"Permisi"
"Iya?"
"Ini benar rumahnya Tieeshara Kianna Tusalwa?"
"Iya, benar"
Di malam harinya, tatkala Lazhirovan baru saja memasukkan mobil ke dalam garasi, ada seorang laki-laki tua yang memberikan berbagai macam bingkisan kepadanya
Lazhirovan membawa masuk semua bingkisan tersebut dan memberikannya kepada Tieeshara
Tok, tok, tok. "Tiara, udah tidur belum?"
"Belum, Kak. Sebentar"
Tidak lama, sang pemilik kamar keluar untuk membukakan pintu. "Kak Hiro, udah ngga lembur lagi?"
"Ngga, Tir." Lazhirovan menyerahkan bingkisan yang berada digenggamannya kepada Tieeshara. "Ini"
"Dari siapa, Kak?"
"Keluarganya Zigit"
Mata Tieeshara terbelalak begitu mengetahui siapa yang telah memberikan bingkisan sebanyak itu. "Kok bisa?"
"Emang kalau mau ngasih harus ada alasannya aja?"
Tieeshara baru teringat dan hanya bisa menerka-nerka. "Jangan-jangan mereka ngasih ini karena ..."
"Karena apa?" tanya Lazhirovan dengan kening yang sedikit agak mengkerut
"Sini masuk dulu, Kak. Biar Tiara ceritain di dalem," ajak Tieeshara kepada Lazhirovan. "Sebentar, sebelum Tiara nebak-nebak, mending Tiara buka bingkisannya dulu, siapa tau ada surat"
Benar saja bahwa di dalam bingkisan itu terdapat surat yang telah ditulis tangan, yang Tieeshara yakini bahwa tulisan ini adalah tulisan tangan Yerisha
Teruntuk Tiara
"Sayaangg. Kita udah tau semuanya kok dan anggep aja pemberian ini sebagai ucapan permintaan maaf dari kami untuk kamu. Terutama tolong maafin Zigit, ya. Kita juga udah minta Zigit untuk bilang tentang kebenarannya." — Dari Ayah, Bunda, Zigit, juga GeertMaksud Bunda bilang, "Kita juga udah minta Zigit untuk bilang tentang kebenarannya apa?" Apa itu berarti tandanya Zigit mau bilang karena dipinta? Bukan dari kemauannya sendiri? Terus kalau orangtuanya ngga minta, dia belum tentu mau dong? terka Tieeshara dalam hati
"Tiara, gimana?"
Tieeshara mulai bercerita mengenai dirinya yang bertemu dengan Zigit sewaktu di pantai, mendapat pesan dari grup angkatan SMP, perlakuan tidak baik dari Kenzi dan Kalina, Dion menguncikan Tieeshara di kamar tamu karena tidak datang ke sekolah, sampai alasan mengenai keluarga Zigit memberikan bingkisan ini
"Kok baru cerita sekarang?"
"Kak Hiro si, sibuk terus. Tadinya Tiara ngga mau cerita ke Kak Hiro pas Kak Hiro baru pulang kerja, tapi karena Kak Hiro udah terlanjur nanya. Jadi, Tiara cerita sekarang aja deh"
Lazhirovan sudah tidak kaget begitu mengetahui jika Dion menguncikan Tieeshara di dalam kamar karena memang Lazhirovan telah mengenal karakter Adik-Adiknya
"Kakak ngga suka kalau diantara kalian ada yang ngeluarin kata-kata kotor, kayak anak ngga dididik. Tiara sendirikan tau gimana Kak Dio kalau udah marah, untung ngga sampe ditampar beneran"
"Mana pernah Kak Dio main tangan ke Tiara? Tiara tau kok, Kak Dio cuma mau takut-takutin Tiara aja, yaa emang bikin takut beneran si, tapikan ngga sampe beneran"
"Bukan berarti Tiara bisa bebas ngelawan gitu aja. Seseorang bisa aja khilaf, gimana kalau nanti Kak Dio beneran sampe main tangan?"
"Jangaan sampeee!"
"Udah minta maaf ke Kak Dio belum?"
"Udah. Kak Dio juga udah minta maaf ke Tiara"
"Lain kali jangan sampe ngga sekolah lagi, ya? Kecuali kalau ada masalah yang urgent. Permasalahan pertemanan di sekolah emang biasa, Tir. Bukan cuma Tiara kok, orang di luar sana pasti hampir pernah kayak gitu, tapi jangan jadiin itu sebagai alasan ngga sekolah. Kecuali kalau udah parah banget, baru Kakak bisa kasih pilihan untuk Tiara, mau pindah sekolah atau ngga? Tapi kalau untuk sekarang, tanggung juga, sebentar lagi Tiara udah mau lulus. Sebelumnya Tiara ngga pernah diperlakuin kayak gitukan?"
"Selama SMK emang ngga pernah, tapi dulu pas SD pernah, Kak, tapi Tiara diem aja"
Tieeshara terpaksa berbohong karena masih bimbang antara ingin sekalian bercerita mengenai hal lain yang masih bersangkutan dengan masalah tersebut atau tidak, contohnya seperti satu kejadian dimana pada saat itu Kalina pernah mendorongnya hingga Tieeshara jatuh tersungkur
"Oh, ya?"
"Iya"
"Kenapa ngga pernah cerita?"
"Ngga tau, dulu masih belum berani buat bilang tapi tetep sakit hatilah, mental anak SD loh itu"
"Tapi dulu Tiara masuk teruskan? Nah sekarang kenapa sampe ngga mau sekolah?"
"Justru karena sekarang Tiara trauma, takut ngerasain hal yang dulu pernah Tiara rasain"
Tieeshara ingat bahwa Lazhirovan dan Dion pernah merasakan permasalahan yang serupa, hanya saja jika Dion tidak berdampak trauma seperti Lazhirovan. Setrauma-traumanya Lazhirovan, tetapi dirinya tidak pernah ada niat untuk tidak datang ke sekolah seperti Tieeshara. Sedangkan Dion hanya merasa kesal karena dulu ada seorang perempuan yang memutuskan hubungan dengannya, hal tersebut disebabkan karena tidak bisa menerima kondisi Dion pada saat itu. Tieeshara mengerti bahwa itu salah satu alasan mengapa Dion sangat menyayangi keberadaan Raina karena hanya perempuan itulah yang bisa menerima Dion dari zaman masa sekolah sampai saat ini. Namun apapun alasannya, Tieeshara tidak pernah membenarkan prihal hubungan sebelum halal
"Tapi Kak Hiro sama Kak Dio hebat, ngga lebay kayak Tiara, dikit-dikit ngga mau sekolah karena trauma. Walaupun faktor masa lampau udah bikin Kak Hiro ngga suka bercermin sambil pake kacamata, tapi gimanapun juga kalau Kak Hiro itu ganteeenggg, mau dulu ataupun sekarang. Yaa walaupun dulu Tiara masih kecil, tapi sekarang masih bisa liat dari foto. Tiara bangga banget punya salah satu Kakak kayak Kak Hiro"
Adzan Lazhirovan Al Musawa
"Masyaallah"
"Kalau soal ini, Tiara ngga berani bilang ke Kak Dio. Tiara takut Kak Dio marah terus masalahnya malah tambah panjang"
"Sebenernya kali ini Kakak juga mau marah karena dia udah keterlaluan kayak gitu"
Mendengar hal tersebut, membuat Tieeshara segera membulatkan tekad untuk tidak bercerita mengenai Kalina yang pernah mendorongnya hingga jatuh tersungkur
"Iya. Tahan aja, jangan marah, hehehe"
"Satu kali Kakak biarin, tapi nanti kalau kayak gitu lagi, Kakak—"
"Udah Kak Hiro, ngga papa," potong Tieeshara
Selepas keluar dari kamar Tieeshara, Lazhirovan ikut bergabung bersama dengan Dion dan Raditya yang kini sedang berada di ruang tengah
"Dio," panggil Lazhirovan
"Apa?"
"Dua hari yang lalu, lo kunciin Tiara?"
***
Adzan Lazhirovan Al Musawa / Hiro
×
Hirotada Radifan / DifanInstagram : @hirotadaradifan
YouTube : Hirotada Radifan
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEESHARA
Подростковая литератураAku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar bertem...