"Belum ada calonnya, lagian perubahan kalian masih baru-baru ini"
"Kak Hiro udah terlalu banyak menilai kita, sekarang boleh gantian ngga? Apa yang belum kita ketahui dari Kakak terlebih mengenai Syafika? Maaf kalau Tiara bahas lagi, soalnya masih penasaran"
"Eum ..." Lazhirovan mengingat sesuatu. "Tiara inget ngga waktu setelah Kak Hiro ditugaskan ke luar kota, Kak Hiro sempet dateng kerja paling awal dan pulang paling akhir, seakan lagi lembur?"
"Iya, inget"
"Itu salah satu cara Kak Hiro untuk menenangkan diri, mencoba untuk menerima setiap konsekuensi yang harus diterima termasuk kenyataan kalau Syafika bukan takdir Kakak"
"Kak Hiro, lo minta ke gue untuk ngga pendem semua seorang diri, tapi nyatanya apa?! Justru lo sendiri yang begitu," tandas Raditya
"Gue ngga pendem sendiri, gue bawa di dalam ibadah"
"Yaa samalah gue juga!" ketus Raditya. "Tapi gue ngerti kok maksud lo minta ke gue begitu. Terus udah berapa banyak pengorbanan yang lo lakuin demi kita? Udah berapa kali lo ngalah sama keadaan?"
Tieeshara mengeratkan pelukan di tubuh Lazhirovan. "Kita sayang banget sama Kak Hiro. Maaf, ya. Tadi Tiara sempet ngga sengaja denger obrolan Kak Hiro sama Papah. Tiara setuju sama apa yang Papah bilang, kalau Kak Hiro juga berhak untuk bahagia, terlepas alasan bahagianya Kak Hiro adalah Adik-Adik. Justru kita ngga bahagia kalau Kak Hiro kayak gini. Maaf kalau lagi-lagi penyebab awalnya ada di kita terlebih lagi Tiara"
Dion berjalan mendekat ke arah Lazhirovan lalu mendekapnya dari samping, alhasil kini tubuh Lazhirovan dihimpit oleh Dion di sebelah kanan dan Tieeshara di sebelah kiri. "Kak Hiro, maaf buat semuanya"
"Salah satu hal yang paling membuat gue bersyukur adalah ketika memiliki Adik manis seperti kalian"
"Kak Hiirooo"
"Iya, Tiara?"
"Tiara mau hafalan Al-Qur'an di asrama aja, jadi tinggal di sana"
"Tuhkan apa yang Kak Hiro bilang bener, Tiara masih labil banget"
"Alasan yang bikin Tiara jadi labil adalah karena keadaan yang berubah-ubah, jadi mau ngga mau, niat dan aksinya juga berubah"
"Apa?"
"Selama menghafal Al-Qur'an, Tiara mau tinggal di asrama supaya bisa belajar mandiri, alasan mau belajar mandiri adalah supaya Kak Hiro ngga perlu mengorbankan perasaan lagi dan supaya Tiara juga bisa fokus hafalan dalam tingkat yang lebih tinggi, kayak santriwati yang tadi udah Tiara ceritain. Boleh, ya?"
Lazhirovan, Dion, dan Raditya saling bertatapan
"Ngga," tolak Dion
"Lohhh kenapaa?! Gansal?"
"Iya"
"Kak Dio, tolonglah! Mau sampe kapan Tiara begini terus? Tiara harus belajar mandiri. Tiara udah pernah bilang, selama di sana, laki-laki sama perempuan dipisah, jadi kalian ngga perlu khawatir"
***
Tieeshara masuk ke dalam kamar, ia mendapati ponsel yang berada di bawah bantal. Di dalam ponsel tersebut, terdapat beberapa pesan yang terlampir di notifikasi, ia membuka aplikasi yang berkaitan dengan dikirimnya pesan tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEESHARA
Teen FictionAku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar bertem...