🌻J-hope :: Look at me!

153 21 7
                                    

Aroma harum ramyeon menyebar keseluruh ruangan, Taerin yang hendak menyuap ramyeon nya mendadak terhenti ketika handphone nya di sofa berbunyi.

Dengan segera Taerin meninggalkan ramyeon nya yang masih mengepul menggoda dan menerima panggilan telepon yang masuk.
"Yeobeoseyo." Sapa Taerin.

"Ah ne, yeobeoseyo. Jung Taerin-ssi?" Tanya suara dari seberang sana.

"Ah ne ne, Jung Taerin disini. Nuguseyo?" (Ah iya iya, ini siapa?)

"Perkenalkan saya Park Yo Han dari aestral academy. Bisa kita bertemu besok siang untuk membicarakan perihal bisnis?"
Taerin mengerutkan keningnya bingung, biasanya tak ada yang menelpon langsung kepadanya perihal pekerjaan seperti ini. Miran yang selalu mengurusnya.

"Ah ne, kirimkan saja alamatnya besok siang saya akan kesana." Jawab Taerin tanpa berlama lama, karena jika dia tidak salah ingat, Aestral academy adalah salah satu management yang menaungi para seniman musikal terkenal di Korea.

"Baiklah, akan segera saya kirimkan."

Taerin mengangguk seolah orang diseberang sana bisa melihatnya, setelah itu dia memutuskan sambungan telepon. Dia hendak mendekat kearah ramyeon nya yang dia yakini sudah mulai mengembang, namun lagi-lagi handphone nya berdering.

Dia menarik nafas kesal lalu mengangkat panggilan dari nomer yang tak dikenalnya untuk kedua kali.
"Yeobeoseyo." Sapa Taerin dengan suara lesu sambil melirik kearah ramyeon diatas meja makan.

"Jung Taerin-ssi?" Tanya Orang diseberang sana.

"Ne, benar ini Jung Taerin yang sedang berbicara."

"Syukurlah, aku kira Bora mengerjaiku lagi kali ini." Suara desahan nafas lega terdengar dari seberang sana.

"Bora? Jung Bora?" Tanya Taerin memastikan.

"Ne, aku pikir mungkin kau tak ingat, jadi biarkan aku memperkenalkan diri lagi. Aku Jung Hoseok, sepupu laki-laki Bora yang tempo hari makan bersamamu."

Taerin mengangguk ngangguk mengerti.
"Ada apa ya?" Tanya Taerin tak ingin basa basi karena ramyeon nya pasti sudah melembek.

"Apa besok kau ada acara?" Tanya J-hope.

"Ne isseoyo." (Iya ada)

"Apakah lusa ada waktu?" Tanya J-hope lagi.

"Aku belum tau tapi sementara tidak ada." Jawab Taerin sambil berjalan mendekat kearah meja makan.
Belum sempat J-hope berbicara, Taerin lebih dulu menyelanya.
"Geundae, mianhaeyo. Apakah ini obrolan yang sangat serius? Karena kurasa ramyeon ku sudah membengkak sebentar lagi." (Tapi, maafkan aku)

Terdengar suara tawa renyah diseberang sana sambil mengatakan maaf karena telah menertawai Taerin.

"Seperti aku yang harus meminta maaf karena mengganggu acara makanmu. Tapi tenang saja kita mengobrol santai, kau bisa sambil memakan ramyeon mu sebelum mie nya membengkak."

Taerin sedikit malu tapi rasa laparnya mengalahkan malunya, dengan segera Taerin langsung menyuap ramyeon nya yang untunglah masih selamat.

"Jadi apakah aku boleh mulai menjelaskan sedikit sekarang?" Tanya J-hope yang samar-samar mendengar suara Taerin yang sudah mulai memakan ramyeon nya.

"Hmmm," jawab Taerin dengan mulut penuh.

"Aku ingin mengajakmu bekerja sama diagensiku, kebetulan aku sedang menjalankan project baru yang memakai banyak instrumen piano. Apakah kau bersedia?" Jelas J-hope.

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang