Tieeshara mengiyakan. Beberapa menit kemudian guru yang mengajar datang
Guru tersebut duduk di kursi andalan dan ketua kelas mengucap salam yang diikuti oleh murid-murid yang lain
"Anak-anak, ada tugas tidak?"
Ketika yang lain diam, hanya ada satu murid laki-laki yang mengangkat suara dan mengatakan dengan jujur bahwa guru tersebut pernah memberikan tugas dari beberapa hari yang lalu
"Ada di halaman 30-36"
Kenzi yang belum mengerjakan tugas hanya bisa berpasrah sambil bergumam. "Jadi cowok kok cepu banget si?!"
"Baik. Kalau begitu tolong dikumpulkan tapi sebelum itu, saya ingin bertanya, siapa yang belum mengerjakan? Kalau ada yang bohong, saya tidak akan segan-segan untuk memberi hukuman"
Semua murid terdiam, termasuk Kenzi
"Kalau diam berarti saya anggap semua sudah mengerjakan"
Setiap murid menaruh tugas masing-masing di barisan yang paling depan. Ketika Vanya Sudarmono, selaku guru yang mengajar, sedang menghitung, ternyata jumlah murid tidak sepadan dengan banyaknya buku yang terkumpul
"Loh kok cuma ada 34 buku? Ini masuk semuakan?"
"Iya, Miss"
"Terus dua buku lagi mana? Siapa yang belum mengumpulkan?"
Kenzi mengangkat tangan dengan tatapan menunduk
"Kenapa kamu belum mengumpulkan tugas?"
"Maaf, Miss. Saya lupa kalau ada tugas"
"Loh bukannya tadi saya sudah bertanya, siapa aja yang belum mengerjakan, kenapa kamu baru bilang?"
"Maaf, Miss"
Terdengar deruan napas Vanya. "Sekarang saya kasih waktu untuk kamu mengerjakan tugas di depan kelas. Terus siapa lagi yang belum mengumpulkan?"
Semua murid terdiam
"Tinggal satu murid yang belum mengumpulkan"
Untuk yang kesekian kalinya tidak ada murid yang menjawab
"Baik. Kalau tidak ada yang menjawab, saya yang akan mencocokkan nama-nama siswa di absen dengan buku yang terkumpul"
Benar saja ketika Vanya mencocokkan, ternyata tinggal satu murid yang belum mengumpulkan dan orang itu adalah Tieeshara. Yaa, Tieeshara Kianna Tusalwa
Mata Tieeshara terbelalak, tidak percaya dengan ucapan gurunya karena tadi malam Tieeshara sudah mengerjakan, bahkan kedua teman dekatnya pun melihat hasil dari jawabannya
Tieeshara berdiri di depan kelas dengan pandangan menunduk. Jangan-jangan Kenzi ngga kumpulin tugas gue ke Miss Vanya nih, batin Tieeshara
"Kenapa diem saja? Dari tadi saya sudah bertanya terkait siapa yang belum mengumpulkan"
Tieeshara tidak tau harus menjawab apa, dirinya sangat yakin ketika Kenzi keluar kelas, Kenzi pasti menyelipkan buku Tieeshara untuk menyontek
"Keluar kamu!"
Entah mengapa Tieeshara seperti orang bisu yang sama sekali tidak angkat bicara, Tieeshara pasrah saja keluar kelas. Kalaupun harus jujur, Tieeshara tidak tau harus berkata apa, dirinya juga tidak ingin jika Kenzi semakin dimarahi karena telah menyontek
***
Hari ini Tieeshara lebih banyak diam di kelas, moodnya terasa hancur begitu tau jika dirinya tidak diperbolehkan untuk mengikuti pelajaran di jam pertama
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEESHARA
Roman pour AdolescentsAku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar bertem...