"Ganteng gila! Buta mata lo?"
"Tanpa lo bilang begitu, gue juga tau. Selain ganteng, mereka juga terkenal pinterkan? Makanya Tiara jadi ikut ke bawa-bawa"
"Tiara insecure banget sama semua Kakak-Kakaknya Tiara. Kakak-kakaknya Tiara dikenal pinter, udah gitu cakep-cakep banget. Sedangkan Tiara seakan cuma numpang nama. Kira-kira Tiara kapan berubahnya, ya?"
"Tanpa kamu sadarin, kamu udah berubah"
Balasan dari Raditya membuat Tieeshara menatapnya dengan kening yang sedikit agak beradu. "Maksud Kak Radit apa?"
"Perubahan seseorang bukan cuma sekedar dari fisik, melainkan dari kepribadian lain juga. Dulu kamu masih jauh dari pendidikan agama, tapi semenjak kamu ngaji, kamu jadi pahamkan?" Raditya melihat raut wajah Tieeshara yang sepertinya masih belum mengerti. "Contohnya nih, berawal dari belum nutup aurat, sekarang udah dan perubahan lainnya. Bisa jadi, perubahan yang Allah kasih ke kamu lebih mulia di sisiNya. Tanpa kamu tau, diem-diem gini Kak Radit banyak belajar dari kamu, Tir"
"Tiara suka ngga nyangka sama kata-kata yang keluar dari mulut Kak Radit. Kak Radit, walaupun Kak Radit suka diemin Tiara, tapi ngga ada alasan untuk Tiara ngga sayang Kak Radit. Tiara mau ke surga bareng Kakak-Kakaknya Tiara, termasuk Kak Radit"
Kedua perempuan tersebut masih melanjutkan obrolannya. "Tapi fisik Tiara ngga kalah kok, padahal tanpa makeup. Tanpa pergi ke salon juga rambutnya udah bagus, bener-bener sebaguusss itu tapi sekarang dia udah pake jilbab. Gue iri banget si, Tiara seakan-akan udah dikasih sama Tuhan sebegitu aslinya. Beda banget sama gue, yang kalau mau punya diri kayak dia, harus usaha dulu. Tapi kira-kira dia pernah ngerasain punya jerawat ngga, ya?"
"Sebagian besar orang pasti pernahlah, tapi paling cuma satu dua"
"Tuh kamu denger sendirikan?" tutur Raditya masih tertuju kepada Tieeshara
"Tapi kata kebanyakan orang, kalau soal otak, Tiara juga lumayan deh, pas orang-orang diremedial aja, dia ngga. Terus suka paling cepet selesai kalau udah ngerjain pembukuan akuntansi. Cepet tapi tepat gitu. Temen gue yang sekarang sekelas sama dia pernah bilang, katanya semenjak SMK dia jarang ngerjain tugas matematika. Ngga tau juga si, mungkin karena udah capek duluan sama perhitungan akuntansi. Walaupun akuntansi sama matematika beda, tapi akuntansi banyak alurnya, udah gitu harus balance, ngga balance berarti harus cek dan ulang lagi dari perhitungan sebelumnya"
"Sekarang gue tau alesan dia ngga pernah diremedial"
"Apa?"
"Biar dia ngga diomelin Kak Dio, makanya dia ambisnya pas mau ulangan doang"
"Kali ini kurang valid. Kak Dio ngga pernah marah soal hasil. Kakak marah kalau Tiara diremedial karena ngga belajar. Kalau Tiara udah belajar tapi tetep diremedial, yaa berarti Kakak ngga bakal marah," benah Dion yang hanya didengar oleh Lazhirovan, Raditya, Tieeshara, dan Raina
"Walaupun begitu, diantara Kakak-Kakaknya Tiara yang lain, gue si tetep pilih Kak Dio," lanjut orang tersebut
"Kak Dio udah punya cewek"
"Iya, tau. Itu ceweknyakan?"
"Iya"
"Pas kelas 7 gue emang ngga deket sama Tiara. Nah gue baru mau deketin dia pas kita naik ke kelas 8, walaupun udah ngga sekelas lagi. Itu juga cuma karena biar gue bisa deket sama Kak Dio, tapi ternyata dia udah punya cewek. Awal pas tau, gue langsung insecure, ceweknya mulus beneerrr, ditambah idung yang mancung bak tokoh sentral di dalam cerita Petualangan itu lohh. Makanya langsung mundur"
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEESHARA
Teen FictionAku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar bertem...