BTS Love Story

🌺Suga :: Game Over

Sudah seminggu sejak pengunduran diri Jinhee sebagai staff coordi Bangtan, Jinhee bahkan seperti menghilang ditelan bumi. Tak ada kabar sama sekali dan membuat para member Bangtan merasa kehilangan sosok ceria Jinhee yang selalu membuat mereka tertawa, kecuali Suga. Lelaki itu terlihat biasa saja diluarnya, tapi hati siapa yang bisa membohongi, demi tuhan hanya lelaki itu yang tau betapa dia kecewa sekaligus menyesal berkata begitu kejam pada gadis yang dicintainya.

Jimin dan V terus saja bertanya pada Sohyun dimana Jinhee, dan mengapa dia berhenti seperti itu. Tapi Sohyun hanya menggeleng lalu tersenyum palsu, karena sebenarnya dia tau Jinhee dimana dan mengapa dia bisa berhenti.

Setelah hari itu, Jinhee dibawanya kerumah sakit karena asmanya benar saja kumat, untunglah dengan cepat Sohyun membawa Jinhee. Sesaat setelah Jinhee bangun dari pingsannya, Jinhee menceritakan semuanya dan Sohyun merasa marah besar pada Suga, tapi Jinhee memohon padanya untuk tetap diam dan menganggap seolah semua tidak pernah terjadi. Awalnya Sohyun tidak setuju, bahkan dia berniat untuk berhenti juga dari pekerjaannya, tapi Jinhee mengatakan setidaknya Sohyun tetap memberikan kabar dan memantau Suga untuknya.

Sohyun tau Jinhee benar benar mencintai Suga, bahkan bukan hanya karena ketenarannya tapi karena rasa tulusnya. Sohyun sangat tau Jinhee tidak mendekati Suga hanya semata mata karena materi, teringat ketika dulu dengan bahagianya Jinhee akan bercerita pada Sohyun tentang Suga dengan mata berbinar dan aura kebahagiaan. Itu semua tidak akan ada jika bukan karena tulusnya perasaan.

Jinhee selama beberapa hari hanya diam dikamarnya, bahkan terkadang ketika Sohyun mengeceknya tengah malam Jinhee tidak tertidur. Hanya duduk ditempat tidur menghadap kearah jendela yang terbuka dan menatap kosong keluar. Sohyun bahkan hampir menganggap Jinhee depresi jika kemarin lusa Jinhee tidak tiba tiba menelponnya dan memberitahu bahwa dia sedang dikantor untuk menemui pak Han.

Walaupun beberapa kali Jinhee memperlihatkan senyum seolah mengatakan secara tidak langsung dia baik baik saja, Sohyun tau Jinhee sakit. Selama tiga malam berturut turut Sohyun dapat mendengar suara tangis Jinhee yang ditahan dari dalam kamarnya, niat hati ingin menghibur sahabatnya itu tapi dia mengurungkannya. Sohyun tau Jinhee butuh menangis saat ini. Setiap pagi lantai kamar Jinhee akan penuh dengan serakan tissue yang tergumpal, karena tak sepenuhnya muat dalam tempat sampah yang kepenuhan.

Sohyun merasa miris melihat Jinhee terus seperti itu, dia merasa tak tahan. Tapi lagi lagi karena tuntutan pekerjaannya sebagai ketua coordi Bangtan mengharuskannya untuk tidak selalu bisa bersama Jinhee. Seperti saat ini, hari comeback Bangtan yang membuatnya super sibuk.

Jinhee tadi sempat menelpon untuk mengatakan bahwa dia menitip salamnya pada Suga, dan dengan enggan Sohyun menyampaikannya.

Jinhee benar benar memutuskan untuk berhenti menjadi reporter, perkataan Suga ternyata benar benar memperkuat niatnya yang sejak awal memang ingin berhenti.

"Sohyun-ssi, dimana Jinhee? Tidakkah dia akan kembali?" tanya Jungkook yang sedang dirapihkan rambutnya oleh Hyeji.

"Jangan mengganggu Sohyun jika sedang meriasku!" ucap V dengan nada kesal. Sohyun hanya memutar bola matanya malas.

"Dia bilang tidak akan kembali," jawab Sohyun.

"Bogosipeo," gumam Jungkook sambil mencebikkan bibirnya.

"Ya! Kau menyukainya?!" tanya V dengan histeris.

"Ne, diakan nuna ku!"

Sohyun menepuk pundak V yang tidak bisa diam sejak tadi, membuat tatanan rambutnya terus berubah dan seketika V langsung duduk dengan tenang.

Sohyun membalikkan badannya ketika Dain, staff coordi baru Suga yang menggantikan Jinhee mencolek pundaknya.
"Eonnie, Suga oppa memanggilmu."

Sohyun menghela nafas malas lalu mengangguk sesaat dan memanggil Dain kembali sebelum gadis itu pergi.
"Aku beritahu padamu, umurmu empat tahun lebih tua dariku. Berhenti memanggilku eonni. Kau yang lebih pantas kupanggil seperti itu."