🌹Jimin :: Lie

98 10 0
                                    

Flashback on...

Meari menatap Jihan dengan cemas sambil meremas remas tangannya melihat Jihan yang terlelap diatas ranjang rumah sakit dengan selang infusan tertancap ditangannya.

Dia sangat terkejut ketika menelpon Jihan dan yang mengangkat ternyata temannya yang memberitahukan bahwa Jihan sekarang berada dirumah sakit.

Terlintas dipikirannya ingin memberitahu Jimin tadi, tapi Meari mengurungkan niatnya karena jika dia memberitahu kondisi Jihan kepada Jimin, lelaki itu paati akan langsung berlari mendatangi Jihan dan tidak memikirkan bahwa ada banyak orang yang akan memperhatikannya.

Jadilah hanya Meari yang pergi sendirian, dan untunglah Dokter mengatakan kondisi Jihan tidak parah. Jihan pingsan karena kondisi tubuhnya lemas karena kurang nutrisi tubuh, dan demam.

Meari tidak pernah membayangkan sesakit hati apa gadis dihadapannya ini sampai terbaring seperti ini. Karena sejujurnya dia tidak pernah merasakan benar-benar patah hati kecuali hanya murung setelah kematian kedua orangtuanya yang tragis waktu itu.

"Annyengohaseyo Eonni, namaku Go Domi. Panggil saja aku Domi," Domi menyapa Meari.

"Ah annyeonghaseyo Domi-ssi, aku Im Meari."

"Maaf jika aku lancang, tapi aku tidak sengaja melihat namamu dilayar handphone Jihan sebelumnya. Apa benar kau..?" Domi tak bisa mengatakan lebih jauh lagi karena mereka sedang berada ditempat umum.

Meari yang mengerti maksud pertanyaan Domi mengangguk.
"Kurasa kau sahabat dekatnya, jadi kau pasti tau tentang kami." ucap Meari sambil tersenyum.

"Ah gwaenchanayo, aku menyukai Suga Oppa sejak lama. Setelah mengetahui dia emm... Itu, tapi aku tetap menyukainya sampai sekarang. Bagaimana pun idolaku tetap mempunyai kehidupan sendiri." jelas Domi dengan riang.

"Terimakasih Domi-ssi, terkadang gadis sepertimu yang membuatku bersyukur bahwa Bangtan memiliki penggemar yang baik."

"Tapi Eonni, kau tidak memberitahukan pada siapapun kan tentang ini?" tanya Domi hati-hati.

Meari menggeleng, dan Domi bernafas lega.

"Domi-ssi, apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Katakan saja, jika aku tau akan menjawabnya."

"Sebenarnya aku merasa agak aneh dengan keadaan sekarang, meskipun aku belum lama mengenal Jihan tapi aku yakin Jihan bukan gadis yang tidak jelas sampai memutuskan hubungan nya dengan Jimin tanpa alasan yang jelas. Apa kau tau apa yang sebenarnya terjadi?"

Domi terlihat kikuk, bingung hendak menjawab apa. Disatu sisi dirinya meronta nenggebu gebu ingin menceritakan permasalahan yang sebenarnya, tapi disisi lain dia ingin setia karena sudah berjanji pada Jihan untuk menyimpan rahasia ini berdua saja.

"Eonni, yang jelas secara singkatnya seperti ini. Jihan tidak benar-benar menginginkan perpisahan, tapi dia harus melakukannya demi kebaikan semua orang terutama Jimin oppa. Kau lihat sendiri semenderita apa dia karena hubungannya berakhir, dia tidak berbohong mencintai Jimin oppa. Dia memilih mengorbankan dirinya demi kebaikan semuanya. Dia gadis yang baik." jelas Domi susah payah menyusun kata-kata dengan benar.

"Kau benar, dia gadis yang baik." lirih Meari sambil menatap Jihan.

"Bisa tolong sampaikan pesan singkatku ini kepada Jimin oppa?"

Meari mengangguk.

"Katakan saja, bahwa Jihan benar-benar mencintainya, dan dia tidak bermaksud menyakiti Jimin oppa."

👇👇👇👇

Beberapa minggu kemudian...

Lelaki itu tersenyum lebar ketika sambungan telepon terhubung, menandakan nomernya sudah tidak lagi diblokir orang diseberang sana.

BTS Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang