47 • Calon Kakak ipar

25 4 0
                                    

Selang beberapa menit kemudian, Tieeshara mendapat balasan pesan dari Raditya

Raditya Al Musawa :
Waalaikumsalam
Ya

Tieeshara kesal begitu membaca balasan singkat dari Raditya, padahal Tieeshara telah mengirim pesan yang lumayan cukup panjang

Tieeshara kembali membaca pesan yang telah Raditya tulis secara manual, namun kali ini membaca sambil ditemani dengan hadirnya air mata yang mulai menetes dari pelupuk mata. "Tiara tau, cuek-cuek gitu, Kak Radit sayang sama Tiara. Bukan bermaksud kegeeran, tapi Tiara ngerasain sendiri kalau bukti sayangnya Kak Radit bukan dari ucapan, melainkan langsung ke tindakan, tapi kalau Kak Hiro sama Kak Dio dua-duanya tuh. Ngga papa deh, Tiara sayang sama semua Kakak-Kakaknya Tiara, termasuk Kak Radit karena Allah"

Tieeshara menghapus air mata, tiba-tiba saja pikirannya beralih dengan putusnya Dion dan Raina

: Tieeshara Tusalwa
Assalamu'alaikum, Kak Dio

Dion Al Musawa :
Waalaikumsalam

: Tieeshara Tusalwa
Kak Dio sama Kak Hiro masih di jalankan? Jalanannya macet ngga?

Dion Al Musawa :
Dibilang macet juga ngga, tapi lebih lancar pas mau ke arah rumah Papah

: Tieeshara Tusalwa
Oh. Eum ... Kak Dio, Tiara boleh ngga minta nomor telepon Raina?

Dion Al Musawa :
Untuk apa?

: Tieeshara Tusalwa
Tiara mau video call Sarwendah, Tiara kangen. Jadi, lewat perantara Raina aja. Sarwendahkan ngga punya handphone

Dion Al Musawa :
Oke sebentar, Kak Dio izin ke Raina dulu

Setelah mendapat izin dari si pemilik nomor ponsel, Dion pun memberikan nomor tersebut kepada Tieeshara

: Tieeshara Tusalwa
Makasih, Kak Dionya Tiara

Setelah berhasil mendapatkan nomor ponsel milik Raina, kali ini Tieeshara yang mencoba untuk mengirim pesan terlebih dahulu untuk mendapatkan izin agar dirinya dapat video call bersama dengan kucing persia berwarna putih

Tatkala sambungan telah terhubung, di layar kaca ponsel telah terpampang diri Raina yang sedang menggendong kucingnya. "Assalamu'alaikum, Sarwendah. Sarwendah, kamu apa kaabaarrr?"

"Waalaikumsalam. Alhamdulillah, Sarwendah baik kok. Kamu sendiri gimana?" Raina mewakilan jawaban dari sang kucing

"Alhamdulillah, baik"

Tieeshara pikir, apakah Raina sedang menutupi rasa sedih? Atau selama ini ternyata Raina tidak menyayangi Dion? Tieeshara langsung menepis pikiran dalam opsi kedua. Tieeshara meyakini bahwa Raina sangat tulus menyayangi Dion, apalagi jika mengingat bahwa Raina telah mau menerima keadaan Dion disaat perempuan lain tidak mau menerima kondisinya kala itu

"Sarwendah, muka kamu munduran dong, jangan deket-deket ke kamera! Aku takut"

Setengah jam telah Tieeshara habisnya hanya untuk melihat sang kucing, kali ini Tieeshara meminta untuk mengakhiri sambungan dan mengucap terimakasih kepada Raina karena telah mengizinkan Tieeshara untuk bertemu dengan hewan peliharaan

TIEESHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang