7 • Dilarang Lazhirovan

84 10 0
                                    

Sepulang sekolah kali ini, Tieeshara berusaha untuk menepati janjinya kepada Kalina dan Kenzi agar dapat ikut bermain bersama

Namun ketika Tieeshara dan kedua temannya sedang berjalan menuju tempat parkir, tiba-tiba saja ponsel miliknya bergetar

"Eh bentar-bentar, gue angkat telpon dulu"

Tieeshara segera menggeser panel berwarna hijau dan mendekatkan benda pipih berbentuk persegi panjang itu tepat di telinga kanannya

"Assalamu'alaikum, Tir," sapa seseorang dari arah sebrang sana

Sebelum menjawab salam tersebut, Tieeshara baru menyadari bahwa itu adalah suara Lazhirovan

Untuk memastikan apakah benar atau tidaknya, Tieeshara segera menerangkan brightness untuk dapat membaca id caller yang terpampang di layar ponsel dan ternyata dugaannya benar bahwa pemilik suara itu adalah Lazhirovan


Tieeshara sempat terheran, sebenarnya apa yang membuat Lazhirovan meneleponnya di jam segini,"Tiara denger suara Kakakkan?"

Tieeshara sempat terheran, sebenarnya apa yang membuat Lazhirovan meneleponnya di jam segini,"Tiara denger suara Kakakkan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adzan Lazhirovan Al Musawa

"Eh iy— iya, Kak. Waalaikumsalam. Tiara denger kok"

"Masih di sekolah?"

"Iya masih, sekarang si udah bel pulang. Tapi Tiara mau main dulu"

"Jangan main, Tiara langsung pulang ke rumah aja. Kakak tunggu"

Tieeshara terpaku ketika mendengar larangan dari Lazhirovan karena tidak biasanya Lazhirovan melarang seperti itu

Dan untuk kalimat "Kakak tunggu" maksudnya apa? Bukankah seharusnya Lazhirovan masih berada di tempat kerja? Atau jangan-jangan bahwa Dion sudah menceritakan semuanya? Jika benar seperti itu apakah Lazhirovan akan memarahinya? Namun dari nada bicara Lazhirovan tidak ada nada marah sedikitpun. Tieeshara lupa, Lazhirovan bukanlah Kakak pemarah seperti Dion, tetapi apakah iya hanya karena gara-gara tidak mengumpulkan tugas sampai rela meninggalkan pekerjaan?

"Tir?"

Panggilan Lazhirovan membuyarkan lamunan Tieeshara. "Kenapa Tiara ngga boleh main?"

"Udah pokoknya jangan main. Tiara langsung pulang, ya?"

"Heum ... Iya-iya, oke Kak"

"Yaudah sampe ketemu di rumah. Hati-hati bawa mobilnya, jangan ngebut. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Sambungan pun terputus

Bagaimana ini, apakah Tieeshara harus membatalkannya lagi?

"Tadi siapa yang telpon, Tir? Kakak lo, ya?" tebak Kenzi yang sepertinya mendengar percakapan antara dirinya dengan Lazhirovan

"Iya, Ken. Sorry, gue ngga bisa ikut main lagi nih. Kak Hiro suruh gue balik"

TIEESHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang