Meari berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar keras dan tidak kunjung berhenti. Pasalnya sekarang dia sedang berada di depan ruang ICU yang dimana Appa nya baru saja dinyatakan bangun dari komanya. Tentu saja dia merasa senang dan bersyukur.
"Aku harap kalian semua bisa masuk kedalam sana." ucap dokter setelah keluar dari dalam ruangan itu.
Meari langsung menghambur masuk diikuti Rapmon dan kedua orangtuanya.
"Appa." lirih Meari sambil menangis melihat Appa nya tersenyum dengan lemah.
"Gwaenchana." (tidak apa apa) balas Appa nya dengan suara mirip rintihan.
"Appa, aku sudah menikah dengan Namjoon oppa. Bukankah kau senang?" cerita Meari yang mengingat tadi pagi mereka resmi menjadi sepasang suami istri dimata agama dan hukum. Namun tentu saja semua dirahasiakan dari publik.
"Syukurlah, dimana Eomma?"
Meari tidak bisa menjawab dan hanya bisa menangis. Rapmon dan kedua orangtuanya hanya berdiri agak jauh dari sana dan merasa tidak bisa melakukan apapun.
"Eomma, sudah berbahagia yah." lirih Appa Meari yang menyadarinya.
"Appa harus sembuh, temani Meari." mohon Meari.
"Appa sudah cukup tenang untuk menitipkanmu pada Namjoon. Dimana dia?"
Rapmon merasa terpanggil dan dia maju mendekat hingga Appa Meari dapat melihatnya.
"Aku disini ahjussi."
"Menantuku, jaga Meari." pintanya.
"Ne... Abeoji." (iya... Ayah.) jawab Rapmon dengan sopan meskipun ada jeda diperkataannya.
Appa Meari yang mendengar Rapmon sudah memanggilnya Abeoji merasa sangat senang, dia merasa tenang sekarang.
"Kuharap kalian bahagia." lirih Appa Meari semakin lemah.
"Appa." panggil Meari kebingungan ketika Appa nya tiba-tiba saja memejamkan matanya diikuti suara 'tutt' panjang dari alat sialan disamping ranjang itu.
"Appa!!! Ireona ppali!" (ayah!!! Bangunlah cepat!) histeris Meari sambil mengguncang tubuh Appa nya yang sudah melemas.
"Appa!" Meari terus berteriak dan Rapmon dengan inisiatif dia menahan Meari dan membiarkan tim dokter menanganinya.
"Tuan Im Jung Pal. Waktu kematian pukul tiga lewat dua puluh dua sore, tanggal dua puluh tiga september." ucap Dokter paruh baya itu membuat tangis Meari semakin pecah dan tubuhnya terasa tak bertulang.
Dengan sigap Rapmon langsung menggendong Meari ketika Yeoja itu tak sadarkan diri dan membawanya keluar dari sana. Dia tau pasti yeoja yang sekarang berstatus sebagai istrinya itu sangat terpukul.
👇👇👇
Meari's POV
Sudah empat hari tepatnya sejak hari kematian Appa. Aku hanya diam diapartemen tanpa ada gairah untuk melakukan apapun kecuali memasukkan makanan kedalam perutku dan tidur.
Yoeun dan Eomma secara bergantian datang untuk sekedar mengajakku berbicara dan menemaniku serta membawakan makanan. Ah, yang aku maksud Eomma Rapmon, aku memanggilnya Eomma karena Ahjumma yang memintanya. Selain itu sepertinya sah-sah saja karena dia memang mertuaku sekarang.
Saat ini jam 2 pagi dan aku masih duduk di jendela kamar menatap hiruk pikuk kota Seoul yang sepertinya tidak ada matinya.
Aku merasa bosan didalam rumah, hanya Yoeun dan Eomma yang aku temui 4 hari terakhir ini.Ah sepertinya aku butuh sedikit hiburan, aku hanya merasa perlu meredakan stres sebentar.
Ku acak-acak lemari pakaian ku dan aku tersenyum kecil menemukan setelan baju mini yang sebelumnya tidak pernah kusentuh sebelumnya, aku mendapatkannya dari hasil menyita baju milik Yoeun dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Love Story
FanfictionBISA PILIH CERITA MEMBER YANG KALIAN INGINKAN. ◆◆◆ Siapa sih yang gak mau jadi salah satu perempuan beruntung yang bisa punya hubungan spesial sama salah satu dari 7 cowo keren + kaya + ganteng + terkenal diseluruh dunia? Tapi kalo hubungan kalian g...