seperti hanya punya satu saja," saran Jimin.
"Itu underwear keberuntunganku. Aku harus memakainya hari ini."
Jimin menatap aneh kearah Jungkook seolah mengatakan bahwa adik bungsunya itu tidak waras.
"Sudahlah hentikan, baru hari ini suasana mood ku membaik. Jangan kau buat kacau lagi!" kesal Jimin.
Jungkook duduk dihadapan Jimin lalu menenggak habis susu yang ada dibotol, lalu menatap Jimin hendak bertanya.
"Wae?" (kenapa?) Jimin menatap balik adiknya itu dengan curiga.
"Bagaimana kabarmu dan Jihan?"
"Kau lupa, aku dan dia sudah berakhir. Jadi jangan membicarakannya lagi!" kesal Jimin.
"Kalau begitu biar aku tanya sesuatu yang lain."
"Apa lagi?!" Jimin semakin emosi.
"Jadi temanku mendekati seorang gadis, tapi gadis itu terlihat tidak tertarik padanya, kira-kira apa yang harus temanku lakukan?" tanya Jungkook.
"Kau tinggal ikuti saja dia terus, tidak mungkin ada yang menolak pesonamu Kook." jawab Jimin.
"Ah benar juga." gumam Jungkook mengerti lalu sedetik kemudian dia melotot kearah Jimin. "Bukan, ini maksudnya kan temanku, tapi dia memang tampan." bohong Jungkook sedangkan Jimin hanya tersenyum mengejek.
"Memangnya aku bilang apa hih." kata Jimin sambil memakan sereal nya kembali.
Jungkook garuk-garuk kepala merasa bahwa Jimin sudah memergokinya.
"Sudah berapa lama?" tanya Jimin.
"Apanya?" tanya Jungkook balik.
"Kau mengenal gadis itu sudah sejak kapan? Siapa dia? Staff kita? Penggemarmu?" cecar Jimin penasaran.
"Bukan siapa-siapa. Lagipula aku hanya baru sekedar kenal dengannya. Kami belum dekat. Sekitar satu tahun mungkin. Kau jangan katakan kepada yang lainnya."
Jimin memperagakan gerakan mengunci mulutnya membuat Jungkook menghela nafas lega.
"Aku tidak ingin kau dipaksa buru-buru memperkenalkan gadis yang kau sukai kepada kami. Aku hanya tidak mau kau mengalami hal yang sama sepertiku." Jimin tersenyum kecut dengan sorot mata yang terlihat terluka."Aku juga belum yakin dengannya, saat ini kami hanya berteman kok." Jungkook mengambil ponsel dari saku hoodie nya.
"Tenang saja hyung, pasti pengganti Jihan akan datang." lanjutnya.Jimin tersenyum getir mencoba tak mengingat lagi masa lalu nya.
"Kau mau lihat orangnya? Ini rahasia tapi."
"Mana coba aku lihat."Jungkook memberikan handphone nya dan menatap Jungkook dengan tatapan menggoda.
"Ooo, lihat adik kecilku sekarang sudah pintar mencari gadis cantik. Semoga kau berakhir baik dengannya Kook."Jungkook mengambil kembali handphonenya sambil tersenyum malu atas pujian Jimin.
"Baiklah, habiskan sarapanmu. Aku harus pergi." ucap Jungkook sambil bangkit dari duduknya.
"Kau mau kemana?" tanya Jimin.
"Mengajar les tari."
"Sejak kapan?" kaget Jimin.
"Sejak satu tahun yang lalu."
"Sepertinya aku tau maksudmu." alis Jimin naik turun menggoda Jungkook dan Jungkook hanya tertawa kecil.
"Jangan lepaskan, perjuangkan dia jika memang yakin kau mencintainya." saran Jimin.
"Tenang saja, ada kau yang akan selalu memberiku saran kan."
Jimin mengangguk dengan senyuman tipis, sejujurnya dia sendiri tidak yakin saran-sarannya kepada Jungkook benar. Buktinya dia sendiri tidak bisa mempertahankan hubungannya dengan Jihan.
"Tapi lebih baik kau meminta saran kepada yang lainnya juga jika sudah yakin. Karena mereka lebih hebat dalam perihal hubungan."
Jungkook mengacungkan jempol kearah Jimin lalu melambai sambil keluar dorm.
👌👌👌👌
Sorry for typo. Revisi setelah cerita selesai.
Annyeong teman-teman BTS Love Story! Kita ketemu lagi nih di cerita member baru. Hope you like it❤
Anggritannisa
10-02-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...