63 • Sidang

16 1 0
                                    

"Bukan malu, Tiara ... Semua demi kebaikan Tiara juga kok"

"Huh!"

"Tiara bilang berat badan bisa naik kalau terlalu sering makan snack?"

"Iya"

"Kira-kira tau ngga kenapa hal itu bisa terjadi?"

Terlihat bahwa kedua bola mata Tieeshara sedang menatap ke arah dinding-dinding langit yang kemudian dirinya menggelengkan kepala. "Ngga tau, emang kenapa?"

Lazhirovan tertawa mendengar respon dari Tieeshara. "Loh Kakak kira Tiara tau"

"Hehehe, ngga. Tiara asal jawab aja, soalnya mikir kalau makan banyak nanti takutnya bisa jadi gemuk, lagi pula Tiara ngga suka pelajaran matematika ataupun sains beserta teman-temannya"

"Oke gini deh." Lazhirovan membenarkan posisi duduk. "Kalau snack mengandung banyak kalori, tapi dia nol zat gizi. Jadi kalau Tiara makan snack terlalu sering bisa menyebabkan berat badan naik," jelas Lazhirovan yang dibalas dengan anggukan kepala. "Ohh, gitu"

"Selain berat badan bisa naik, terlalu sering makan snack juga bisa jadi penyebab peningkatan tekanan darah yang ngebuat orang jadi stroke, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit ginjal. Naudzubilahmindzalikan? Nah hal tersebut bisa terjadi karena di dalam kemasan snack mengandung tinggi natrium. Untuk alasan lainnya, mungkin Tiara bisa cari tau sendiri. Walaupun ngga suka pelajaran sains, tapi ngga ada salahnya juga untuk cari tau biar kita bisa lebih hati-hati terkait apa yang harus dihindarin sama ngganya"

"Tiara insecure terus deh, Kakak-Kakaknya Tiara pinter-pinter banget"

"Dulu waktu SMAkan Kak Hiro ambil jurusan IPA, jadi masih ada pelajaran yang Kakak inget walaupun ngga banyak, nah terus pas kuliah baru deh lintas jurusan"

"Tapi untuk sekarang beneran ngga papakan, Kak? Tiara mau snack, Tiara makannya ngga langsung sekaligus diabisin kok"

"Iya, boleh"

"Asiiik, diturutin nih, kiw," goda Dion

"Tir, sekalian nitip mie"

"Kak Hiro, itu Kak Radit nitip mie emang boleh?"

"Terakhir makan mie kapan, Dit?"

"Aduuhh lupa, udah lama banget. Saking lamanya sampe lupakan tuh"

"Orang ngibul kayak gini ngga usah dipercaya," ledek Dion

"Apaan si lo, Kak? Orang beneran juga!"

"Iya-iya si paling bener"

"Ck, ayolah. Sekalian beli mie"

"Tapi ngga sekaligus langsung dimakan semua, yaa?"

"Iya, Kak. Lo pikir gue apaan coba?"

"Maksudnya—" Belum sempat Lazhirovan menjelaskan, Raditya sudah memotong. "Iya-iya paham kok, maksud lo ngga langsung dimakan dalam jangka deketan?"

"Kalau lo mau nitip apaan, Dio?"

"Nitip surat cinta untuk Raina, bilang ke dia kalau gue lagi berusaha demi masa depan kita bersama"

"JIAAAHHH, BERAT BANGET BERAAAT," teriak Raditya

"Ngomong-ngomong soal Raina, Tiara jadi kangen sama Sarwendah. Kak Hiirooo, boleeh ngga kalau—"

"Sutttt, ngga usah banyak mau, jadi beli jajanan ngga?" potong Lazhirovan

***

Waktu terus bergulir hingga tidak terasa bahwa kini Dion sedang berusaha untuk menyelesaikan tugas akhir

Melihat Dion yang sedang menyederkan punggung ke sofa dengan salah satu tangan yang memijat kening alhasil membuat Tieeshara merasa iba dan berinisiatif untuk pergi menghampiri

TIEESHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang