Tieeshara tertegun mendengar pertanyaan dari Fakhri, "Ma— maaf kalau Tiara terlalu berlebih, Tiara hanya mengkhawatirkan kondisi Ho sebagai seorang teman, iya hanya teman, ngga lebih. Saya tau bagaimana Ho, dia laki-laki yang insyaallah pandai dalam menjaga diri, jadi bagaimana bisa laki-laki seperti Ho mengingkari larangan Allah?"
"Bagaimanapun juga bahwa anak kami merupakan manusia pada umumnya, manusia yang ngga pernah terlepas dari dosa"
Tieeshara tersenyum. "Semoga Allah senantiasa menjaganya, bukan hanya sekedar menjaga dari bencana alam, melainkan juga menjaga dari sesuatu yang Allah haramkan, termasuk menjalin hubungan sebelum halal dengan perempuan yang bukan mahram maupun melakukan segala bentuk maksiat lainnya"
"Kamu tau ngga bahwa yang dosa bukan hanya sekedar status, melainkan juga tindakan? Bagaimana jika kalian berdua memang tidak menjalin hubungan sebelum halal, namun tetap ..."
Ya Allah, sebelumnya pernah bilang kalau Tiara berusaha untuk ngga menggantungkan apapun kepada manusia sekalipun mengenai kewajiban sendiri untuk mentaati perintah Allah, tapi ternyata sampai detik inipun Tiara masih selalu membutuhkan seseorang untuk terus mengingatkan dalam kebaikan
"Permisi, assalamualaikum." Seketika lamunan Tieeshara menjadi buyar tatkala mendengar suara bel bersamaan dengan suara salam dari arah luar. Amda kembali membukakan gerbang, mempersilakan masuk, dan Tieeshara beserta Fakhri yang tetap berada di ruang tamu telah menyaksikan kehadiran Lazhirovan dan Dion yang berdiri di depan pintu
"Kak Hiro ... Kak Dio ..."
"Silakan duduk," kata Fakhri kepada Lazhirovan dan Dion. Ia kembali pergi ke dapur untuk mengambilkan dua buah cangkir berisi air
"Video call Ho, yuk," ajak Amda kembali duduk di tempat semula
"Ngga usah, Tante. Tau keadaan dia baik-baik aja udah bikin Tiara lega"
"Video call aja, sekalian ada yang mau Om sampaikan," kata Fakhri menyetujui ajakan Amda tatkala sudah kembali ke ruang tamu dan meletakkan minum di hadapan Lazhirovan dan Dion
Amda mencoba menghubungi sang anak, namun tidak mendapati jawaban. Beberapa menit kemudian, yang ditelepon melakukan panggilan ulang
"Assalamualaikum, Ma"
"Waalaikumsalam, gantengnya Mama. Sekarang kamu lagi apa?"
"Baru selesai murajaah"
"Masyaallah. Liat nih sekarang Mama lagi sama siapa," ucap Amda sambil menghadapkan layar ponsel ke hadapan Tieeshara beserta kedua Kakaknya
"Tiara?"
"I— Iya. Assalamualaikum, Ho"
"Waalaikumsalam, itu Kak Dio, ya?"
"Iya. Hallo, Ho," balas Dion dengan melambaikan tangan
"Maaf, siapa nama Kakaknya Tiara yang satu lagi?"
"Hiro," tangkas Tieeshara
"Salam kenal, Kak Hiro"
Lazhirovan hanya membalas dengan senyuman
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEESHARA
Teen FictionAku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar bertem...