22 • Menjadikan Pasangan Halal?

50 5 0
                                    

Langsung diemkan? Lagian dibilang ngga ya ngga, ini masih aja nyerocos. Dasar Emak-Emak! Repot nih kalau nanti Kak Dio punya mertua kayak gini. Eh astagfirullahaladzim, Tiara ... Inget dia orangtua. Untung aja Bunda Yerisha ngga kayak gitu, tapi emang anak laki-lakinya udah pasti bakal jadi jodoh gue? batin Tieeshara. Eh bentar-bentar, Kak Dio kenapa ngga cari cewek lain aja si? Udah sekeluarga suka kucing, ini ditambah ada salah satu anggota keluarga yang kayak gitu, tapi kalau soal suka kucing ngga papa deh, kucingkan hewan kesayangan Nabi Muhammad, lanjutnya yang masih berkata di dalam hati

Tieeshara telah dibuat bingung oleh beberapa orangtua yang memang mengizinkan anak untuk menjalin hubungan sebelum halal. Jangankan mengizinkan, bahkan sampai ada oknum yang meminta kepada anak untuk cepat-cepat memiliki pacar. Giliran nanti mereka melakukan hal yang bisa membuat masa depannya rusak, barulah menyesal, dan pada akhirnya keluarga juga yang harus menanggung malu. Jika ingin memiliki pasangan halal, tanpa harus melalui jalur yang telah Tuhan larang

Menikah adalah salah satu bentuk ibadah, jadi sangat tidak pantas jika ingin beribadah namun diawali dengan cara yang salah. Tieeshara tahu bahwa apapun yang Tuhan perintahkan, itu sudah pasti demi kebaikan hambaNya pula

Yang lebih mirisnya lagi adalah jika membuat anak bahagia adalah salah satu alasan yang menjadi faktor penyabab orangtua mengizinkan anak melakukan hal tersebut

Tieeshara sendiri juga tidak mengerti, mengapa bentuk kasih sayangnya orangtua ke anak justru malah dengan cara menjerumuskan mereka masuk ke dalam neraka? Katanya menginginkan anak yang shalih dan shalihah, lantas mengapa mendidik dengan cara seperti itu?

Tieeshara teringat Johan dan Shirin, Tieeshara hanya bisa berdo'a semoga Tuhan dapat memaafkan semua kesalahan mereka karena dulu pernah mengizinkan Tieeshara untuk dekat dengan Zigit walaupun hanya berstatus sebagai teman dekat, tetapi sama saja pernah jalan berdua, bahkan sampai bersentuhan, hingga saat ini mereka juga masih mengizinkan Dion untuk menjalin hubungan asmara sebelum halal dengan Raina

"Oh, ya. Mungkin bener kata Tante, akan ada saatnya, jadi kalaupun mau, Tiara lebih pilih pacaran setelah halal aja deh. Supaya ngga dapet dosa, justru malah dapet pahala," sambung Tieeshara

Tieeshara teringat pesan Humairah, selaku guru mengajinya. Humairah pernah berpesan, "Sampaikan walau itu pahit." Bagi Tieeshara, mungkin ini waktu yang tepat untuk memberitahukan secara tidak langsung kepada mereka bahwa yang telah Dion dan Raina lakukan adalah salah. Terutama kepada Damar dan Azura, selaku orangtua Raina. Mungkin Lazhirovan selaku Kakak sulung juga, yang tidak seharusnya membiarkan hal itu terjadi

Tieeshara melakukan itu karena sayang kepada Kakak-kakaknya, Tieeshara akui jika dirinya memang sangat merasa cemburu jika mereka bertiga dekat dengan perempuan lain, tetapi lebih baik Tieeshara merasa cemburu, daripada Kakak-kakaknya harus melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan

Tanpa harus menjalin hubungan sebelum halal, jika Tuhan mentakdirkan Dion dan Raina bersama, maka pada akhirnya mereka akan tetap bersama, namun jika tidak, maka sedekat apapun mereka sekarang, suatu saat Tuhan akan memisahkan

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Personality and Social Psychology bahwa pasangan yang terlalu sayang di awal hubungan, mereka cenderung akan lebih bercerai setelah menikah

Maka dari itu, yang Tieeshara khawatirkan adalah kalaupun Dion dan Raina memilih bersama sebelum halal, namun ternyata suatu saat mereka tetap berjodoh, lantas apa yang akan mereka beri jika rasa sayang telah ditumpahkan sebelum halal? Menua tanpa adanya rasa? Maka tidak heran jika ada pasangan yang mengeluh, ketika masih berpacaran, mereka masih sempat-sempatnya romantis. Sedangkan sudah menikah, sudah tidak semanis itu. Naudzubilahmindzalik. Masih untung seperti itu, bagaimana jika sampai bercerai seperti yang telah dipaparkan?

Setalah merasakan bumi seakan terhenti, barulah Dion segera meminta izin kepada kedua orangtua Raina untuk mengajaknya ikut pergi bersama

Hidayah memang benar-benar hanya milik Tuhan. Tieeshara pikir, setelah Tieeshara memaparkan semuanya, hati Dion akan tergerak dan segera membatalkan niat awal, tetapi ternyata tidak sama sekali. Tiara sayang banget sama semua Kakak-Kakaknya Tiara, Tiara mau bareng-bareng terus sampe ke surga nanti, lirih Tieeshara dalam hati

"Mungkin sekarang Dio baru bisa ngajak Raina pergi, tapi insyaallah, suatu saat nanti, Dio mau ajak Raina untuk hidup bersama"

"Ukhuk!" Tieeshara yang baru saja meneguk air minum, seketika langsung tersedak

Dengan sigap, Dion langsung mengelus punggung Tieeshara. "Minumnya pelan-pelan"

Tieeshara merasa telah termakan oleh omongannya sendiri. Tadi Tieeshara telah berpendapat, lebih baik Tieeshara cemburu karena melihat Kakaknya hidup bersama dengan sang kekasih dalam ikatan halal, daripada harus melihat mereka melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, namun baru saja mendengar Dion berkata seperti itu, hatinya seperti langsung terisis. Mengapa dirinya bisa selabil ini? Sebenarnya apa maunya?

Mungkin untuk sekarang, Tiara belum siap kalau harus berbagi Kakak, gumamnya dalam hati. Tieeshara menggelengkan kepala, tidak, tidak sekarang karena tadi Dion telah berkata suatu saat nanti. Itupun jika jadi

Sampai akhirnya, ketika mereka kembali masuk ke dalam mobil untuk pulang, Tieeshara hanya diam sambil menatap ke arah setiap gedung yang seolah berjalan mundur dari balik kaca jendela mobil

"Tir," panggil Dion

"Tiara," Raditya menyenggol lengan Tieeshara karena Tieeshara tidak menyahuti panggilan Dio"

"Eh I— Iya, kenapa?"

"Kalau suatu saat, Kak Dio jadiin Kak Raina pasangan halal ngga papakan?"

Tieeshara hanya diam, menahan air mata yang hendak turun. Jika Tieeshara mengangkat suara, Tieeshara takut suaranya terdengar gemetar

"Tiara?"

"Ke—" Secara perlahan, Tieeshara menarik napas dan menghembuskannya. "Kenapa nanya Tiara?"

Dion menoleh ke arah belakang. Gagal, Tieeshara gagal untuk menahan agar tidak menangis. "Kak, boleh berhenti sebentar ngga?" pinta Dion kepada Lazhirovan untuk menepikan mobil, serta mengajak Raditya untuk bertukar tempat duduk. Dan kini, Dion telah berada di samping Tieeshara. Dion menarik tubuh Tieeshara untuk bisa memeluknya

"Ngga sekarang, Tiara. Kak Dio juga belum nyelesain kuliah"

"Sebentar lagi Kak Dio mau lulus"

"Emang Tiara mau kalau Kakak-Kakaknya Tiara kayak gini terus?"

"Tiara belum siap, Tiara masih mau bareng-bareng"

Lazhirovan sempat menoleh ke arah Raditya yang kini telah berada di sampingnya. Lazhirovan lihat bahwa Raditya tengah ikut mencerna obrolan antara Dion dan Tieeshara dengan seksama sambil menunduk

Tidak lama setelah itu, suasana menjadi hening. Lazhirovan melihat keadaan belakang dari kaca depan dan dirinya melihat Tieeshara sudah tertidur pulas dalam pelukan Dion. "Dio, itu Tiara tidur?"

"Iya nih. Enak banget, ya. Abis nangis langsung tidur. Pegel juga lama-lama, tapi ngga papa deh, untung sayang," ujar Dion. Tir, kapapun kamu butuh bahu untuk bersandar, insyaallah Kak Dio bakal selalu siap, sekalipun nanti Kak Dio udah punya kehidupan baru, lanjutnya dalam hati. Setelah itu, Dion mengecup puncak kepala Tieeshara

"Oh, ya. Kak Hiro, tolong puter balik, Kak"

"Ngapain?"

TIEESHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang